Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Sesak di Malam Hari, Masalah Paru hingga Panic Attack

Kompas.com - 12/07/2023, 15:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Tidak sedikit orang yang mengalami sesak napas pada malam hari.

Biasanya kondisi itu dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang perlu diketahui penyebabnya dan ditangani secara serius.

Dengan memahami penyebab sesak napas, setidaknya hal itu dapat membantu kita untuk mencari dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: 7 Makanan Pencegah Sesak Napas dan Optimalkan Kesehatan Paru-paru 

Penyebab sesak napas di malam hari

Sesak napas dapat terjadi ketika paru-paru tidak dapat memproses asupan oksigen hingga membuat jantung kesulitan memompa darah secara efektif.

Masalah yang satu ini perlu mendapatkan perhatian medis dan segera mencari bantuan ketika gejalanya terus berulang setiap malam.

Melansir laman Healthline, berikut beberapa kemungkinan penyebab sesak napas pada malam hari.

1. Masalah pada saluran pernapasan

Sejumlah penyakit pada paru-paru dapat berkontribusi memicu sesak napas di malam hari.

Misalnya pada orang dengan penyakit asma yang mungkin mengalami sesak napas karena posisi tidur dapat memberikan tekanan pada diafragma dan memicu penumpukan lendir di tenggorokan.

Kemudian penyakit emboli paru terjadi jika bekuan darah terbentuk di paru-paru.

Kondisi ini tak cuma menyebabkan rasa nyeri di dada, batuk hingga pembengkakkan.

Penderita emboli paru juga cenderung mengalami sesak napas di waktu tidur karena postur berbaring bisa menimbulkan ketidaknyamanan di dada.

Lalu ada juga pneumonia atau radang paru-paru dapat berkembang karena virus, bakteri hingga jamur.

Kondisi ini jelas mengganggu fungsi sistem pernapasan yang tak cuma menimbulkan sesak di malam hari, tapi juga sepanjang waktu.

2. Alergi

Seseorang yang mengalami alergi dapat menimbulkan gejala seperti iritasi tenggorokan, batuk hingga hidung mampet.

Tak jarang beberapa penderitanya juga mengalami kesulitan bernapas dan mengi. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com