Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awas, Terlalu Banyak Makan Daging Berisiko Merusak Kesehatan Usus

Pola makan ini umumnya menghindari konsumsi sayur-sayuran. Will Bulsiewicz, ahli gastroenterologi, menjelaskan bahwa tidak seperti diet paleo yang dikenal rendah karbohidrat dan diet keto yang sangat rendah karbohidrat, semua makanan dari daging kemungkinan tidak mengandung karbohidrat sama sekali.

Diet karnivora mendapatkan perhatian lebih setelah ada laporan terbaru tentang manfaat kesehatan terkait hal ini.

Namun, Bulsiewicz mencatat pendekatan ini mungkin berdampak negatif bagi kesehatan usus.

Pola makan ini memiliki efek berbeda pada mikrobiota usus, mikroorganisme yang ada di saluran pencernaan.

Organisme ini memainkan peran kunci dalam tubuh, mulai dari mendukung sistem kekebalan tubuh dan metabolisme, meningkatkan keseimbangan hormon, mengatur suasana hati hingga memertahankan fungsi otak.

“Saya benar-benar yakin, bahwa semua kesehatan tubuh dimulai dari usus. Ini bukan hanya tentang pencernaan, ” kata Bulsiewicz.

“Ketika orang merawat usus mereka dengan baik, kesehatan mereka cenderung akan mengikuti. Penyakit akan pergi – atau bahkan bisa dicegah. "

Tetapi hanya menonsumsi daging dalam makanan yang diasup, dapat mengganggu fungsi mikroorganisme usus.


Pada tahun 2018, sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 11.000 orang dari 45 negara menemukan, bahwa tubuh membutuhkan tumbuhan untuk menjaga kesehatan usus.

Bulsiewicz bahkan menjelaskan, bahwa keanekaragaman tumbuhan yang disertakan dalam asupan adalah "penentu paling kuat" dari mikrobioma usus yang sehat.

Sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan menyediakan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh.

Nutrisi utama yang diberikan tumbuhan untuk meningkatkan kesehatan usus yang lebih baik adalah serat.

Mikroba usus mengonsumsi serat untuk menghasilkan asam lemak rantai pendek postbiotik, yang membantu memperkuat mikroba usus yang baik dan melawan organisme penyebab inflamasi.

Kehadiran asam lemak tersebut juga membantu mengatur kadar gula darah, mengurangi kolesterol, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan manfaat seperti itu, akan memangkas risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker di kemudian hari.

Karena diet karnivora tak mengonsumsi tumbuhan sebagai sumber utama serat, orang yang menerapkan pola makan ini mungkin memiliki kadar asam lemak rantai pendek postbiotik yang lebih rendah.

“Keragaman tumbuhan dalam makanan mereka adalah "nol”, sehingga membuat semua daging yang dikonsumsi buruk untuk usus,” jelas Bulsiewicz.

Faktanya, para peneliti menemukan pada 2014 orang-orang yang hanya mengonsumsi produk hewani memiliki perubahan signifikan dalam microbiome usus mereka dalam waktu kurang dari 24 jam setelah menerapkan pola makan ini.

Para peserta muncul dengan kadar asam lemak rantai pendek postbiotik butirat dan asetat yang lebih rendah, resistensi antibiotik yang lebih tinggi di usus mereka, dan lebih banyak bakteri peradangan.

Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, kanker hati, dan penyakit Crohn.

“Hanya dalam lima hari dengan pola makan karnivora, penelitian ini mengungkap bahwa tubuh manusia mulai menggantikan bakteri anti-inflamasi yang 'baik' dengan bakteri inflamasi yang 'buruk', membuat usus kita sakit, dan berisiko resistensi antibiotik, penyakit radang usus, dan kanker usus besar. Tidak ada yang setara dengan usus yang lebih sehat, ”tegas Bulsiewicz.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/18/193100020/awas-terlalu-banyak-makan-daging-berisiko-merusak-kesehatan-usus

Terkini Lainnya

Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com