Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Makan Daging Merah

KOMPAS.com— Ada beberapa alasan mengapa sesorang memilh untuk tak lagi mengonsumsi daging merah, diantaranya karena ingin menyelamatkan hewan, melindungi lingkungan atau mengubah pola makan.

Berikut adalah 10 hal yang terjadi pada tubuh saat kamu berhenti konsumsi daging merah,

1. Berat badan mungkin akan turun beberapa kilogram

Daging merah termasuk padat kalori.  Jika kamu menghentikan konsumsi makanan ini, tentu kamu akan kehilangan banyak kalori yang berdampak pada berat badan.

"Sebagian besar porsi daging lebih dari kebutuhan protein tubuh yang sebenarnya," kata Sally Warren, PhD, naturopath tradisional di Metro Integrative Pharmacy.

“Satu porsi daging sapi tiga ons bisa sekitar 170 kalori. Tapi satu porsi kacang bisa sekitar 100 kalori dan tahu sekitar 70 kalori. ”

Awalnya mungkin tidak tampak perbedaan secara signifikan, tetapi lama kelamaan akan terlihat bahwa orang yang berhenti mengasup daging kehilangan lebih banyak berat badan.

2. Tingkat asam pada tubuh akan berkurang

Tubuh yang sehat membutuhkan keseimbangan pH yang baik. Tetapi pola makan modern kebanyakan terdiri dari makanan pembentuk asam, termasuk daging merah.

"Daging merah menghasilkan muatan asam tinggi bagi tubuh untuk menyerap dan menetralkan," jelas Warren.

Menurutnya, keasaman yang tinggi dalam tubuh menciptakan lingkungan yang sempurna untuk penyakit.

"Stres dan kurang tidur bila dicampurkan dengan asam akan menurunkan resistensimu terhadap penyakit mortalitas tinggi seperti kanker dan diabetes,” ujar Warren.

3. Perut kembung akan berkurang

Tubuh mencerna daging merah lebih lambat dari pada makanan lain, itulah sebabnya kamu mungkin akan merasakan sembelit, sakit perut, dan peningkatan gas setelah makan satu porsi steak jumbo.

Setelah berhenti makan daging merah mungkin akan ada reaksi di usus, tetapi hal itu karena kita menambah asupan serat yang lebih sehat.  Dalam jangka panjang, berarti ada lebih banyak bakteri sehat dalam usus, yang bisa menurunkan peradangan di seluruh tubuh dan membuat gangguan pencernaan berkurang.

4. Kulit lebih sehat

Kulit bening dimulai dari dalam. Kandungan pada buah-buahan dan sayuran, seperti A, C, dan E yang diketahui dapat memerangi radikal bebas penyebab jerawat dan masalah kulit lain.

5. Kadar kolesterol bisa turun

Berhenti atau mengurangi asupan daging merah akan mengurangi jumlah lemak jenuh, yang telah dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri yang yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Walau kolesterol tinggi dapat dikaitkan dengan gen bawaan, tapi berhenti mengonsumsi daging merah akan sangat membantu mengurangi risiko penyakit.

6. Mengurangi risiko kanker tertentu

Tidak mengonsumsi daging merah akan menghindarkanmu dari kanker usus besar atau usus, terutama jika dua kanker itu pernah diidap oleh salah satu anggota keluargamu.

"Diet tinggi lemak jenuh telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan di dalam tubuh, dan peradangan kronis telah dikaitkan dengan perkembangan kanker," kata Warren.

Pada 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging merah sebagai kemungkinan karsinogen, yang berarti mungkin menjadi penyebab kanker.

Memasak daging merah pada suhu tinggi memicu produksi beberapa senyawa yang dapat menyebabkan kanker usus pada orang dengan kecenderungan genetik.

Daging merah olahan, seperti hot dog dan sosis, juga mengandung nitrit, baik secara alami maupun sebagai pengawet tambahan. Nitrat dianggap berkontribusi terhadap kanker.

7. Mengurangi risiko penyakit serius

Karena kandungan lemak jenuh dalam daging merah, kebiasaan mengasup makanan ini terkait dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pemakan daging sapi juga mungkin bisa meningkatkan kemungkinan mengidap penyakit Alzheimer.

8. Memiliki lebih banyak energi

"Kita membutuhkan jantung yang sehat, sistem pencernaan yang sehat, dan tubuh dan pikiran yang sehat untuk energi yang baik," jelas Warren.

Menukar daging merah untuk makanan yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, lemak nabati, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, dapat menghasilkan tingkat energi yang lebih tinggi.

9. Membantu lingkungan

Memelihara hewan untuk makanan membutuhkan sejumlah besar tanah, pakan, energi, dan air. 51 persen atau lebih dari emisi gas rumah kaca global disebabkan oleh peternakan hewan, menurut laporan yang diterbitkan oleh Worldwatch Institute.

Untuk turut menyelamatkan lingkungan pilih sumber protein alternatif untuk mengurangi kerusakan ini secara signifikan.

10. Kamu mungkin kekurangan nutrisi tertentu

Meskipun dimungkinkan untuk menebus protein hewani yang hilang, beberapa nutrisi penting memang berasal dari daging merah. Tubuh akan kehilangan satu keluarga kunci nutrisi yakni, vitamin B, kebanyakan vitamin B12, dan juga zat besi.

Ketahui pengganti daging merah untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan protein dan vitamin B. Jika perlu, konsumsilah suplemen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/11/160000720/10-hal-yang-terjadi-pada-tubuh-jika-berhenti-makan-daging-merah

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com