Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Masalah Kesehatan Usia 30 Tahun yang Perlu Diwaspadai

Mulai dari kesibukan karir hingga membangun keluarga, semuanya membuat orang-orang yang menginjak usia 30 tahun merasa memiliki identitas yang lebih kuat.

Sayangnya, memasuki usia 30 tahun, perubahan fisik juga terjadi. Meskipun kondisi fisik setiap orang bisa berbeda-beda, namun ada sejumlah masalah kesehatan usia 30 tahun yang perlu diwaspadai.

Risiko masalah kesehatan juga diperburuk dengan pola hidup kurang gerak yang kini dilakukan kebanyakan orang.

Pola hidup kurang gerak dapat meningkatkan faktor risiko seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi pada orang dewasa muda.

Tapi, apakah pasti kita memiliki masalah kesehatan ketika menginjak usia 30 tahun? Kabar baiknya, tentu tidak!

Kita bisa mencegahnya dengan menerapkan pola hidup sehat secara rutin.

Faktor-faktor seperti pola makan, lingkungan, dan gaya hidup secara keseluruhan lebih berperan penting terhadap pengembangan masalah kesehatan usia 30 tahun ketikmbang faktor genetik.

Sebagian besar faktor risiko mengembangkan masalah kesehatan bisa dicegah jika membuat perubahan pola hidup mulai dari hari ini.

Masalah kesehatan usia 30 tahun yang perlu diwaspadai

Berikut sejumlah masalah kesehatan usia 30 tahun yang perlu mulai diwaspadai:

Sayangnya, banyak orang dewasa muda tak sadar bahwa tekanan darah tinggi juga bisa dialami di usia yang lebih muda.

Menurut Kouri, sekitar 50 persen orang dewasa muda yang didiagnosis dengan hipertensi masih tak terobati. Ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan pengingkatan risiko kematian.

Tapi, hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang mulai menginjak usia 30 tahun untuk mulai melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahunnya untuk mencegah hipertensi dan potensi masalah kesehatan lainnya.

Jika hal ini disepelekan, tak menutup kemungkinan kita dapat mengalami kelebihan berat badan yang berujung pada peningkatan risiko kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Cara terbaik menjaga berat badan ideal adalah dengan mengombinasikan olahraga rutin dan membatasi asupan kalori.

Di tanah air, Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada usia 15 tahun ke atas sebesar 2 persen. Sementara prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9 persen di 2013 menjadi 8,5 persen di 2018.

Orang dengan prediabetes bisa menunda atau mencegah diabetes dengan melakukan perubahan pola makan, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan sehat.

Jika belum pernah memeriksa gula darah, segeralah melakukannya. Sebab, berdasarkan data di atas, baru sekitar 25 persen penderita diabetes yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes.

Sekalipun sudah menderita diabetes, menjaga gula darah tetap terkontrol adalah kunci untuk mencegah komplikasi.

"Kesuburan adalah masalah kesehatan yang tidak banyak tidak disadari oleh banyak orang dewasa muda sebelum mereka mulai berkeluarga," ujar dokter klinis yang berspesialisasi di urologi sekaligus kepala petugas medis dari LetsGetChecked, Robert Mordkin, MD, FACS.

Kondisi ini cukup umum dan mudah diuji.

Menurut Mordkin, seorang wanita yang memiliki masalah ketidaksuburan mungkin mengalami kondisi seperti ketidakseimbangan hormon atau siklus menstruasi yang tidak teratur.

Sementara itu, mengutip laman Urology Specialists of the Carolinas, kualitas dan tingkat sperma akan mulai menurun ketika pria memasuki pertengahan usia 30 tahun.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyaring sperma yang tua dan rusak juga berkurang.

Ini perlu menjadi perhatian bagi pria yang ingin memiliki anak di usia tersebut. Sebab, DNA dalam sperma yang rusak berpotensi memengaruhi gen anak di masa depan.

Jika kondisi ini terjadi, artinya kita perlu lebih berhati-hati di dekade usia berikutnya.

Namun, kekurangan vitamin D juga menjadi masalah pada orang-orang yang lebih muda. Menurut Anthony Kouri, sekitar 50 persen orang dewasa muda mengalami kekurangan vitamin D.

