Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaya Pacaran Singkat ala Selebriti Sebelum Menikah

Dua sejoli itu terbilang belum lama berpacaran namun tiba-tiba muncul dengan kabar pertunangan.

Sebelum Bieber, kita masih ingat bagaimana Ariana Grande dan Pete Davidson di awal usia 20 tahunan memutuskan untuk bertunangan setelah berkencan beberapa minggu.

Pertunangan yang "buru-buru" sebetulnya tak hanya dilakukan para pesohor, tapi juga masyarakat biasa.

Ada alasan menarik mengapa banyak pasangan selebriti memutuskan berkomitmen serius  meski umur hubungan mereka relatif baru.

Joshua Klapow, Ph.D, psikolog klinis dan tuan rumah The Kurre and Klapow Show menjelaskan, pernikahan adalah ekspresi cinta paling kuat dari dua orang.

Seringkali pernikahan dijadikan cara untuk mengukuhkan perasaan dan rasa yang sudah kuat tersebut untuk membangun stabilitas hidup yang mungkin sebelumnya tidak terjadi.

Caleb Backe, pakar kesehatan dari Maple Holostic di New Jersey menambahkan, banyak selebriti yang berjuang di tengah kehidupan mereka yang keras dan tak menentu.

Gaya hidup yang menyulitkan tersebut memaksa mereka untuk berpegang erat dengan sesuatu yang bisa membuat mereka lebih nyaman.

"Maka masuk akal jika mereka seolah-olah terburu-buru ke jenjang pernikahan, karena itu membuat mereka meraih kestabilan tertentu dari keadaan yang sulit tersebut," kata Backe.

Jauh sebelum fenomena Bieber-Hailey atau Ariana-Pete, sebuah studi pada 2014 melihat adanya rasio tinggi pertunangan dan pernikahan di antara anak-anak muda di angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Penelitian tersebut menemukan bahwa anggota militer cenderung bertunangan atau menikah lebih muda untuk mendapatkan keuntungan emosional dan ekonomi. Sebab, ketika karir orang-orang militer relatif stabil, jenjang karir semakin menjanjikan, tekanan pekerjaan akan semakin tinggi.

Belum lagi ditambah dengan risiko pribadi dan instabilitas. Hal-hal itu tak jarang membuat seseorang terpisah dari pasangannya untuk waktu yang lama.

Hal itu, kata Klapow, memiliki kesamaan dengan selebriti muda.

"Perjalanan jauh, perpisahan dalam waktu lama dan ketidakpastian yang dialami dari kehidupan para selebriti membuat mereka ingin segera menemukan stabilitas," ujarnya.

Lantas, apakah penjelasan itu juga berlaku untuk pasangan yang bukan selebriti dan memilih menikah dengan cepat?

Bagi orang-orang tertentu, banyak yang memandang pertunangan yang dilakukan segera adalah bentuk perilaku bahwa mereka tak memahami bagaimana mengontrol perasaan.

Namun, orang muda tak selalu  mengikuti setiap keinginan mereka. Menurut riset pada 2017, anak muda yang impulsif cenderung mencoba hal-hal baru dan bereksplorasi.

Studi tersebut menemukan bahwa di kebanyakan otak manusia, kemampuan untuk menggunakan kontrol kognitif (dan menghentikan kita melakukan sesuatu hal gegabah) terbangun sebelum kita berusia 25 tahun.

Meski kita mengambil contoh para selebriti muda yang sukses, studi tersebut menyebutkan bahwa tak hanya faktor kesuksesan yang melatarinya orang cepat menikah.

Keinginan banyak orang untuk ingin segera bertunangan bisa menjadi keputusan yang impulsif. Namun, keputusan tersebut tidak otomatis.

Backe mengatakan, mereka yang segera bertunangan tidak berarti seseorang yang impulsif. Impulsif adalah aksi yang muncul karena kebutuhan dasar seseorang, sebagai bentuk kebalikan dari pemikiran rasional.

"Dari banyak kasus, pertunangan yang segera bisa jadi sebuah keputusan cerdas," ujarnya.

Pada akhirnya, tak ada yang bisa menghakimi perjalanan hidup seseorang. Hanya karena satu pasangan segera berkomitmen serius meski hubungannya masih baru, tak berarti hubungan tersebut tak akan bertahan lama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/17/160700820/gaya-pacaran-singkat-ala-selebriti-sebelum-menikah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke