Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Kopi Benar-Benar Menyehatkan?

KOMPAS.com - Saat tubuh terasa letih dan pikiran tak fokus, kopi pasti menjadi hal pertama yang kita pikirkan.

Yah, menyeduh secangkir kopi telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang ketika tubuh memerlukan tambahan energi, bahkan untuk memulai hari.

Lambat laun, menyeduh secangkir kopi telah menjadi rutinitas wajib. Dan, saat satu hari saja kita hidup tanpa minum kopi, tubuh pasti merasa ada yang kurang, mudah tersinggung dan depresi.

Ini adalah gejala yang merupakan akibat dari kecanduan kafein.

Biasanya hal semacam ini akan terasa setelah 24 jam tanpa kopi dan bisa berlangsung hingga 10 hari agar gejala ini berlalu.

Kafein adalah psikostimulan yang merupakan zat perangsang, meningkatkan konsentrasi, mengurangi kelelahan, dan bahkan meningkatkan ingatan jangka panjang dan kerja otak.

Ini adalah "obat legal" yang paling banyak dijual di dunia serta memiliki banyak manfaat.

Banyak riset membuktikan jika kopi dapat memperkuat kinerja jantung, memperlebar saluran pernapasan, dan menstimulasi saluran pencernaan.

Tergantung pada genetika manusia, beberapa orang tetap bisa tidur nyenyak usai minum kopi di malam hari.

Tapi, ada juga yang terbangun di malam hari kerena tubuh mereka mencerna kafein sangat lambat.

Sementara itu, kafein dalam kopi dapat dicerna dalam perut tetapi memiliki efek yang pendek.

Kafein dalam teh membutuhkan waktu lama untuk dilepaskan dalam usus kecil.

Jadi, apakah kopi benar-benar dapat menyehatkan tubuh?

Sekitar 16 persen kematian akibat serangan jantung dan stroke berkurang di antara peminum kopi. Bahkan, risiko kanker - terutama kanker prostat dan kolorektal - berkurang hingga 18 persen.

Kabar baiknya lagi, risiko penyakit neurologis, seperti alzheimer dan parkinson juga berkurang secara signifikan pada peminum kopi.

Kopi juga melindungi DNA. Biji kopi tak hanya mengandung kafein. Tapi, juga memiliki lebih dari 1.000 zat tanaman yang memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi dan anti-kanker.

Namun, wanita hamil harus berhati-hati dalam mengonsumsi kopi. Kafein dapat memasuki plasenta. Ini dapat menyebabkan gangguan pembentukan tulang dan mengurangi berat badan bayi saat lahir.

Wanita dengan osteoporosis juga harus menghindari kopi. Begitu pula dengan orang-orang yang menderita kecemasan.

Kafein dapat meningkatkan denyut nadi dan memicu serangan panik. Jumlah ideal untuk mengonsumsi kopi sebaiknya tiga hingga empat cangkir sehari dan diberi jarak beberapa jam sebelum waktu tidur.

Lalu, apakah ada jenis kopi terbaik?

Sementara itu, filter coffe atau kopi yang disaring lebih baik bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi.

Kopi bubuk atau ground coffe memberi perlindungan kesehatan yang lebih baik daripada kopi instan. Apalagi kopi instan dengan kandungan gula dan susu tinggi, di mana kopinya sendiri seringkali kurang bermutu.

Penambahan susu pada kopi akan membuat kafein diserap lebih lambat dan membuat kita akan terjaga lebih lama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/04/161600920/apakah-kopi-benar-benar-menyehatkan-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com