Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran di China Kena Teguran akibat Lomba Makan Pangsit, Kok Bisa?

Kompas.com - 13/07/2023, 08:19 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Otoritas China melakukan penyelidikan pada salah satu restoran setempat akibat menggelar lomba makan pangsit.

Peserta yang mampu menghabiskan 108 pangsit pedas dengan waktu tercepat akan mendapatkan makanan gratis dan gelar "King of the Big Stomach".

Namun, perlombaan itu rupanya dianggap sebagai pelanggaran undang-undang anti-pemborosan makanan yang telah ditetapkan pemerintah China sejak tahun 2021.

Baca juga: Saat Membuang Makanan Sama Dengan Menghancurkan Bumi Perlahan…

Pasalnya, lomba viral itu telah "menyesatkan" orang untuk memesan secara berlebihan, yang mengakibatkan pemborosan, kata pihak berwenang.

Adapun China memberlakukan undang-undang tersebut lebih dari dua tahun lalu untuk mengatasi kebiasaan masyarakat setempat memboroskan makanan.

Setidaknya 34 juta ton makanan terbuang percuma di berbagai restoran China setiap tahunnya, menurut survei tahun 2020 yang dilakukan oleh badan legislatif nasional setempat.

Sna, alias a.bite, mendapat penggemar dari seluruh dunia karena caranya menyajikan dan menyantap makanan, dan memiliki 6,2 juta pengikut di TikTok.A.BITE via BBC INDONESIA Sna, alias a.bite, mendapat penggemar dari seluruh dunia karena caranya menyajikan dan menyantap makanan, dan memiliki 6,2 juta pengikut di TikTok.
Dalam aturan ini, restoran yang "membujuk atau menyesatkan pelanggan untuk memesan secara berlebihan sehingga menyebabkan pemborosan yang nyata" dapat didenda.

Pengelola bisnis makanan juga dapat memungut biaya pembuangan limbah dari pelanggan yang meninggalkan banyak sisa makanan di piringnya.

China juga melarang streaming konten binge eating, mukbang, dan perlombaan makan.

Baca juga: Mengapa Kreator Konten Mukbang Kuat Makan dalam Porsi Besar? Ini Rahasianya

Banyak akun media sosial yang menampilkan konten seperti itu telah hilang akibat melakukan pelanggaran.

Atas pelanggaran serupa, sebuah hotel di Provinsi Fujian juga sedang diperiksa pada Maret lalu.

Bedanya, perlombaannya menantang peserta untuk menyelesaikan burger seberat 3 kg dalam waktu 30 menit.

Meski demikian, beberapa pengguna internet China mengkritik investigasi terbaru pihak berwenang di restoran sebagai tindakan yang berlebihan.

"Mengapa ini menjadi masalah yang diawasi oleh pemerintah? Apakah harus begitu?" seorang pengguna menulis di platform micro-blogging China, Weibo.

"Akan lebih baik bagi pihak berwenang untuk lebih memperhatikan masalah keamanan pangan," tulis yang lain di aplikasi berbagi video Douyin.

Baca juga: 5 Cara Mudah Menghilangkan Kebiasaan Buruk Membuang Makanan

Beberapa otoritas lokal dan restoran individu juga telah menetapkan kebijakan masing-masing untuk mendukung aturan yang mencegah makanan terbuang ini.

Misalnya, Asosiasi Industri Katering Wuhan mendesak restoran di kota untuk mengikuti sistem di mana kelompok harus memesan satu hidangan kurang dari jumlah pengunjung.

Beberapa restoran bahkan menimbang pelanggan sebelum makan untuk menentukan berapa banyak makanan yang bisa mereka sajikan.

Baca juga: Sampah Makanan Indonesia Tembus 16,3 Juta Ton Per Tahun, Ini Kata Pakar UGM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com