Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berolahraga Saat Puasa, Bagaimana Sebaiknya?

KOMPAS.com - Berolahraga adalah salah satu cara menjaga kesehatan yang sudah lama dianjurkan agar kita tetap bugar dan bahagia.

Karenanya, meskipun menjalankan puasa, kita tetap disarankan berolahraga agar kondisi tubuh tetap prima dan kondisi imunitas tetap terjaga.

Walau saat menjalankan Ibadah puasa kita sering merasa lemas, berolahraga masih mungkin dilakukan dengan memperhatikan dan mengikuti beberapa tips berikut :

1. Waktu olahraga

Memperhatikan kapan waktu olahraga yang tepat saat menjalankan puasa merupakan hal yang sangat penting, karena jika tidak dilakukan di waktu yang benar, seseorang justru bisa mengalami kelelahan fisik berlebih.

Terdapat 3 waktu yang tepat untuk melakukan olahraga di bulan ramadan, antara lain pada saat sebelum sahur, setelah buka puasa, dan setelah Isya.

Intinya, lakukan olahraga di saat kita kemudian bisa minum agar cairan yang hilang bisa digantikan.

Lamanya berolahraga pun harus dibatasi kurang dari 60 menit sekali latihan dan untuk olahraga kardio disarankan hanya sebanyak 2 atau 3 kali dalam seminggu.

2. Asupan makanan

Pada saat bulan ramadan, waktu mengkonsumsi makanan kita dibatasi pada saat sahur dan berbuka puasa. Sekalipun secara kuantitas berkurang, namun disarankan untuk tetap memilih makanan bernutrisi guna memenuhi kebutuhan tubuh.

Selain itu, disarankan pula agar memakan makanan yang mengandung indeks glikemik rendah yang bertujuan untuk mencadangkan karbohidrat di dalam tubuh.

Karena jika kita mengonsumsi makanan dengan kadar indeks glikemik yang tinggi, maka akan cepat habis pula kadar karbohidrat dalam tubuh sehingga menyebabkan kita jadi mudah lemas walaupun masih jauh dari waktu berbuka puasa.

Pilihan makanan ini merupakan strategi untuk mengurangi perasaan cepat lapar selama berpuasa dan juga mempertahankan energi sampai olahraga dimulai.

3. Banyak minum sebelum berolahraga

Dehidrasi dapat terjadi saat berolahraga apalagi jika dilakukan pada saat cuaca panas. Asupan cairan yang disarankan adalah 1,5-2 liter air perhari.

Selain itu disarankan pula agar tidak melakukan kegiatan olahraga di siang hari karena dapat menyebabkan cairan tubuh mudah keluar melalui keringat dan menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan dan salah satunya dapat meningkatkan potensi cedera saat berolahraga hingga kematian.

4. Intensitas olahraga

Pada saat berpuasa, intensitas berlebih saat berolahraga dapat menyebabkan hal fatal bagi tubuh, khususnya kelelahan yang berlebih. Hal ini sangat tidak dianjurkan oleh pakar kesehatan karena dapat berakibat kematian.

Untuk mengetahui seberapa intens olahraga yang kita lakukan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan fitur pada smartwatch. Salah satu smartwatch yang memiliki fitur untuk memantau intensitas olahraga adalah Amazfit keluaran Huami.

Selain intensitas olahraga, pada smartwatch ini terdapat pula fitur lain seperti mode olahraga, kadar saturasi oksigen dalam darah, tingkat stres, dan denyut jantung.

Pada saat menjalankan ibadah puasa, mode intensitas olahraga yang disarankan adalah olahraga dengan intensitas ringan.

5. Pola tidur

Tips lain yang tak kalah penting jika ingin tetap berolahraga saat berpuasa di bulan ramadhan adalah memperhatikan jam tidur atau istirahat.

Orang dewasa memerlukan sekitar 7-9 Jam per hari untuk beristirahat karena waktu tidur yang cukup dapat mempengaruhi kinerja tubuh. Tidur siang kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh agar tetap sehat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/29/104648320/berolahraga-saat-puasa-bagaimana-sebaiknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke