Jika masih sulit mengenali apakah sebuah konten iklan asli atau merupakan konten AI, Firman menyarankan untuk berbelanja di situs-situs terpercaya, misalnya marketplace atau bahkan situs resmi produk.
Layanan dengan penanggung jawab seperti marketplace atau situs resmi produk akan membantu kita hingga barang pesanan tiba, termasuk jika ada komplain yang perlu ditangani.
Baca juga: Belanja Online Masih Diminati Generasi Z
"Dengan layanan yang memang ada penanggung jawabnya memang lebih baik, sehingga apabila ada produk yang tidak sesuai atau produk tidak sampai itu bisa dikomplain dan ditanggapi. Itu menjadi keunggulan dari marketplace karena ia bergerak sesuai aturan yang berlaku dari pemerintah," kata Firman.
Membaca-baca testimoni dari pengguna lain juga bisa membantu mengenali apakah penjualan sebuah produk memiliki unsur penipuan.
Biasanya, pelaku usaha di media sosial yang bisa dipercaya memiliki pengikut yang banyak dan testimoni yang juga dapat dijadikan referensi.
Meskipun, perlu diketahui, bahwa jumlah pengikut tidak selalu mengindikasikan bahwa sebuah produk baik dan tidak melakukan penipuan.
Baca juga: Gara-gara FOMO, 4 dari 5 Orang Berisiko Kena Tipu Belanja Online
Perhatikan pula isi testimoni yang tuliskan para pengguna. Apakah terlihat mencurigakan atau terlihat dituliskan oleh pelanggan secara organik.
"Jadi walaupun berbelanja di media sosial, dengan melihat ciri-ciri itu masyarakat bisa tetap aman dari penipuan," ucap Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram