Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Speak Up" Bisa Bantu Korban Pelecehan Seksual Hadapi Masalahnya

Banyak warganet mengapresiasinya karena sudah berani "speak up" atau menceritakan tentang kasus tersebut. Apalagi kasus pelecehan seksual yang dialaminya menyangkut nama figur publik.

Padahal, menceritakan tentang kejadian pelecehan seksual dari segi korban sebetulnya tidak mudah.

Menurut psikolog klinis dari Personal Growth, Ni Made Diah Ayu Anggreni, MPsi, banyak korban pelecehan seksual memilih diam dan menyimpan ceritanya sebagai kejadian.

Para korban pelecehan seksual juga kerap mengalami depresi, kepercayaan diri rendah, trauma, ketakutan dan kesulitan dalam menjalin relasi intim.

Hal itu disebabkan karena banyak korban kerap merasa malu, bersalah, menyalahkan diri, serta takut dijauhi dan dikucilkan.

"Untuk dapat berbicara, bahkan pada orang terdekat, membutuhkan keberanian."

"Apakah ingin berbicara kepada satu kelompok atau seratus orang, dibutuhkan keberanian yang sangat besar untuk menceritakan kisah Anda, berani untuk terbuka," kata Ayu kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2021).

Meski begitu, lanjut Ayu, bercerita sebetulnya bisa membantu korban pelecehan seksual menghadapi masalahnya dan melewati kerahasiaan yang selama ini kerap membuat mereka merasa terisolasi.

Ini dapat menjadi langkah awal untuk saling memahami dan mendukung, terutama dengan orang-orang tempat ia bercerita.

Beberapa korban pelecehan seksual juga menceritakan kejadian yang dialaminya di depan umum sebagai upaya untuk memberdayakan diri sendiri mendidik orang lain tentang kekerasan seksual, serta salah satu cara untuk menjadi model bagi para penyintas lainnya.

"Ini bisa memberdayakan untuk berbicara menentang kejahatan orang lain," ucap Ayu.

Ketika seseorang menceritakan kejadian pelecehan seksual yang dialaminya di publik, bisa jadi itu juga disebabkan karena kasus perlu ditindaklanjuti tapi tak kunjung mengalami perkembangan.

Maksud lainnya bisa pula ingin menolong orang lain dengan pengalaman serupa, memberi pelajaran pada pelaku, hingga membuat masyarakat lebih sadar akan ancaman seperti kasus pelecehan seksual.

Meski begitu, kita tak boleh memaksa korban untuk bercerita.

"Jika ingin speak up harus memastikan korban sudah lebih tenang dan berani untuk menceritakan."

"Jangan memaksa korban untuk menceritakan pengalaman tersebut karena mampu membuat dirinya semakin takut dan cemas," paparnya.

Orang-orang terdekat dapat memberi dukungan dan memastikan mendampingi prosesnya hingga korban pelecehan seksual tersebut sudah benar-benar siap menceritakan masalahnya.

"Ada cara lain untuk deal with it, yaitu terbuka dulu dengan orang terdekat yang dipercaya dan bisa mencari bantuan profesional untuk mendampingi," tutur Ayu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/10/083026620/speak-up-bisa-bantu-korban-pelecehan-seksual-hadapi-masalahnya

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com