Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Terhindar dari Penipuan Saat Belanja Online, Awas Konten AI!

Kompas.com - 21/04/2024, 21:41 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Belanja daring atau belanja online memang lebih praktis. Namun, sejumlah risiko mengintai para pembelanja online, misalnya penipuan.

Apalagi, saat ini teknologi Artificial Intelligence (AI) sudah semakin berkembang.

Beberapa waktu, misalnya, terdapat penipuan menggunakan konten visual dan audio seolah testimoni dari selebritas.

Menggunakan teknologi deepfake, konten tersebut seolah nyata, padahal selebritas bersangkutan tidak pernah membuatnya.

Misalnya, iklan obat pelangsing yang menggunakan rekayasa visual dan suara pembawa acara Melaney Ricardo.

Baca juga:

Beberapa selebritas lain yang juga pernah dicatut antara lain Titi DJ, Ivan Gunawan, dan Prilly Latauconsina.

Tak hanya selebritas, beberapa waktu lalu beredar pula video pidato Presiden Joko Widodo yang direkayasa seolah mahir menggunakan Bahasa Mandarin.

Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia Firman Kurniawan membagikan tips mengenali penipuan belanja online menggunakan AI tersebut, antara lain:

1. Konten AI terlalu sempurna

Seringkali, konten yang dibuat AI tampak terlalu sempurna. Untuk itu, pastikan kita memerhatikan betul detail visualnya, baik pada gambar maupun video.

"Untuk melihat sesuatu itu asli atau dari AI biasanya untuk yang AI hasilnya terlampau sempurna. Jadi kalau gambar bergerak dalam bentuk video, dia itu mulus tidak ada jeda padahal kalau di kenyataan saat orang bicara kadang suka ada jeda atau diam sebentar," ucap Firman, Minggu (21/4/2024), seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, jika video tersebut memperlihatkan figur, kita bisa membandingkannya dengan video lain.

Baca juga: Mengapa Belanja Online Bikin Kita Bahagia? Ini Alasan Psikologisnya

Pada kasus video rekayasa Presiden Jokowi, misalnya, ia tampak berpidato dengan mulus tanpa jeda. Padahal, jika pernah melihat Jokowi berbicara sebelumnya, kerap ada banyak jeda dalam kalimat-kalimatnya.

2. Melakukan riset

Hal lain untuk mengenali apakah sebuah iklan di internet atau rekayasa AI adalah memeriksa keasliannya dengan melakukan riset.

Misalnya, menggunakan mesin pencari seperti Google atau aplikasi lain untuk pendeteksi konten AI.

"Biasanya untuk produk yang tidak bergerak itu kadang hasil gambarnya terlalu indah. Jadi sejak awal patut dicurigai dan itu bisa dicek langsung misalnya pakai Google, itu bisa dicari dan biasanya bisa keluar asal atau gambar aslinya. Banyak aplikasi lain juga dicari saja sebagai alat detektor konten AI," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com