Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Adat Dayak Iban Puan Maharani Dibuat Selama 3,5 Bulan

Kompas.com - 16/08/2023, 13:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Puan Maharani memakai baju adat Dayak asal Kalimantan Barat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 2023, hari ini.

Busananya bernuansa merah berupa gaun panjang berbahan tenun beserta penutup bahu yang dihiasi manik-manik di seluruh permukaannya.

Seperti dikutip dari akun Instagramnya, dipakai motif Ruit Besai yang dianggap sebagai lambang kebesaran dan keperkasaan oleh masyarakat Dayak.

Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Tanimbar yang Dipakai Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR

Pada era kemerdekaan, motif ini biasanya dipakai sebagai penanda kemenangan.

"Senada dengan motif kain ini, semoga kemenangan kita sebagai satu bangsa membuat Indonesia semakin bersatu, besar dan perkasa di kancah dunia… ????????????????," tulisnya di caption.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Puan Maharani (@puanmaharaniri)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini melengkapi penampilannya dengan ikat pinggang yang juga memiliki kombinasi serupa.

Baca juga: Cantiknya Puan Maharani Dirias Bubah Alfian di Sidang Tahunan MPR RI

Selain itu, ia juga memakai ikat kepala berbahan tenun yang dilengkapi ornamen kerang serta bulu burung.

Butuh waktu setidaknya 3,5 bulan untuk mengerjakan kain tenun yang dipakai oleh Puan Maharani.

Seluruhnya merupakan hasil karya Suku Dayak Iban yang tergabung dalam UMKM di Desa Umin Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

 

Motif Ruit Besai jarang muncul karena tidak semua orang boleh membuat tennun ini di Desa Adat Dayak.

Baca juga: Kisah Lulantatibu, Batik Pemersatu Suku Dayak di Perbatasan

Carolina Jeniwati, pemilik sanggar busana Dayak di Ketapang, Kalimantan Barat berpendapat jika baju adat politikus itu termasuk bergaya modern kontemporer.

"Mungkin baju Bu Puan bisa dibilang udah dayak modern, kayak kombinasi gitu," jelasnya saat dihubungi Kompas.com.

Busana serupa banyak dipakai perempuan Dayak di berbagai kesempatan istimewa seperti gawai adat, pernikahan maupun acara formal lainnya.

Pilihan warna merah yang menyala itu bermakna semangat, berani dan menyala dalam tradisi suku Kalimantan ini.

Baca juga: Tradisi Baju Adat Jokowi di Sidang Tahunan MPR-RI, Unik dan Kaya Makna

Ia menambahkan, baju adat Dayak Iban umumnya memiliki ciri khas paten sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com