Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2023, 09:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Meskipun tidak ada diet khusus untuk tomat, semakin banyak buah dan sayuran dalam diet akan semakin mudah untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan.

Seperti yang dicatat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), makanan seperti tomat menciptakan defisit kalori sekaligus membuat kita merasa kenyang.

Hal ini terjadi karena kalori yang rendah secara alami tetapi kandungan nutrisi tomat yang tinggi.

Baca juga: Kaya Antioksidan, Ini 5 Manfaat Tomat bagi Kesehatan

Ditambah lagi, tomat kaya akan serat dan mengandung lebih dari 90 persen air, yang keduanya membantu membuat rasa kenyang.

Untuk membuat defisit kalori, CDC merekomendasikan untuk mengganti makanan berkalori dan berlemak tinggi dengan tomat.

Misalnya, kita bisa makan lebih banyak irisan tomat dengan sayuran sebagai pengganti pasta atau nasi.

Atau, bisa pula menambahkan potongan tomat ke dalam omelet, wraps, dan burrito sebagai pengganti keju.

Baca juga: 8 Manfaat Tomat, untuk Kesehatan Mata hingga Jantung

Resistensi leptin

Penelitian di Keck School of Medicine di University of Southern California mengungkap, tomat dapat membantu mengendalikan nafsu makan karena berkontribusi terhadap resistensi leptin.

Leptin adalah jenis hormon yang bertanggung jawab untuk memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang.

Nah, ketika kita resisten terhadap leptin, otak secara keliru memberi tahu bahwa kita lapar padahal sebenarnya tidak.

"Selain meningkatkan kadar leptin yang bersirkulasi, tomat dapat membantu meningkatkan sensitivitas leptin dengan mengurangi peradangan di dalam tubuh."

Baca juga: 8 Manfaat Tomat untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

"Sebab,  peradangan dianggap sebagai penyebab utama resistensi leptin," kata Kristin Gillespie, RD, dokter nutrisi bersertifikat di Virginia Beach, AS.

Namun, Trista Best, MPH, RD, konsultan dari Balance One Supplements yang berbasis di Georgia, AS memberi peringatan.

Dia mengatakan, belum cukup banyak penelitian yang dilakukan mengenai hal ini.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara tomat, resistensi leptin, dan manajemen berat badan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com