Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Makan untuk Memperlambat Penuaan Setelah Usia 50 Tahun

Kompas.com, 28 Mei 2024, 09:19 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Penuaan tidak bisa dihindari, dan meskipun banyak produk mengklaim dapat “menghentikan” atau “membalikkan” penuaan, tidak ada cara nyata untuk menjadi muda kembali. 

Namun untungnya, kita bisa melakukan perubahan pada pola makan dan gaya hidup yang akan berdampak jangka panjang pada laju penuaan dan seberapa sehat kita dalam prosesnya. Bahkan ada kebiasaan makan tertentu yang bisa  membantu memperlambat penuaan dengan mengurangi risiko penyakit.

Mengurangi risiko penyakit adalah hal yang penting bagi semua usia, namun ada beberapa alasan utama mengapa usia 50-an adalah dekade penting untuk menerapkan kebiasaan makan sehat. 

Secara umum, penuaan dikenal sebagai faktor risiko utama penyakit. Selain itu, Mayo Clinic menegaskan bahwa kemungkinan penyakit jantung dan serangan jantung dapat meningkat pada pria setelah berusia 45 tahun dan wanita setelah usia 55 tahun. 

National Institute of Aging juga menyatakan bahwa menjaga tingkat tekanan darah pada angka yang sehat di usia 50-an dapat berdampak langsung pada risiko penyakit jantung. Selain itu, sebuah penelitian yang dipublikasikan di BMJ menemukan bahwa memiliki jantung yang sehat di usia 50-an dapat membantu mengurangi risiko demensia di tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Tak Hanya Bikin Langsing, Mengurangi Kalori Bisa Memperlambat Penuaan

Makanan untuk memaksimalkan metabolisme

Berfokus pada risiko penyakit adalah bagian penting dalam memperlambat proses penuaan di usia 50-an, dan kabar baiknya adalah menjaga kebiasaan makan yang sehat adalah cara terbaik untuk melakukan hal ini. 

Untuk mengetahui kebiasaan makan mana yang dapat membantu memperlambat penuaan setelah usia 50 tahun, ahli diet terdaftar Trista Best, MPH, RD, LD, di Balance One Supplements membagikan kebiasaan makan yang bisa membat kita melalui penuaan dengan lebih sehat.

1. Mendapatkan serat yang cukup

Ilustrasi makan makanan sehat.shutterstock Ilustrasi makan makanan sehat.
Mendapatkan cukup serat dalam makanan seiring bertambahnya usia sangatlah penting, karena dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan bahkan kanker, menurut American Journal of Lifestyle Medicine. 

Serat dapat memberikan dampak ini dengan cara menurunkan stres oksidatif dan penanda peradangan dalam tubuh—keduanya merupakan penanda yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia.

Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journals of Gerontology menemukan bahwa setelah mempertimbangkan berbagai faktor seperti asupan karbohidrat, asupan gula, beban glikemik, dan asupan serat, seratlah yang memberikan dampak paling signifikan dalam memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit terkait usia.

Untuk mendapatkan lebih banyak serat dalam makanan, cobalah memasukkan lebih banyak biji-bijian, lentil, sayuran, dan buah ke dalam menu harian.

Baca juga: 11 Cara Mudah yang Bisa Kita Lakukan untuk Memperlambat Penuaan

2. Makan lebih banyak protein

Ilustrasi makanan sehatFreepik Ilustrasi makanan sehat
Menurut Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care, tubuh mulai kehilangan massa otot setiap dekade setelah usia 30 tahun, dan penurunan yang lebih besar lagi terjadi setelah usia 60 tahun.

Untuk membantu melawan hilangnya massa otot yang berkaitan dengan usia, serta mempersiapkan diri untuk usia 60-an dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan bermanfaat, sangat penting untuk fokus membangun lebih banyak otot setelah usia 50 tahun. Salah satu cara utama untuk melakukan hal ini adalah dengan mengonsumsi cukup protein.

Sebuah laporan yang diterbitkan di Nutrients menyatakan bahwa diet tinggi protein yang dikombinasikan dengan latihan ketahanan sangat membantu dalam menjaga pertumbuhan otot yang sehat seiring bertambahnya usia, dan kebutuhan protein semakin besar seiring bertambahnya usia karena potensi hilangnya massa otot. 

Untuk mendapatkan lebih banyak protein dalam makanan, fokuslah pada sumber tanpa lemak seperti unggas, telur, kacang-kacangan, yogurt Yunani, dll.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau