Ke Mana Hasil Donasi Rambut Biasanya Disalurkan?
KOMPAS.com - Banyak yang mungkin belum tahu bahwa rambut kita sebenarnya bisa didonasikan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, salah satunya pasien kanker.
Apalagi, sebagian besar pasien kanker harus menerima kenyataan jika rambutnya akan mengalami kerontokan sebagai bagian dari efek samping pengobatan kemoterapi.
Untuk membantu pasien atau penderita kanker tetap semangat, beberapa organisasi dan gerakan independen pun muncul dengan kampanye sosial yang bertujuan untuk mendonasikan rambut dalam bentuk wig kepada para pasien.
Selain organisasi nirlaba seperti Yayasan Kanker Indonesia (YKI), kini kita juga bisa mendonasikan rambut melalui gerakan yang diinisiasi oleh Stephanie Indriani, bernama Yuk Donasi Rambut.
Baca juga: Donasi Rambut untuk Pasien Kanker, Bagaimana Caranya?
Donasi rambut bagi para penderita kanker yang tidak mampu di Rumah Sakit Siloam Manado.Donasi rambut disalurkan ke mana?
Menurut Stephanie, donasi rambut yang dilakukannya menyasar pada yayasan kanker atau rumah sakit yang menampung pasien kanker yang membutuhkan rambut namun tidak mampu membeli wig.
"Jadi mereka ada di yayasan kanker yang buat orang-orang tidak mampu," ujar Stephanie saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/4/2024).
Ia juga mengatakan, biasanya donasi rambut dalam bentuk wig ini disalurkan terutama bagi para pasien kanker yang tinggal di pelosok daerah.
Sebab, di tempat-tempat tersebut jarang sekali ditemukan toko yang menjual wig atau bisa langsung dijangkau oleh para pasien.
Kendati demikian, tidak semua wig yang disalurkan berasal dari rambut asli, tetapi sebagian ada juga yang sintetis atau terbuat dari bahan fiber.
"Ya karena terkendala dengan biaya pembuatan wig dan ongkos kirim yang mahal, makanya saya kasih mungkin per bulan ada 50 wig gratis tapi itu sintetis," ungkap Stephanie.
"Kalau mau kasih yang asli sebulan cuma bisa satu atau dua karena menimbang lagi biaya pembuatan dan ongkos kirimnya," imbuhnya.
Baca juga: Donasi Rambut Berikan Harapan dan Semangat bagi Pejuang Kanker
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
