KOMPAS.com - Ginjal memainkan peran utama dalam fungsi tubuh manusia. Mulai dari mengatur keseimbangan cairan, elektrolit sampai menyaring limbah atau sisa metabolisme.
Satu hal terpenting untuk diperhatikan dari kesehatan ginjal adalah kreatinin. Kreatinin merupakan senyawa yang dihasilkan dari sisa metabolisme otot.
Setelah kreatinin digunakan sebagai penghasil energi di tubuh, senyawa itu kemudian dikeluarkan melalui urine.
"Jika kadar kreatinin lebih dari 1,4 berarti fungsi ginjal turun 50 persen. Kadar kreatinin dapat menjadi penanda fungsi ginjal yang ideal dan itu bisa diketahui melalui tes laboratorium," jelas Dr Atul Ingale, Konsultan Nefrologi dan dokter transplantasi yang berbasis di India.
Dalam mengatur kadar kreatinin di tubuh, kita perlu memerhatikan beberapa makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: Air Kelapa, Minuman Segar untuk Menjaga Kesehatan Ginjal
Secara umum, ketika kadar kreatinin itu melonjak, kondisi itu dapat memengaruhi fungsi hingga kinerja ginjal.
"Asupan protein, terutama bersumber dari hewani memengaruhi kadar kreatinin."
"Inilah alasannya pasien ginjal perlu memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi," jelas ahli gizi yang berbasis di India, Dr Minal Shah.
Berikut beberapa tips diet untuk mencegah kadar kreatinin berlebihan di tubuh.
Mengonsumsi makanan tinggi protein, secara langsung akan membebani ginjal.
Maka dari itu, pasien ginjal disarankan untuk lebih selektif lagi memilih asupan protein, terutama pada protein berlemak.
Lebih disarankan untuk mengonsumsi sumber protein tanpa lemak seperti dari ikan, unggas, hingga protein nabati.
Kreatin dapat diproduksi oleh organ hati dan diangkut ke otot untuk meningkatkan energi dan mendukung pertumbuhan massa otot.
Kreatin ini biasanya dikonsumsi para atlet untuk meningkatkan fungsi tubuh dan ototnya.
Pada pasien ginjal, lebih baik hindari suplemen apa pun yang mengandung kreatin karena dampaknya bisa memperberat kinerja ginjal.
Baca juga: Infused Water Mentimun, Minuman Sehat untuk Atasi Batu Ginjal