Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pola Makan Tinggi Lemak Picu Risiko Kematian Jantung Mendadak

Hal tersebut diungkapkan oleh penelitian yang diterbitkan di Journal of American Heart Association pada 30 Juni lalu.

Kesimpulan riset ini muncul ketika para peneliti melihat pola makan lebih dari 21.000 orang berusia 45 tahun ke atas.

Penelitian yang dilakukan lebih dari 18 tahun itu juga masuk ke dalam studi Reasons for Geographic and Racial Differences in Stroke (Regards).

Dalam penelitian tersebut, pola makan diberi nama berdasarkan pengelompokan berbagai makanan yang mendominasi pola tersebut.

Misalnya, pola makan convenience yang mengandalkan hidangan campuran seperti pasta, pizza, dan makanan khas China.

Ada pula pola makan plant based yang berisi sayuran, buah-buahan, sereal, kacang-kacangan, ikan, unggas, dan yogurt.

Sementara, pola makan sweets diisi dengan tambahan gula, makanan penutup, cokelat, permen, dan makanan manis lainnya.

Kemudian pola makan southern terdiri dari lemak tambahan, makanan yang digoreng, telur, daging olahan, jeroan, dan minuman manis.

Terakhir adalah pola makan alkohol dan salad yang memasukkan menu bir, anggur, sayuran berdaun hijau, tomat, dan saus salad

Setelah menyesuaikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi risiko, para peneliti menemukan, mereka yang makan dengan pola southern cenderung mengalami risiko kematian jantung mendadak lebih tinggi, sebesar 46 persen.

Penelitian tersebut juga menemukan, diet mediterania dikaitkan dengan risiko 26 persen lebih rendah untuk kematian jantung mendadak.

Penulis utama studi yang merupakan profesor kedokteran di University of Alabama  di Birmingham, James Shikany, DrPH mengatakan, pola makan adalah faktor yang dapat kita kendalikan untuk mengurangi risiko kematian jantung mendadak.

"Saya harap ini adalah bagian lain dari teka-teki yang akan membantu orang membuat perubahan," cetus dia.

"Jadi, alih-alih makan daging 1-2 kali sehari, sebaiknya kita menguranginya menjadi 2-3 kali seminggu, karena perubahan kecil dan bertahap itu cenderung lebih dapat bertahan," sambung dia.

Di sisi lain, anggota American Heart Association’s Nutrition Committee of the Lifestyle and Cardiometabolic Health Council, Juraschek, MD, PhD menyarankan kita untuk fokus pada dua area saat hendak membuat perubahan gaya hidup.

"Kita semua harus memikirkan cara untuk meningkatkan jumlah porsi buah dan sayuran yang kita makan setiap hari," kata dia.

"Kita juga perlu mengurangi garam dengan makan lebih banyak di rumah dan menghindari produk tinggi garam lainnya," lanjut dia.

Juraschek mengatakan, hasil penelitian tersebut juga mengungkapkan perbedaan dalam pola makan yang mungkin dihasilkan dari rantai pasokan, akses ke makanan sehat, dan praktik budaya.

"Akses ke buah-buahan dan sayuran yang sehat merupakan tantangan utama bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan," kata dia lagi.

Apalagi, masyarakat dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah mungkin akan memilih makanan olahan yang sering kali lebih murah dibandingkan buah dan sayuran.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/12/155828620/pola-makan-tinggi-lemak-picu-risiko-kematian-jantung-mendadak

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com