Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aroma "White Musk" yang Dibuat untuk Melindungi Rusa

Kompas.com - 31/03/2024, 19:05 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para pencinta parfum atau wewangian pasti sudah tidak asing dengan aroma musk yang dapat memberikan kesan wangi dan juga menyegarkan.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa awal mula hadirnya aroma musk sebenarnya sarat akan tindakan yang menyakiti hewan, terutama rusa.

Kata musk sendiri berasal dari "mochus", yang berarti cairan kelenjar yang berasal dari rusa jantan tidak bertanduk (musk deer) yang dilindungi.

Baca juga: Cari Hampers Lebaran di The Body Shop? Bisa Coba 4 Produk Ini

Adapun jenis rusa ini mayoritas hidup di Asia Tengah dan juga di Pegunungan Himalaya, Tibet.

Dilansir dari laman HuffPost, Minggu (31/3/2024), proses pembuatan aroma musk membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Dan karena hanya rusa dewasa yang dapat menghasilkan kelenjar tersebut, maka hewan ini menjadi langka dan mahal.

Tetapi, rusa-rusa tersebut telah dilindungi oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) sejak tahun 1973 sehingga para pembuat parfum selama beberapa dekade mencoba menyempurnakan pengganti sintetisnya.

Munculnya aroma white musk

Seiring dengan dilarangnya perburuan terhadap rusa untuk membuat aroma parfum musk, aroma white musk kemudian diluncurkan karena dianggap lebih ramah terhadap lingkungan dan tidak menyakiti hewan.

Salah satunya yang memeloporinya adalah The Body Shop, perusahaan kosmetik asal Inggris yang didirikan oleh aktivis perempuan Anita Roodick pada 1976 silam.

Baca juga: The Body Shop Tutup Semua Gerai di AS, Bagaimana di Indonesia?

Seperti dikutip dari laman The Guardian, The Body Shop mulai memperkenalkan rangkaian white musk pada 1981, dan dengan cepat ini menjadi aroma khas sebuah generasi pada saat itu.

Salah satu produk White Musk dari The Body Shop.DOK THE BODY SHOP Salah satu produk White Musk dari The Body Shop.

Senior Brand Manager The Body Shop Indonesia, Tatya Rachman menjelaskan, The Body Shop telah berhasil mengeluarkan aroma white musk yang bersumber dari bahan-bahan sintetis sehingga tidak ada rusa yang tersakiti dalam proses pembuatannya.

Tak hanya itu, sampai saat ini parfum dengan aroma white musk juga menjadi produk yang paling digemari dan menurutnya tidak boleh hilang dari The Body Shop.

"Musk itu kan asalnya dari kelenjar rusa. Jadi pasti ada rusa yang tersakiti ketika pembuatan apapun parfum yang menggunakan wangi musk," kata Tatya saat acara media gathering di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

"Makanya, kenapa kita sebut white musk karena produk itu dampak buruknya sangat kecil bagi dunia gitu," jelasnya.

Baca juga: Rekomendasi Varian Musk The Body Shop sesuai Zodiak

Jika kita bertanya-tanya apa yang ada di dalam parfum white musk, campurannya meliputi beberapa bahan seperti aldehida, minyak bunga melati (jasmine absolute), lily of the valley, serta synthetic musk.

@kompas.lifestyle Buat kalian yang baru mau nyobain essential oils, nih aroma yang direkomendasiin! Kalo kaiian udah sering pake essential oils, dan punya rekomendasi lain, cus komen di bawah ya! Kreatif: Chrisstella Efivania Rosaline Produser: Nabilla Tashandra #essentialoils #aromaessentialoils #younglivingessentialoils #younglivingindonesia ? Like I Do GALCHANIE COVER - GALCHANIE (????????)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com