Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 6 Penyebab Gatal di Anus

KOMPAS.com - Rasa gatal yang menyerang anus tentu membuat kita tak nyaman. Apalagi, jika rasa gatal ini muncul saat kita berada di tengah-tengah banyak manusia.

"Rasa gatal di area bokong itu sangat umum dan bisa membuat frustasi," kata Mitchell Bernestein, profesor Langone Health.

Menurut dia, beberapa orang bahkan merasakan ini saat mereka tidur. Tentu saja, mengatasinya dengan cara menggaruk hanya membuat kondisi ini semakin parah.

Kondisi ini dikenal sebagai pruritus ani, yaitu rasa gatal di bagian anus.

Penyakit semacam ini terdiri dari dua jenis, yaitu pruritus ani primer dan sekunder. Pruritus ani primer menyebabkan rasa gatal tanpa alasan yang jelas.

Sementara pruritus ani sekunder, disebabkan karena kondisi anorektal, seperti wasir, fisura ani, infeksi bakteri dan masih banyak lagi.

Ada beberapa hal yang menjadi pemicu rasa gatal ini. Dilansir laman Men's Health, berikut pemicu rasa gatal tersebut.

1. Kurang menjaga kebersihan

Kurang menjaga kebersihan dapat menyebabkan gatal dan iritasi karena kotoran yang tersisa di anus.

Hal semacam in terjadi karena kita tidak cukup bersih saat membersihkan bagian anus usai menggunakan toilet.

Jadi, saat usia buang air besar, cuci bagian bokong hingga benar-benar bersih.

Jangan hanya mengandalkan air. Gunakan sabun untuk membersihkannya. Tapi, jangan memakai sabun batang yang juga kita pakai untuk membersihkan wajah dan tubuh.

Usahakan kita membasuhnya dengan menggunakan air pancuran.

Dr Joel Krachman, ahli gastroenterologi dari New jersey, menyarankan agar pria memakai sabun dengan label 'sensitif' atau lembut saat membersihkan bagian bawah pinggang.

2. Terlalu sering membersihkan 

Terlalu sering membersihkan area bokong juga bisa mendatangkan rasa gatal. Kulit di sekitar anus sangat lembut dan sensitif.

Menurut the International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, mengelap bagian ini terlalu keras dengan kertas toilet kering juga bisa menyebabkan rasa gatal.

Kertas toilet mudah hancur. Ini akan menginggalkan potongan kecil yang terperangkap di kulit dubur dan menyebabkan iritasi.

Sebagai alternatif pengganti tisu, kita bisa memakai bidet untuk membersihkan area bawah tubuh.

Jika tidak, sebaiknya kita membersihkannya di kamar mandi menggunakan air daripada tisu.

3. Penyakit menular seksual

Menurut Ehsan Ali, dokter perawatan primer di Beverly Hills, penyebab lain dari gatal di area bokong adalah penyakit menular seksual.

"Hal ini cukup umum terjadi, terutama pada mereka yang melakukan kegiatan seksual tanpa pengaman," papar Ali.

Penyakit menular seksual menyebabkan peradangan di area dubur yang menyebabkan gatal.

Penyakit seperti herpes atau HPV juga bisa menyebabkan benjolan yang mendatangkan rasa gatal dan sensasi terbakar.

Penyakit menular seksual juga bisa menyebabkan ruam, nanah atau neyri di penis dan testis.

Jika menemui kondisi ini, segera minta bantuan dokter agar segera mendapatkan penanganan.

4. Eksim

Rasa gatal dia area bokong juga bisa disebabkan karena eksim. Eksim merupakan kondisi kulit yang ditandai ruam merah, bersisik yang menyebabkan gatal terus-menerus.

Sebenarnya, penyebab eksim tidak diketahui.

Namun, menurut Alan Parks, selaku dokter kulit, eksim selalu diakitkan oleh respons yang terlalu aktif oleh sistem kekebalan tubuh, yang dipicu oleh alergi atau asma.

Kondisi ini juga muncul karena faktor eksternal seperti perubahan cuaca atau paparan produk rumah tangga seperti sabun atau deterjen.

Stres juga bisa menjadi faktor peneybabnya dan membuat kondisi semakin memburuk.

Saat kita merasa tertekan, tubuh mengeluarkan respons pelindung dengan meningkatkan peradangan.

Inilah yang menyebabkan gatal-gatal di area yang megalami eksim, termasuk area bokong.

Menurut Park, masalah ini biasanya diobati dengan krim steroid topikal, yang dapat mengatasi gatal dengan cepat karena mengurangi peradangan.

5. Infeksi jamur

Jamur juga bisa tumbuh subur di area bokong. Sebenarnya, jamur bisa tumbuh di semua area kulit tubuh kita.

Tapi, jamur akan tumbuh dengan baik di tempat yang hangat, lembap dan pengap, seperti di area bokong.

Tubuh memang memiliki sistem imunitas yang mampu melawan pertumbuhan jamur. Namun, saat merasa tertekan atau dalam kondisi sangat berkeringat, jamur tetap bisa berkembang.

Adanya jamur di area anus dapat membuat kulit kemerahan dan mengalami peradangan, mirip dengan eksim.

Biasanya, dokter menggunakan obat anti jamur topikal atau oral untuk mengatasinya.

Menggunakan pakaian dalam yang longgar juga bisa mengurangi pertumbuhan jamur.

Memakai pakaian dalam longgar dapat mengurangi keringat yang juga mampu mengurangi penumpukan kuman dan bakteri.

6. Deterjen

Deterjen yang kita pakai untuk mencuci pakaian juga bisa menyebabkan gatal di area bokong.

Menurut Healthline, bahan kimia dalam deterjen dapat menyebabkan dermatiti, suatu kondisi kulit yang menyebabkan ruam merah dan gatal ringan hingga berat.

Reaksi ini kemungkian besar semakin parah jika terjadi di area yang basah karena keringat, seperti di area bokong.

Jadi, untuk mengatasinya kita bisa menggunakan deterjen yang bebas pewangi atau pewarna.

Menjaga kebersihan dan pola kaan bisa membantu mengatasinya. Namun, jika kondisi ini semakin parah, sebaiknya kita hubungi dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/09/19/230000720/waspadai-6-penyebab-gatal-di-anus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke