Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati, Kelebihan Protein Hewani Picu Penyakit Kardiovaskular

Namun penelitian terbaru menemukan, terlalu banyak protein dalam makanan --terutama dari sumber hewani, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Asam amino belerang --bahan penyusun protein yang ditemukan pada ayam, telur, dan produk hewani lainnya, sangat penting bagi kesehatan dan metabolisme tubuh.

Namun, rata-rata orang Amerika Serikat mengonsumsi lebih dari 2,5 kali jumlah asam amino sulfur yang dibutuhkan untuk kesehatan.

Nah, kelebihan asam amino sulfur inilah yang bisa memicu penyakit kronis yang berkaitan dengan penuaan.

Demikian kesimpulan dalam hasil penelitan terbaru yang diterbitkan di EClinical Magazine.

Disebutkan, para peneliti dari Penn State University College of Medicine melihat data dari 11.576 peserta dalam National Health and Nutrition Examination Survey.

Pemetaan itu dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk mempelajari kesehatan, demografi, dan pola diet warga AS, berusia dua tahun ke atas dari tahun 1988-1994.

Dalam survei tersebut terungkap, asupan asam amino sulfur yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk penyakit kardiovaskular, berdasarkan kadar kolesterol, insulin, dan glukosa para responden. 

Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi lebih sedikit protein hewani, dan lebih sedikit asam amino sulfur, memiliki kadar kolesterol lebih rendah dan tanda-tanda gangguan fungsi ginjal dan resistensi insulin yang lebih baik.

Hasil ini muncul setelah disesuaikan dengan demografi dan variabel seperti usia, masalah kesehatan lainnya, dan faktor gaya hidup seperti merokok.

Pemahaman yang selama ini dikenal, asam amino membangun protein yang penting bagi kesehatan manusia.

Asam amino belerang terdiri dari dua jenis spesifik yang disebut sistin dan metionin. Keduanya ditemukan dalam makanan berprotein tinggi seperti ayam, kalkun, telu, yogurt, dan keju.

Selain itu, asam amino belerang juga bisa ditemukan di beberapa biji-bijian, terutama wijen, produk kedelai, dan gandum.

Penelitian sebelumnya pada hewan menunjukkan, senyawa ini penting untuk pertumbuhan, metabolisme, dan kesehatan secara keseluruhan.

Namun, penelitian juga mengungkap, mengurangi asam amino sulfur dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menjadi cara untuk mendapat umur yang lebih panjang.

"Selama beberapa dekade telah dipahami bahwa diet yang membatasi asam amino sulfur bermanfaat bagi umur panjang -pada hewan."

Demikian dikatakan John Richie, co-author penelitian dan profesor ilmu kesehatan masyarakat di Penn State College of Medicine, dalam keterangan pers-nya.

Manfaat diet rendah protein

Diet tinggi asam amino sulfur cenderung kaya akan jenis nutrisi tertentu, seperti protein, kalsium, vitamin B, dan vitamin lain dalam produk hewani.

Namun senyawa ini lebih rendah pada kelompok makanan tertentu seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Sebagai hasilnya, para peneliti mencatat, proporsi makanan nabati yang lebih tinggi, terutama sayuran, dapat membantu menyeimbangkan tingkat protein.

Selain itu, pilihan tersebut bisa berarti adanya kadar asam amino sulfur yang lebih rendah, hingga  menjelaskan manfaat dalam diet vegetarian.

"Orang-orang yang mengonsumsi banyak produk nabati seperti buah-buahan dan sayuran akan mengonsumi asam amino sulfur dalam jumlah yang rendah."

Demikian diungkapkan Zhen Dong, pemimpin studi dan lulusan College of Medicine.

"Hasil ini mendukung beberapa efek kesehatan yang bermanfaat pada mereka yang melakukan diet vegan atau diet nabati lainnya," tegas Dong.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/05/142006020/hati-hati-kelebihan-protein-hewani-picu-penyakit-kardiovaskular

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke