KOMPAS.com - Binaragawan Bali Justyn Vicky tewas dalam kecelakaan angkat beban yang menyebabkan lehernya patah.
Insiden bermula saat ia melakukan back squat dengan mengangkat beban 200 kg namun gagal karena terlalu berat.
Ia lalu terjatuh dalam posisi duduk dan beban ratusan kilo itu jatuh mengenai lehernya.
Baca juga: Kronologi Binaragawan Bali Justyn Vicky Tewas Usai Gagal Angkat Beban 200 Kg
Tragedi ini sontak memicu kesadaran publik akan pentingnya keselamatan saat berkegiatan di gym.
Terlebih, belakangan latihan beban semakin digemari karena manfaatnya untuk kebugaran dan pembentukan otot.
Angkat beban dan latihan sejenisnya memang tidak boleh dilakukan dengan gegabah.
Ada sejumlah teknik dan faktor keselamatan yang harus diperhatikan untuk menekan risiko cedera maupun kejadian mematikan seperti yang dialami Justyn Vicky.
Baca juga: Latihan Angkat Beban Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria
Jika kita masih tergolong pemula, carilah instruktur yang bisa mendampingi kita berlatih beban di pusat kebugaran.
Kadang kala, kita mempelajari teknik latihan beban dengan hanya memperhatikan teman, orang lain atau konten media sosial saja.
Namun pemahaman yang terbatas ini berisiko karena membuat teknik latihan kita rentan keseleo, tegang, patah tulang, dan cedera menyakitkan lainnya.
Baca juga: 4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Latihan Angkat Beban
Sebaliknya, jika dilakukan dengan benar, latihan beban dapat membangun kekuatan, daya tahan, massa dan bahkan fleksibilitas dan daya tahan pada tendon, ligamen, dan otot.
Penting juga untuk berlatih beban secara teratur, konsisten, dan dengan peningkatan intensitas, beban, atau waktu secara bertahap.
Jika sudah cukup berpengalaman, kita bisa mengembangkan variasi latihan dengan pemahaman risiko yang lebih baik.
Bagi kebanyakan orang, jumlah tersebut sudah sangat efektif untuk membangun kekuatannya.