Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aroma Kayu dalam Parfum, Memberi Kemewahan dan Kehangatan

Kompas.com - 01/03/2024, 18:46 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Dunia wewangian sangatlah kompleks, sehingga untuk mencari aroma yang kamu senangi, penting untuk mengetahui masing-masing kelompok wewangian.

Parfum umumnya dikategorikan dalam keluarga wewangian yang berbeda, yang meliputi Woody, Floral, Oriental, Fougere, Chypre, Gourmand, Fruity, dan Citrus. 

Nah, parfum dari keluarga woody atau kayu-kayuan, biasanya memberi aroma dominan, yang menjadi karakter utama pada parfum. Wewangian ini tidak seperti yang lain, karena memiliki aroma yang menambah kekayaan, intensitas, kemewahan, dan kehangatan pada aroma yang dipadukan dengannya.

Wewangian woody memiliki karakter yang mewah dengan aroma dari kayunya sendiri, resin atau damar berupa getah yang dikeluarkan kayu, lumut, kulit kayu, serta beberapa jenis semak dan juga akar --yang sebenarnya bukan kayu namun memiliki karakter aroma kayu

Contoh dua yang terakhir, yaitu tanaman perdu dan rumput yang dianggap memiliki aroma dengan karakter yang sangat bersahaja dan berkayu misalnya nilam (patchouli) dan akar wangi (vetiver).

Baca juga: Nilam dan Akar Wangi, Aroma Woody Indonesia yang Bukan dari Kayu

Apa itu aroma woody?

Seperti namanya, wewangian woody adalah wewangian yang memiliki aroma inti atau aroma dasar kayu. Aroma ini memberi kekayaan, kehangatan, keanggunan dan kedalaman wewangian, dan seringkali merupakan kunci dalam pembuatan parfum.

Wewangian yang didominasi aroma kayu biasanya mengandung Cendana, Pinus, Nilam, Vetiver, Cedarwood, dan Agarwood. 

Wangi cendana memberi kesan lembut, hangat, dan sensual, nilam memberi aroma earthy dan hijau seperti hutan, vetiver biasanya memberi nuansa smoky dan kaya, cedarwood terasa crispy dan bersih, sedangkan oud atau gaharu umumnya kompleks, berat, dan mewah.

Wewangian woody pertama kali muncul di dunia parfum pada tahun 1940-an, dan karena karakter aromanya yang kuat, pada awalnya parfum woody dianggap sebagai wewangian pria.

Semuanya berubah pada tahun 1952 dengan peluncuran wewangian woody wanita pertama, Féminité du bois, parfum klasik yang diciptakan oleh desainer Perancis, Serge Lutens.

Saat ini, parfum beraroma kayu bisa ditemukan untuk pria maupun wanita, serta unisex. Dengan berbagai paduan dengan aroma lain, parfum woody pun berkembang menjadi beragam jenis.

Baca juga: 6 Aroma Parfum yang Memberi Kesan Klasik dan Dewasa

Parfum dari Tumi yang memiliki aroma kayu di dalamnya Parfum dari Tumi yang memiliki aroma kayu di dalamnya

Berbagai jenis aroma woody

Wewangian woody tidak selamanya memiliki harum kayu semata, namun dapat diberi sentuhan dengan menambahkan aroma buah, bunga, herba dan rempah-rempah yang kemudian dapat dikategorikan ke dalam subfamili, misalnya Woody Oriental, Woody Leather, Woody Chypre, Woody Aromatic, Woody Floral, Woody Fruity, dan Woody Spicy.

Meningkatnya popularitas base note kayu membuat banyak brand merilis parfum dengan campuran kayu atau aroma kayu. Wewangian ini sering dikombinasikan dengan elemen lainnya.

Keluarga woody dibedakan sesuai karakternya, sebagai berikut:

Spicy woody

Rempah-rempah dari dunia kuliner, seperti kayu manis, cengkeh, jinten dan pala, memiliki aroma kayu yang hangat dan kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com