Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengikuti Pola Makan Nenek Moyang dengan Diet Primal

Diet primal juga hadir dengan banyak manfaat yang diklaim. Apakah kamu sudah tahu tentang diet primal ini? Apa saja khasiatnya bagi kesehatan dan apakah manjur? Apa makanan yang tidak diperbolehkan untuk orang yang menjalani diet primal?

Pelaku diet ini tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan apa pun yang tidak tersedia saat zaman nenek moyang dahulu, yakni makanan olahan. Contohnya kripik kentang, makanan instan, dan lain-lain yang pembuatannya terkait dengan teknologi.

Orang yang mengikuti diet primal tentu akan lebih mudah melakukannya jika memasak sendiri semua bahan-bahannya, ketimbang harus membeli makanan yang sudah jadi.

Pasalnya, sebagian besar makanan siap saji yang tersedia di supermarket telah melalui berbagai proses pengolahan dan sangat mungkin ditambahkan bahan pengawet. Bahan pengawet adalah salah satu zat yang tidak diizinkan dalam diet primal.

Adapun makanan lainnya yang tidak diperbolehkan yaitu:

  • Gula, kecuali gula alami seperti madu atau sirup maple
  • Kacang-kacangan olahan
  • Gandum dan beras
  • Alkohol
  • Kedelai
  • Minyak nabati olahan
  • Makanan kemasan lainnya yang sudah diproses, seperti biskuit

Apa makanan yang boleh dikonsumsi oleh orang yang menjalani diet primal?

  • Biji-bijian
  • Buah-buahan
  • Sayuran
  • Daging
  • Ikan
  • Susu murni yang belum dipasteurisasi
  • Produk susu (keju dan kefir)

Pada intinya, makanan yang dikonsumsi dalam diet primal ini harus alami, segar, dan organik. Setiap makanan yang memang bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah dengan aman (misalnya biji-bijian dan buah), harus dimakan mentah untuk mendapatkan nilai gizi yang maksimal.

Untuk apa melakukan diet ini?

Kita mungkin bisa menyimpulkan bahwa diet ini adalah sebuah gaya hidup berdasarkan pada pemilihan makanan yang alami, sedikit pemrosesan, dan makanan yang dipilih sering dikonsumsi oleh nenek moyang dari zaman dahulu.

Artinya, konsep diet ini menekankan penggunanya untuk meminimalisir asupan dari makanan yang diproses, dan lebih banyak makanan yang alami seperti buah, sayur, minyak-minyak tertentu, dan juga produk susu.

Prinsip mengurangi makanan yang diproses pada diet primal bertujuan untuk mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi.

Oleh karena itu, diet ini diklaim bisa memberikan manfaat:

  • Menurunkan berat badan
  • Mengecilkan ukuran pinggang
  • Menstabikan tekanan darah
  • Merasa lebih kenyang setelah konsumsi makanan dengan konsep primal diet
  • Memperbaiki profil lemak tubuh

Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk membuktikan sejauh apa efek diet ini terhadap manfaat-manfaat yang diklaim tersebut.

Apa bedanya diet primal dengan diet paleo?

Bagi yang memerhatikan macam-macam diet, pasti bertanya-tanya kenapa diet ini sangat mirip dengan diet paleo. Keduanya sama-sama mendorong konsumsi makanan yang tidak banyak melewati proses olahan. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan, antara lain:

Dalam diet paleo susu dan produk olahan susu harus dihindari. Sedangkan pada diet primal susu dan produk susu dianggap sebagai sumber lemak yang menyehatkan. Khususnya susu yang masih alami belum dipasteurisasi serta produk susu seperti kefir dan keju.

Diet paleo tidak membolehkan konsumsi kopi, sedangkan primal diet memperbolehkannya.

Apa diet ini menyehatkan?

Masih sedikit penelitian yang melihat dampak diet ini terhadap kondisi kesehatan. Namun menurut Leslie Bonci, RD, seorang ahli gizi yang tersertifikasi dari University of Pittsburgh Medical Center, diet primal memiliki dampak positif dan juga negatif.

Secara keseluruhan konsep diet ini adalah alternatif yang baik untuk mengurangi asupan makanan olahan yang sudah semakin sering dikonsumsi zaman sekarang. Makanan olahan mengandung berbagai zat pengawet, gula, garam, dan bahan tambahan lainnya yang bisa berbahaya bagi tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi.

Akan tetapi, diet primal berpotensi meningkatkan konsumsi lemak jenuh lebih tinggi. Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol secara total.

Pembatasan biji-bijian dan kacang-kacangan dari diet primal ini juga mengurangi pilihan sumber serat, vitamin, dan mineral yang seharusnya bisa didapatkan oleh tubuh.

Pada akhirnya sehat atau tidaknya diet primal bagi tubuh tergantung pada masing-masing orang yang menjalankan diet ini.

Jika asupan dari sumber lemaknya bisa terkontrol, dan asupan serat, vitamin mineral dari kacang dan biji-bijian masih dapat terpenuhi, tentunya ini aman-aman saja untuk tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/15/111950120/mengikuti-pola-makan-nenek-moyang-dengan-diet-primal

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com