Vitamin D membantu sistem kekebalan tubuh bekerja secara optimal, meningkatkan fungsi saraf, dan membantu tubuh menyerap kalsium.

Jadi, pastikan kita mendapatkan vitamin D yang cukup di usia muda, termasuk jelang usia 30 tahun, untuk mengurangi risiko osteoporosis dan fraktur tulang di masa depan.

Beberapa makanan sumber vitamin D juga dapat dikonsumsi, seperti ikan salmon, tuna, kuning telur, susu, hingga jus jeruk terfortifikasi. Jika masih belum cukup, dokter dapat meresepkan suplemen.

Oleh karena itu, pada usia 30 tahun, mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D serta olahraga rutin lebih penting daripada usia sebelumnya.

Jika memiliki kebiasaan merokok, lebih baik menghentikannya memasuki usia 30 tahun karena merokok dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang.

Menegah pengeroposan tulang dan massa otot penting karena seiring bertambahnya usia kita akan lebih rentan terhadap cedera.

Konsumsilah makanan tinggi kalsium, termasuk sayuran berdaun gelap seperti kangkung dan sawi, jeruk, ikan berlemak, dan telur.

Menurut dokter kulit tersertifikasi sekaligus spesialis dermatopatologi yang berspesialisasi di wajah dan tubuh non-invasif, Dr Adarsh Vijay Mudgil, MD, menjelaskan, peningkatan insiden kanker kulit di usia 30 tahun misalnya disebabkan oleh penggunaan tanning bed atau alat untuk mendapatkan kulit kecoklatan.

Ia berpesan, tanda-tanda seperti bintik-bintik merah bersisik di kulit atau lesi seperti jerawat yang tidak hilang dengan sendirinya mungkin merupakan tanda kanker kulit sehingga perlu diwaspadai.

Melanoma, yang umumnya muncul seperti tahi lalat, juga perlu diwaspadai.

Di antara angka tersebut, banyak individu berusia di atas 30 tahun mengalami kecemasan untuk pertama kalinya.

Kecemasan bisa dialami pada usia berapa saja. Namun, wanita sangat rentan terhadap kecemasan klinis dan kondisi ini memengaruhi wanita dua kali lipat lebih banyak daripada pria.

Namun, peneliti medis, dokter dengan spesialisasi penyakit kronis, direktur The Gedroic Medical Institute, Dr Kristine Gedroic, MD mengatakan, kondisi itu kini juga terjadi pada orang-orang usia 30 tahun bahkan lebih muda.

Beberapa faktor yang meningkatkan risikonya antara lain pestisida dan herbisida yang digunakan dalam makanan, pencemaran lingkungan, dan terlalu banyak konsumsi gula dapat membuat tubuh rusak dan berkontribusi terhadap pengembangan penyakit autoimun.

Tanda-tanda peringatan awal dari penyakit autoimun termasuk gejala seperti kelelahan, nyeri sendi ringan, dan ketajaman mental yang berkurang.

Jika mengalami kondisi yang tidak biasa, lebih baik segera mengonsultasikannya ke dokter untuk mencegah pengembangan penyakit autoimun atau masalah kesehatan lainnya.

Ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti konsumsi alkohol berlebihan, hepatitis, dan hemokromatosis.

"Penyakit hati dapat memengaruhi individu di usia 30 tahun atau lebih muda," katanya.

Beberapa gejala penyakit hati termasuk kehilangan napsu makan, pembengkakan perut, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, mual, kelelahan, dan penyakit kuning.

Menurut ahli paru yang berspesialisasi dalam studi tidur sekaligus kepala petugas medis di Beddr, Dr Jagdeep Bijwadia, MD, risiko sleep apnea sering diabaikan oleh orang-orang usia 20-30 tahun.

Padahal, orang-orang dari segala usia dan bentuk tubuh dapat mengalami sleep apnea.

Penderita sleep apnea dapat mengalami henti napas beberapa kali sepanjang malam, serta berisiko mengalami detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, depresi, serangan jantung, stroke, dan kematian mendadak.

Mengendali gejala kanker prostat dapat membantu mencegah penyakit ini.

Gejala kanker prostat antara lain sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, ketidakmampuan menahan air kecil, kesulitan mempertahankan ereksi, hingga nyeri ketika ejakulasi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/15/092814820/13-masalah-kesehatan-usia-30-tahun-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke