Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2023, 06:06 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menstruasi merupakan siklus fisiologis alami pada wanita yang melibatkan perubahan berkala dalam tubuh untuk mempersiapkan reproduksi. Siklus menstruasi biasanya terjadi setiap bulan dan melibatkan perubahan dalam rahim dan sistem reproduksi wanita.

Meskipun tidak nyaman dan terkadang merepotkan, menstruasi adalah cara tubuh untuk memberi tahu, sistem reproduksi kita bekerja dengan baik.

Rata-rata siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari, tetapi rentang yang normal dapat bervariasi antara 21 hingga 35 hari.

Sementara, rata-rata periode menstruasi berlangsung selama tiga hingga lima hari, tetapi ada yang mengalami periode yang lebih pendek atau lebih lama dari rentang tersebut.

"Tiga hari adalah normal untuk beberapa wanita, tujuh hari adalah normal untuk yang lain," kata Wakil presiden eksekutif dan direktur medis Asosiasi Ahli Laparoskopi Ginekologi Amerika, Franklin Loffer.

Selain itu, volume darah selama menstruasi dapat bervariasi. Secara rata-rata, wanita biasanya kehilangan sekitar 2 hingga 3 sendok makan darah selama satu siklus menstruasi.

Menstruasi umumnya terasa tidak nyaman. Banyak wanita saat menstruasi mengalami kram perut atau nyeri.

Biasanya rasa tidak nyaman ini ringan dan akan mereda dalam satu atau dua hari.

Rasa kram saat menstruasi ini adalah hasil dari kontraksi otot-otot rahim yang membantu mengelupas lapisan rahim yang tidak dibutuhkan. Kontraksi ini membantu meluruhkan jaringan endometrium yang terbentuk selama siklus menstruasi sebelumnya.

Baca juga: Nyeri Haid Kian Memburuk Seiring Bertambahnya Usia, Benarkah?

Menstruasi yang menyakitkan disebut dismenore. Dismenore dapat disertai dengan gejala lain, termasuk diare, mual, muntah, sakit kepala, atau rasa tidak nyaman pada punggung bagian bawah.

Mengutip Healthline, dokter sendiri tidak mengetahui mengapa ada beberapa orang yang mengalami nyeri saat menstruasi dan ada yang tidak.

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan rasa nyeri yang hebat saat menstruasi seperti memiliki aliran menstruasi yang deras, memiliki anak pertama, dan berusia di bawah 20 tahun atau baru saja mulai menstruasi.

Selain itu, memiliki produksi prostaglandin yang berlebihan atau sensitivitas terhadap prostaglandin, pertumbuhan di dalam rahim, pertumbuhan jaringan rahim yang tidak normal dan penggunaan alat kontrasepsi juga bisa memengaruhi rasa sakit saat menstruasi.

Mengurangi nyeri haid

Namun, untuk sakit saat menstruasi yang ringan ada beberapa cara pengobatan rumahan yang dapat dilakukan.

Baca juga: 7 Makanan yang Bantu Melancarkan Haid

Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)

NSAID bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, sehingga dapat membantu mengurangi intensitas kram dan nyeri menstruasi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com