Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Nyeri Punggung Kiri Bawah dan Kapan Harus ke Dokter

Kompas.com - 04/08/2023, 18:43 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Rasa nyeri yang menusuk atau berdenyut di bagian punggung bawah bagian kiri bisa menghambat kita beraktivitas.

Kabar baiknya rasa nyeri itu kemungkinan besar disebabkan oleh otot punggung dan ligamen yang tertarik, dan biasanya akan sembuh sendiri.

Namun, pada beberapa kasus, nyeri punggung unilateral (seperti di bagian kiri saja), bisa menandakan adanya infeksi atau cedera yang butuh pemeriksaan medis.

Berikut adalah beberapa penyebab tersering nyeri punggung bawah sebelah kiri:

Baca juga: Cara Alami Mengatasi Nyeri Punggung Tanpa Obat

1. Otot tertarik
Penyebab utama nyeri punggung kiri bagian bawah adalah cedera di otot, tendon, atau ligamen, yang menyokong tulang belakang. Cedera itu terjadi karena terjatuh, gerakan memuntir yang tiba-tiba, atau distribusi berat yang tidak merata, misalnya saat membawa tas yang berat di satu sisi pundak.

Tanda nyeri punggung disebabkan oleh otot yang tertarik adalah jika kita merasa kaku, nyeri yang menusuk, atau spasme (kram) otot.

2. Infeksi
Infeksi saluran kencing yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi makin berkembang atau infeksi pada ginjal kiri. Gejalanya adalah nyeri yang konstan dan terasa menyebar di bagian punggung kiri bawah.

Jika merasakan nyeri punggung bawah dan juga gejala seperti sensasi terbakar saat berkemih atau demam, segera berobat ke dokter.

Baca juga: 5 Bahaya Infeksi Saluran Kencing yang Pantang Disepelekan

3. Batu ginjal
Batu ginjal merupakan mineral yang menumpuk di saluran kencing. Timbulnya batu ginjal akan memicu gejala nyeri yang tajam dan intens di bagian kiri bawah punggung serta perut bawah, dan selangkangan.

Batu berukuran kecil bisa melalui saluran kencing tanpa bantuan, namun jika ukuran batunya cukup besar harus dilakukan tindakan medis.

4. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana tumbuhnya jaringan yang mirip dengan dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri punggung bawah disertai dengan keram saat haid atau nyeri ketika berhubungan seksual.

5. Stres fraktur
Kegiatan fisik yang berulang-ulang, seperti mengangkat beban atau olahraga dengan pemanasan yang kurang, dapat membuat tulang belakang meregang dan terjadi stres fraktur.

Area tersebut akan terasa sakit saat disentuh dan tak merespon obat krim yang dibeli di toko obat. Kebanyakan kasus bisa sembuh sendiri sekitar 6 minggu, namun sebaiknya periksakan ke dokter jika rasa nyerinya bertambah berat.

Baca juga: Benarkah Endometriosis Bikin Wanita Sulit Hamil? Berikut Faktanya...

6. Disfungsi sendi sakroiliaka
Sendi sakroiliaka menghubungakan tulang pinggul ke tulang ekor. Ketika sendi ini bergerak tidak normal maka akan timbul peradangan yang disebut disfungsi sendi sakroiliaka.

Penyebabnya bisa karena panjang kaki yang tidak sama, benturan karena jatuh, atau pun kehamilan.

Gejala disfungsi sendi sakroiliaka antara lain rasa sakit di bagian punggung bawah kiri, terkadang juga dirasakan di bokong atau panggul.

7. Diskus hernia
Diskus lumbal, bantalan jaringan di antara setiap vertebra di tulang belakang bagian bawah, dapat membengkak atau terkompresi di bawah tekanan, sehingga menyebabkan diskus hernia.

Kebanyakan orang tidak merasakan gejala, tetapi ada juga yang mengalami nyeri dan kebas di bagian bawah tulang belakang, tergantung pada diskus yang terkena.

Baca juga: Posisi Tidur yang Tepat untuk Atasi Nyeri Punggung dan Bahu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com