Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Macam Persahabatan Menurut Aristoteles, Penting untuk Kebahagiaan

Kompas.com - 20/09/2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard selama 85 tahun menemukan bahwa hal terpenting yang membuat kita bahagia dalam hidup adalah hubungan yang positif.

Di dalamnya, ada faktor pertemanan, yang menjadi komponen yang sangat penting.

Mempertahankan persahabatan jangka panjang yang stabil adalah salah satu dari tujuh praktik orang-orang yang hidup bahagia dan sehat. Demikian kesimpulan dalam riset tersebut.

Namun, setiap pertemanan yang kita miliki dapat terlihat berbeda, dan ternyata pertemanan memang tidak harus terlihat sama.

Filsuf Yunani Aristoteles, mengerucutkan tiga jenis persahabatan yang kita semua miliki.

Baca juga: Saling Berkirim Meme Lucu untuk Jaga Persahabatan

Arthur Brooks, profesor dari Harvard yang mengajar mata kuliah tentang cara mengelola kebahagiaan, percaya bahwa kita membutuhkan ketiga jenis pertemanan tersebut, demi benar-benar bahagia dalam hidup.

3 jenis persahabatan, dan mengapa kita membutuhkan semuanya

Inilah tiga jenis persahabatan, menurut Aristoteles, yang muncul dalam artikel Brooks berjudul "The Best Friends Can Do Nothing for You" yang ia bagikan dalam kelas kebahagiaan di Harvard:

"Pikirkan tentang hubungan yang kamu miliki dengan orang-orang yang bekerja dengan kamu, atau dengan siapa kamu berbisnis. Hubungan-hubungan ini cenderung bersifat transaksional," tulis Brooks.

"Jenis hubungan ini didasarkan pada rasa saling mengagumi karena setiap orang menarik kesenangan dari yang lain."

"Jika seseorang menganggap temannya lucu, menarik, dan menjadi sumber kesenangan, kemungkinan besar itu adalah persahabatan kesenangan," tulis Brooks dalam artikelnya.

Baca juga: Tips Mengakhiri Pertemanan yang Toksik

  • Persahabatan yang "sempurna"

"Menurut standar Aristoteles, persahabatan yang sempurna adalah persahabatan antara orang-orang yang memiliki kecintaan yang sama pada sesuatu, yang tak hanya menyatukan mereka, tetapi juga meningkatkan perilaku mereka menjadi kebajikan."

"Sebuah hubungan dikatakan sempurna bukan ketika didasarkan pada kegunaan atau kesenangan, tetapi ketika hubungan tersebut difokuskan untuk memperbaiki keadaan orang lain," catat Brooks.

Perlu ketiganya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com