Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2023, 11:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Marriage

KOMPAS.com - Seringkali kita mudah menghakimi orang yang terlibat dalam perselingkuhan, khususnya jika kita pernah merasakan sakitnya dikhianati oleh pasangan sebelumnya.

Namun, kita pun perlu paham mereka yang melakukan perselingkuhan belum tentu orang yang pasti jahat.

Sebab, mungkin mereka sendiri tidak mengerti alasan di balik tindakan itu, dan lalu mencari cara untuk menghentikan perilaku berselingkuh, dan keluar dari lingkaran tersebut.

Banyak dari mereka mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana cara berhenti berselingkuh.

Mengutip laman Marriage.com, perselingkuhan merupakan hal yang umum terjadi, di mana  1:5 orang mengaku pernah terlibat dalam perselingkuhan.

Angka tersebut bahkan mungkin lebih tinggi karena banyak orang enggan mengakui tindakan yang dianggap tidak dapat diterima secara sosial.

Perselingkuhan dalam suatu hubungan bisa bersifat subjektif.

Misalnya, bagi sebagian orang, berbicara dengan seseorang yang mungkin kita sukai secara romantis bisa dianggap selingkuh.

Sementara, bagi orang lain, keintiman fisik atau hubungan seks yang bisa dianggap bentuk perselingkuhan.

Perselingkuhan dalam konteks suatu hubungan dapat didefinisikan sebagai tindakan tidak setia secara fisik atau emosional terhadap pasangan.

Hal ini tidak mengikuti ketentuan hubungan, seperti yang diputuskan oleh kedua pasangan dalam suatu hubungan.

Baca juga: 11 Tanda Tak Terduga Pasangan Selingkuh

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com