Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2023, 08:17 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia. Dampak buruk polusi udara itu bukan cuma terlihat pada organ pernapasan, melainkan juga kulit.

Pencemaran udara terdiri dari partikel halus kecil, radikal bebas, dan bahan kimia seperti asap kendaraan dan limbah industri, kabut asap, pembakaran, asap rokok, dan bahkan asap masak di dalam ruangan.

Partikel ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti alergi. Dampak lain adalah gangguan pada lapisan pelindung kulit (skin barrier) dan penuaan.

Paparan polusi cenderung sulit dihindari. Kulit kita terpapar udara tercemar saat bepergian atau melakukan aktivitas di luar ruangan.

Baca juga: Waspadai, 5 Gejala Umum Efek Polusi Udara pada Tubuh

Produk dengan antioksidan tinggi

Memakai produk perawatan kulit yang tepat juga wajib dilakukan untuk melawan dampak buruk polusi.

Awali rutinitas skincare dengan membersihkan kulit secara menyeluruh setelah beraktivitas untuk menghilangkan partikel polusi yang menempel.

Gunakan produk yang mengandung antioksidan tinggi seperti vitamin C dan E, untuk melindungi kulit dari radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi.

Pemilik kulit sensitif juga dapat memilih bahan-bahan alami seperti aloe vera atau chamomile yang memiliki sifat menenangkan dan anti-inflamasi untuk meredakan peradangan kulit akibat polusi.

Pemilihan sunscreen

Selain itu, pastikan produk memiliki perlindungan dari sinar matahari dengan SPF yang sesuai, karena polusi dapat memperburuk kerusakan kulit akibat paparan sinar UV.

Head of Skinproof, perusahaan yang berfokus pada uji klinik produk perawatan kulit, Theresia Sinandang, mengatakan setiap individu memiliki jenis dan kebutuhan kulit berbeda.

Baca juga: 5 Cara Mudah Perbaiki Skin Barrier Wajah yang Rusak

Dalam hal pemilihan sunscreen, ia menyarankan untuk memilih produk dengan kadar SPF (angka di label yang menunjukkan kemampuan proteksi terhadap sinar UV) sesuai aktivitas.

“Misalnya untuk individu yang aktif dan sering beraktivitas di luar ruangan, maka pemilihan SPF untuk sunscreen-nya pun akan berbeda dengan mereka yang lebih banyak berkegiatan di dalam ruang," kata Theresia.

Sinar ultraviolet UV A dan UV B merupakan spektrum sinar matahari yang memiliki dampak buruk terhadap kulit.

Sinar UVB diserap pada lapisan epidermis atau lapisan teratas kulit, dan menyebabkan efek kulit terbakar atau menggelap (sunburn).

Sedangkan, sinar UVA dapat menembus hingga lapisan lebih dalam dan dapat menyebabkan kerusakan DNA dan pembentukan kolagen, sehingga berpotensi menyebabkan skin aging dan kanker kulit.

Theresia juga menekankan pentingnya untuk memilih sunscreen yang memiliki kadar SPF yang tepat, dan sesuai dengan klaim yang tertera pada kemasan.

Baca juga: Kiat-kiat Pakai Skincare di Usia 30-an, Vitamin C Penting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com