Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penggemar Horor Lebih Tenang Hadapi Situasi Pandemi, Apa Sebabnya?

KOMPAS.com - Setiap orang punya preferensi genre yang berbeda ketika menikmati media, seperti film, buku dan cerita. Ada sebagian orang yang lebih menyukai film laga, film drama percintaan, komedi, dan lainnya.

Nah, jika kamu penggemar film horor dan menontonnya secara rutin, kamu mungkin akan lebih mudah dan tenang menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini dibandingkan orang-orang normal. Ini tak hanya berlaku untuk media film, tetapi juga bacaan seperti buku. Mengapa demikian?

Temuan itu diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh University of Chicago dan dilakukan pada bulan April, ketika suasana menunjukkan ketidakpastian yang begitu besar, baik tentang penyakit maupun tentang apa yang terjadi di masa depan.

Peneliti merekrut 322 subjek dan menanyai mereka tentang preferensi media mereka.

Untuk menilai keadaan emosional dan psikologis mereka selama pandemi, subjek kemudian ditanya seberapa setuju mereka dengan beberapa pernyataan seperti ini:

  • "Saya lebih mudah tersinggung dari biasanya."
  • "Aku belum tidur nyenyak sejak pandemi dimulai."
  • "Saya telah menerima berita tentang pandemi dengan tenang."
  • "Saya percaya pada kemampuan saya untuk melewati masa-masa sulit ini."

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar horor secara psikologis tidak terlalu tertekan dibandingkan orang-orang yang menyukai genre lain, bahkan ketika peneliti mengontrol perbedaan individu, seperti jenis kelamin, usia, kepribadian, dan kesenangan umum mereka terhadap film dan acara televisi.

“Para penggemar horor mengalami lebih sedikit gejala kecemasan, depresi atau sulit tidur,” ungkap Coltan Scrivner, Ph.D, mahasiswa di Department of Comparative Human Development di University of Chicago dan penulis utama studi, seperti dilansir Psychology Today. 

Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang mengapa beberapa orang menikmati ketakutan yang baik dan mengapa menonton horor dapat mempersiapkan mereka untuk mengelola situasi stres.

Satu penjelasan yang memungkinkan adalah masokisme jinak, atau yang juga disebut sebagai pembalikan hedonis. Teori ini menyatakan bahwa ketika kita tahu bahwa kita aman, kita dapat menikmati perasaan yang tampak negatif.

Rasa sakit, ketakutan, kelelahan, rasa pahit, meskipun pengalaman-pengalaman ini biasanya kita hindari, namun sensasi fisik yang ditimbulkannya, seperti detak jantung yang berdebar kencang, kedinginan, dan pusing, dapat dinikmati jika kita yakin bahwa kita tidak dalam bahaya nyata.

Kemungkinan lainnya disebut hipotesis simulasi cobaan, adalah ketika seseorang menikmati fiksi menakutkan karena itu memungkinkan dia membayangkan skenario berisiko tinggi dan mempersiapkan diri bagaimana menangani situasi serupa dalam kehidupan nyata.

Sekarang kita menemukan diri kita berada di tengah wabah penyakit global, sehingga keterampilan yang dipelajar mungkin akan berguna.

"Jika kamu menonton banyak film menakutkan atau membaca buku-buku menakutkan, kamu akan belajar bagaimana mengatasi perasaan takut dan cemas, dan itu mungkin diterjemahkan ke dalam situasi dunia nyata seperti ketidakpastian yang menyertai dialami di masa pandemi ini,” kata Scrivner.

Karena penyuka film horor dan buku horor terbiasa dengan sengaja memaparkan diri mereka sendiri dengan hal-hal bercitra menakutkan, mereka telah banyak terlatih dalam hal mengatur emosi negatif dan mampu menghadapi situasi menakutkan ini dengan lebih sedikit efek buruk.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/05/185155520/penggemar-horor-lebih-tenang-hadapi-situasi-pandemi-apa-sebabnya

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com