KOMPAS.com - Kucing adalah hewan peliharaan yang menggemaskan sekaligus sulit dipahami perilakunya.
Hewan ini memang lebih individual dan mandiri dibandingkan anjing, yang juga kerap dirawat manusia.
Tak heran jika banyak yang mengeluh kucing peliharaannya enggan dipeluk, diatur atau didekati meskipun telah dilimpahi kasih sayang.
Baca juga: Berapa Lama Kucing Bisa Bertahan Hidup?
“Orang sering menilai kucing berdasarkan pola anjing dan menilai bahwa kucing itu aneh, dan ini tidak adil bagi kucing," kata Candace Croney, pakar kesejahteraan hewan di Universitas Purdue, Indiana, AS.
"Kucing bukanlah anjing kecil yang berperilaku aneh. Mereka berbeda, dan istimewa dengan caranya masing-masing.”
Ada banyak mitos kucing terkait perilakunya yang sulit dipahami manusia.
Anggapan tersebut sering kali tidak tepat sehingga membuat perlakuan kita pada anabul juga tidak sesuai kebutuhannya.
Baca juga: Mitos Kucing Hitam, Mengapa Dianggap Bawa Nasib Buruk?
Berikut adalah lima mitos kucing dan penjelasannya dari para ahli
Kucing rumahan tidak selalu anti-sosial.
Sebaliknya, mereka bersifat sosial fakultatif, artinya perilaku sosial mereka fleksibel dan sangat dipengaruhi oleh genetika, perkembangan awal, dan pengalaman seumur hidup.
“Penting untuk dipahami bahwa kucing memiliki keinginan dan toleransi yang bervariasi terhadap interaksi sosial dengan kucing lain,” kata Croney.
Baca juga: 10 Tipe Kepribadian dan Sifat Kucing Peliharaan, Kenali Teman Berbulu Anda
Tidak benar pula jika tiap kucing peliharaan kerap merasa kesepian dan butuh teman.
Beberapa kucing membentuk ikatan berpasangan dan mendapat manfaat dari kehadiran kucing lain.
Namun ada juga yang cenderung stres jika diberikan teman kucing lainnya.
Pertimbangkan sejumlah faktor seperti keterkaitan kucing, pengalaman mereka sebelumnya, akses rumah yang memadai seperti makanan dan ruang sebelum memberi anabul kita 'adik' atau 'teman'.
Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengadopsi Kucing Liar