Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Berkali-Kali tapi Masih Lapar? Ini 8 Faktor Penyebabnya...

KOMPAS.com - Masih merasa lapar meski sudah berkali-kali makan?

Yah, hal ini seringkali terjadi pada banyak orang. Untungnya, ada beberapa cara untuk mengatasinya,

Bahan makanan tertentu, porsi makan, dan faktor lain bisa membuat kita merasa lapar meski telah mengonsumsi makanan dalam porsi besar.

Dilansir dari laman Men's Health, berikut delapan hal yang membuat kita selalu merasa lapar.

1. Terlalu banyak mengonsumsi soda

Menurut riset dari Yale University, fruktosa gula jagung inilah yang menyebabkan rasa kenyang tidak bertahan lama.

Dalam riset tersebut, peneliti merekrut 20 orang dewasa dengan status kesehatan yang baik untuk menjalani tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) sembari meminum cairan.

Hasilnya, semua peserta yang meminum cairan manis dengan gula jagung fruktosa tinggi merasa kurang kenyang dibadingkan mereka yang minum larutan glukosa.

Mereka yang meminum larutan dengan gula jagung fruktosa tinggi juga mengalami penurunan aliran darah dan aktivitas otak yang mengatur nafsu makan.

Riset dari Universty of California, San Francisco, juga menunjukan fruktosa pada gula jagung dapat mengelabui otak yang membuat nafsu makan meningkat.

Hal ini bahkan terjadi meski kita telah merasa kenyang. Menurut periset, gula jagung yang tinggi fruktosa dapat menghambat kinerja leptin.

Leptin merupakan hormon yang berfugsi untuk memberi isyarat kenyang pada tubuh.

2. Mengonsumsi makanan kaleng

Menurut Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan, senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Paparan terhadap BPA dapat menyebabkan lonjakan abnormal pada leptin.

Menurut peneliti dari Harvard University, lonjakan leptin menyebabkan nafsu makan meningkat dan obesitas.

3. Sarapan dengan porsi yang kurang

Riset dari University of Cambridge telah mebuktikan sarapan dengan kandungan 300 kalori dapat meningkatkan obesitas dua kali lipat dibanding mereka yang sarapan dengan 500 kalori.

Hal ini dapat dibuktikan setelah periset meneltiti 6.764 peserta dengan kesehatan yang baik selama hampir empat tahun.

Ini disebabkan karena sarapan dalam porsi besar membuat gula darah dan insulin mengalami kenaikan yang kecil.

Pada akhirnya, hal ini membuat keinginan untuk mengonsumsi camilan berkurang.

Sebagai alternatif, kita bisa menambahkan protein pada menu sarapan kita.

Menurut riset terbaru, sarapan dengan 30 hingga 39 gram protein tingi seperti sosis dan telur dapan membuat kita merasa kenyang lebih lama.

4. Tidak mengonsumsi sayuran hijau

Dalam sebuah riset, diet tinggi folat dapat mengurangi bobot tubuh 8,5 kali lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi makanan rendah folat.

Sayuran hijau dapat membantu mengurangi rasa lapar. Nah, sebagai menu pilihan terbaik, cobalah untuk mengonsumsi selada, bayam, collar green dan Radicchio.

5. Tidak mengonsumsi teh hitam

Menurut riset dalam Journal of American College of Nutrition, minum satu cangkir teh hitam setelah mengonsumsi karbohidrat tinggi dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 10 persen selama 2,5 jam setelah makan.

Ini berarti teh hitam dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama dan lebih sedikit mengidam makanan.

Para peneliti percaya jika senyawa polifenol dalam teh hitam dapat menekan rasa lapar.

6. Kurang mengonsumsi air putih

Jika kita baru saja makan dan masih merasa lapar, munumlah segelas air sebelum kembali mengonsumsi makanan.

Setelah mengonsumsi air, rasa lapar kemungkinan besar akan berkurang.

Minum segelas air saat sebelum makan juga bisa menurunkan berat badan.

Riset dari Virginia Tech menemukan orang berusia lanjut yang minum dua cangkir air sebelum makan, mengonsumsi 75 dan 90 kalori lebih sedikit.

Mereka yang meningkatkan konsumsi air sebelum makan akan kehilangan sekitar bobot tubuh 5 kilogram lebih banyak selama 12 minggu.

7. Merasa bosan

Untuk menguji diri kita, coba bayangkan satu porsi besar steak yang siap kita santap.

Jika kita benar-benar lapar, steak akan tampak menarik.

Tetapi jika itu tidak menggoda, kemungkinan kita hanya merasa bosan dan butuh selingan, bukan makanan.

Jadi, saat perut merasa lapar, cobalah mengalihkannya dengan kegiatan 'pembunuh' bosan, seperti main game.

8. Mengonsumsi sereal cepat saji

Berdasarkan riset dari Louisiana State University, mengonsumsi oatmeal membuat kita merasa kenyang lebih lama dibandingkan mereka yang mengonsumsi sereal siap saji.

Hal ini terbukti setelah periset meneliti 46 orang dewasa yang mengonsumsi 363 kalori oatmeal.

Menurut peneliti, peningkatan rasa kenyang bisa dikaitkan dengan viskositas oatmeal. Serat pada oat lebih mudah larut daripada sereal pada umumnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/26/164249820/makan-berkali-kali-tapi-masih-lapar-ini-8-faktor-penyebabnya

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com