Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Jantung Makin Canggih dengan Luka Sayatan Kecil

Kompas.com - 16/07/2023, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Operasi jantung kini semakin canggih karena dapat dilakukan secara minimally invasive yang hanya membutuhkan sayatan kecil, kurang dari 5 sentimeter. Walau begitu, secara umum tindakan bedah jantung masih dilakukan secara konvensional (bedah terbuka).

Tindakan bedah jantung invasif minimal (Minimally Invasive Cardiac Surgery/MICS) bisa dilakukan untuk berbagai kelainan jantung, mulai dari kelainan pembuluh darah, jantung koroner, penggantian katup jantung, hingga tumor di organ jantung.

"Bedah jantung invasif minimal hanya memerlukan sayatan kecil di dada untuk mengakses jantung. Metode ini berbeda dengan bedah jantung konvensional yang perlu membuka tulang dada untuk mengakses jantung," kata dr.Dicky Aligheri Wartono spesialis bedah jantung vaskular dari Heartology Cardiovascular Hospital Jakarta dalam media diskusi secara daring (13/7/2023).

Penggunaan bedah minimal memiliki banyak keunggulan, antara lain waktu perawatan yang lebih singkat di rumah sakit, pemulihan lebih cepat, rasa nyeri minimal, dan juga secara kosmetik bekas luka tidak terlalu terlihat.

Baca juga: Kenali Perbedaan Nyeri Dada Akibat Gas atau Serangan Jantung

"Pada umumnya pasien tidak mau dioperasi, kalau pun terpaksa harus operasi mereka ingin yang cepat pulih dan bekas luka minim," papar dokter Dicky.

Ia mengatakan, bedah MICS merupakan masa depan dalam dunia kedokteran. Dalam teknik ini dokter hanya melihat satu instrumen dan pengerjaannya lebih cepat karena tidak butuh pembedahan terbuka seperti operasi jantung konvensional.

"Sekarang bahkan sudah bisa dengan robotik untuk melakukan operasi, tetapi belum untuk semua jenis penyakit dan belum dianggap aman,"ujarnya.

Walau bedah MICS memiliki lebih banyak kelebihan, namun menurut dokter Dicky ada beberapa kelemahan, misalnya saja waktu operasi dan persiapannya lebih lama untuk mempersiapkan kondisi pasien, serta diperlukan training bagi dokter yang lebih lama.

"Kelak operasi MICS ini memang akan jadi standar operasi, tetapi persyaratan utama bagi dokter adalah sudah menguasai teknik operasi konvensional, bahkan harus sudah mengerjakan ribuan kasus dulu," katanya.

Baca juga: Pemasangan Ring Jantung Lebih Presisi dengan IVUS

Dia menambahkan, teknik minimal invasif juga punya risiko komplikasi saat pengerjaannya sehingga dokter harus siap jika perlu mengubahnya menjadi operasi konvensional.

Selain itu, ada beberapa kondisi pada pasien yang tidak dapat dilakukan MICS, yaitu pada pasien yang sangat gemuk, bentuk dada tidak normal, ada penyakit sumbatan pembuluh darah akhir, pernah operasi intra-thorac sebelumnya, ada fungsi jantung tidak bagus.

Perawatan pasca-operasi

Secara umum jantung pasien akan pulih 100 persen sekitar 3-6 bulan setelah operasi. Namun, menurut dokter Dicky tidak ada yang bisa menjamin penyakit jantung akan muncul lagi.

"Tidak ada tindakan operasi jantung, baik MICS atau konvensional, yang bisa memastikan tidak akan ada penyakit jantung lagi," ujarnya.

Untuk menjaga kesehatan, pasien diwajibkan untuk menjalankan gaya hidup sehat setelah operasi dengan mengendalikan tekanan darah, kadar gula darah, berhenti merokok, serta berolahraga rutin sesuai kemampuan.

Baca juga: Berapa Lama Harus Jalan Kaki Tiap Hari agar Jantung Sehat?

Walau punya banyak keunggulan, tetapi teknik ini biasanya baru dilakukan di rumah sakit swasta di kota besar karena biayanya relatif mahal. Menurut dokter Dicky kebanyakan operasi jantung di Indonesia masih dilakukan secara konvensional.

Direktur marketing Heartology Cardiovascular Hospital, Harmeni Wijaya, mengatakan teknologi MICS memang lebih mahal dibanding teknik konvensional, tetapi memiliki banyak kelebihan.

"Harga operasi ini tidak mencengangkan dan ekstrem. Secara cost efisioen juga lebih menguntungkan bagi pasien dalam jangka panjang karena ada biaya-biaya yang tidak ternilai dengan uang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com