Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kesehatan Bagi Pemilik Perut Buncit dan Cara Mengecilkannya

Kompas.com - 21/09/2023, 20:46 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak dari kita mungkin merasa khawatir karena perut buncit mengganggu penampilan kita. Namun, masalah ini jauh lebih dari sekadar penampilan. Perut buncit ternyata juga memiliki dampak serius pada kesehatan tubuh kita.

Memiliki perit buncit artinya ada tumpukan lemak di perut. Permasalahan yang timbul dengan lemak di area perut adalah bahwa lemak ini tidak hanya terbatas pada lapisan lemak di bawah kulit yang disebut lemak subkutan.

Lemak perut juga mencakup jenis lemak yang disebut lemak visceral, yang terletak di dalam perut dan mengelilingi organ-organ internal.

Meskipun seseorang punya berat badan secara keseluruhan yang sehat, namun memiliki banyak lemak di perut dapat meningkatkan risiko penyakit berikut:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Jumlah lemak yang tidak sehat dalam darah.
  • Apnea tidur.
  • Penyakit jantung.
  • Gula darah tinggi dan diabetes.
  • Kanker tertentu.
  • Stroke.
  • Perlemakan hati.
  • Kematian dini karena sebab apa pun.

Baca juga: Berapa Lama Lemak Perut Bisa Dihilangkan?

Faktor yang memengaruhi perut buncit

Peran usia dan genetika

Berat badan seseorang sangat bergantung pada empat hal, yaitu kalori yang dikonsumsi setiap hari, kalori yang dibakar, usia dan genetika.

Seseorang yang secara rutin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka bakar setiap hari akan lebih mungkin mengalami peningkatan berat badan, termasuk penumpukan lemak di area perut.

Selain itu, pertambahan usia juga memengaruhi hal ini. Ketika seseorang bertambah usia, mereka cenderung kehilangan massa otot, terutama jika mereka tidak aktif secara fisik.

Kehilangan massa otot ini mengurangi tingkat pembakaran kalori dalam tubuh yang pada gilirannya membuat lebih sulit untuk menjaga berat badan yang sehat.

Sebagai contoh, pria yang berusia 50 tahun membutuhkan sekitar 200 kalori lebih sedikit per hari dibandingkan saat mereka berusia 30 tahun.

Selain faktor-faktor tersebut, faktor genetik juga dapat berperan dalam menentukan risiko seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, serta dalam menentukan di mana tubuh mereka cenderung menyimpan lemak.

Alkohol

Konsumsi alkohol dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut, yang terkadang disebut sebagai perut buncit. Namun, penting untuk dicatat bukan hanya bir yang bisa disalahkan atas masalah ini.

Minum terlalu banyak alkohol dalam berbagai bentuk dapat mengakibatkan masalah serupa. Oleh karena itu, jika mengonsumsi alkohol, penting untuk melakukannya dengan penuh pertimbangan.

Sebagai panduan umum, untuk pria, disarankan untuk membatasi konsumsi alkohol hingga maksimal dua gelas sehari.

Semakin sedikit seseorang mengonsumsi alkohol, semakin rendah asupan kalori mereka, dan semakin kecil kemungkinan penumpukan lemak di area perut dari waktu ke waktu.

Cara mengecilkan perut buncit

Kita dapat memperkuat dan mengencangkan otot perut melalui latihan seperti sit-up atau latihan lain yang difokuskan pada perut. Namun, perlu diingat bahwa melakukan latihan-latihan ini saja tidak akan menghilangkan lemak di area perut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com