Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenis Daging yang Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya

KOMPAS.com - Walau pola makan vegan diklaim lebih baik untuk tubuh, namun penyuka daging tetap tidak bisa melepas kebiasaan konsumsi bahan makanan ini karena rasanya lebih nikmat.

Daging, terutama daging merah, memang terlanjur memiliki stempel jelek bagi kesehatan. Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi daging merah dengan peningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Dokter spesialis jantung Nieca Goldberg mengatakan, daging pada dasarnya adalah sumber nutrisi yang baik.

Daging sapi, babi, dan domba, mengandung vitamin A, B, D, dan K, serta tembaga, kromium, asam folat, zat besi, magnesium, kalium, selenium, dan seng.

"Selain nutrisi ini, daging adalah sumber protein dan vitamin B12 yang baik," kata Samantha Nazareth, dokter ahli penyakit dalam dan pencernaan.

Pakar nutrisi Kriss Sollid mengatakan, daging merah padat nutrisi dan mengandung riboflavin, fosfor kolin, dan niasin.

Semua nutrisi tersebut memiliki manfaat kesehatan khusus. Menurut Sollid, vitamin B12 sangat penting untuk metabolisme, jantung, saraf, dan kesehatan otot.

Selain itu, zat besi yang ditemukan dalam makanan nabati dan hewani adalah kunci untuk metabolisme dan kesehatan jantung.

Zat besi dari protein hewani juga lebih mudah diserap tubuh manusia. Bahkan, konsumsi daging membantu proses penyerapan dari makanan nabati.

Beberapa penelitian juga menunjukkan ada manfaat lain dari diet protein tinggi yang mencakup daging, seperti peningkatan metabolisme, tulang yang kuat dan pemeliharaan massa otot.

Efek buruk

Menurut dokter bedah Mir Ali, konsumsi daging, terutama daging merah, akhir-akhir ini menjadi topik penelitian yang hangat karena efek negatifnya pada penyakit tidak menular seperti kanker dan jantung.

Semua risiko tersebut disebabkan oleh kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi, serta senyawa karsinogenik yang terbentuk saat proses pengolahan dengan suhu tinggi.

"Selain itu, L-karnitin dalam daging merah menyebabkan penumpukan plak di arteri," kata Ali. Namun, temuan ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

Daging olahan, seperti sosis atau bacon, yang diklaim tak sehat biasanya dimasak dengan cara pengasinan, pengawetan, fermentasi, pengasapan atau proses lain yang meningkatkan cita rasa atau meningkatkan pengawetan.

Kadar garam dan lemak jenuh yang tinggi menjadikan daging olahan sebagai salah satu makanan terburuk.

"Garam dan lemak jenuh meningkatkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," kata Goldberg.

Apalagi, pada tahun 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen kelompok satu karena memicu kanker kolorektal.

Daging merah, secara umum — seperti daging sapi, babi, dan domba — berada dalam masuk dalam kategori nomor dua.

Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk menghindari lemak jenuh atau setidaknya membatasinya.

Mengonsumsi daging dengan cara sehat

Jika kita masih ingin mengonsumsi daging, kita bisa mengonsumsinya dengan cara yang sehat.

Kita harus memperhatikan potongan daging, metode memasak, ukuran porsi, dan seberapa sering kita mengonsumsinya.

Ahli diet Hillary Cece menyarankan kita untuk mengonsumsi daging tanpa lemak yang bisanya terdapat di bagian round atau paha belakag sapi, chuck alias leher atau pundak dan bagian loin atau bagian has.

Hindari daging olahan dan pilih daging yang dimasak dengan teknik memasak seperti memanggang, merebus, mengukus, atau merebus yang meninimalisir terbentuknya zat karsinogenik.

Sollid juga merekomendasikan agar kita mengonsumsi daging bersama biji-bijian, buah-buahan dan sayuran.

Secara keseluruhan, dokter dan ahli gizi menyarankan agar kita mengonsumsi daging dalam jumlah minimal dan lebih waspada dalam diet yang kita jalani.

Menurut Nazareth, tak masalah jika sesekali kita mengonsumsi daging. Namun, jika setiap hari kita melakukannya, sebaiknya kurangi hal itu demi kesehatan kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/05/191200120/jenis-daging-yang-sebaiknya-dibatasi-konsumsinya

Terkini Lainnya

Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com