Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Balik Ketergantungan pada Benda Kesayangan Masa Kecil

KOMPAS.com - Anak-anak biasanya memiliki benda kesayangan untuk menemaninya tidur, seperti selimut, boneka atau bantal. Tak jarang, barang tersebut masih tetap dibawa meski mereka telah dewasa.

Survei 2017 yang diikuti oleh 2.000 orang lebih dan dilakukan oleh pembuat boneka binatang, Build-A-Bear, menemukan 40 persen orang dewasa masih tidur dengan boneka beruang yang telah mereka miliki sejak kecil.

Menurut American Academy of Pediatrics, objek yang menimbulkan kenyamanan ini disebut "object transisi" karena membantu anak-anak membuat transisi emosional dari ketergantungan ke kemandirian.

Menurut terapi pernikahan dan keluarga Alisa Ruby Bash, pada awalnya, barang-barang tersebut memiliki bau seperti pengasuh utama anak, bisa ibu atau pengasuh, sehingga timbul rasa aman. Mereka pun bisa tertidur walau ibu tidak secara fisik hadir.

"Kemampuan untuk menenangkan diri tanpa bantuan orangtua adalah keterampilan yang bermanfaat secara emosional untuk anak-anak seiring bertambahnya usia mereka," kata psikolog bersertifikat Helena Rempala.

Studi lain juga menemukan anak yang sehari penuh di tempat penitipan anak cenderung lebih terikat pada benda mati dibandingkan dengan anak-anak yang hanya menghabiskan setengah hari di tempat penitipan anak.

Benda-benda ini membantu anak menenangkan diri dan sebenarnya tidak ada masalah jika anak memiliki objek kenyamanan.

Menurut Bash, banyak orang yang tak malu tidur menggunakan barang masa kecil, seperti boneka binatang atau selimut dan hal itu normal.

Orang dewasa tumbuh melewati masa membutuhkan sumber-sumber kenyamanan yang sama.

"Tetapi pada saat stres yang ekstrem sangat normal bagi orang dewasa untuk kembali ke sumber masa kecil yang menenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan rasa sakit," kata Bash.

Para ahli memiliki dua pandangan terkait mencari kenyamanan pada benda-benda masa kecil Di satu sisi, jauh lebih sehat untuk mencari kenyamanan pada boneka beruang daripada dalam hal-hal seperti alkohol, narkoba, atau seks.

Jika barang-barang masa kecil tersebut adalah bagian dari cara kita menciptakan kondisi ideal untuk tertidur dengan nyenyak, itu bukan masalah karena tidur yang cukup sangatlah penting.

Walau begitu, sebenarnya keterikatan pada benda-benda nostalgia itu juga bisa jadi bumerang. 

1. Secara aktif mengacaukan hubungan

Jika kita lebih nyaman tidur dengan selimut masa kecil daripada pasangan, ini bisa menjadi masalah.

Menurut terapis Kathryn Smerling, ini berarti pasangan kita tidak memberikan kenyamanan kepada kita sebagaimana mestinya.

Di sisi lain, aktif memilih objek kenyamanan masa kecil daripada pasangan—merupakan gejala dari masalah keintiman yang lebih besar.

2. Membuat kita terisolasi

Bash juga merekomendasikan untuk bertanya pada diri sendiri, apakah tidur dengan barang tersebut membuat kita terisolasi dengan manusia lain. Apakah ketergantungan tesebut kita sembunyikan?

Jika kita melarang teman menginap di rumah kita atau menolak melakukan perjalanan tertentu karena barang tersebut, ini bisa membatasi hubungan interpersonal dan pengalaman hidup kita.

3. Tidak bisa tidur tanpa barang tersebut

Jika kita selalu mengatakan pada diri sendiri tidak dapat tertidur tanpa sinyal keselamatan ini, sudah bisa dipastikan terjadi sesuatu dengan diri kita.

"Jika Anda tidak dapat beralih dari kondisi kewaspadaan ke kondisi tenang yang diperlukan untuk tidur tanpa objek, Anda telah mengganggu kemampuan mengatur diri sendiri," katanya.

Pada dasarnya, menjadi terlalu bergantung pada objek saat dewasa adalah hal yang kontraproduktif karena kita berhenti jadi mandiri.

Berhenti ketergantungan

Kabar baiknya, setiap orang mampu tidur secara alami. Jika ketergantungan tersebut sudah menjadi tidak sehat, kita hanya memerlukan kesabaran untuk melatih diri sendiri. 

"Sesekali coba berlatih tidur sendiri. Untuk meminimalkan ketergantungan psikologis dan mendorong kebiasaan sehat secara internal, biasanya hanya dibutuhkan dua hari," ucap Dimitriu.

Selalu membayangkan objek kenyamanan tersebut hanya akan membuat kita semakin ketergantungan.

Itulah sebabnya Bash juga merekomendasikan agar kita meminta bantuan seorang profesional yang dapat memandu kita selama proses ini.

"Ini bisa menjadi tanda kesepian yang mendalam atau ketakutan atau keinginan untuk tetap terisolasi," ucap Bash.

Menurutnya, seorang terapis dapat membantu kita mengatasi mengapa di balik ketergantungan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/01/140608620/di-balik-ketergantungan-pada-benda-kesayangan-masa-kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke