Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Kolesterol Tinggi, Jauhi Makanan Berikut

KOMPAS.com - Kolesterol seringkali disebut-sebut sebagai biang keladi dari berbagai masalah kesehatan di tubuh, seperti penyakit jantung hingga tekanan darah tinggi.

Karena itulah, kita menganggap jika kolesterol tidak memiliki manfaat dan hanya merusak tubuh. Tetapi anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Kolesterol dideskripsikan sebagai zat lilin yang ditemukan secara alami di dalam sel-sel tubuh. Zat ini juga terdapat pada makanan hewani.

Perlu diketahui, kadar kolesterol yang normal sangat penting bagi kita.

Tubuh memerlukan kolesterol untuk menjalankan berbagai fungsi, antara lain membuat hormon, membentuk dinding sel, dan memproduksi asam empedu yang membantu tubuh menyerap nutrisi dari makanan.

Alanna Cabrero, RDN, ahli diet dan pendiri Alanna Cabrero Nutrition memaparkan, organ hati memproduksi 80 persen kolesterol yang ada di tubuh kita.

Hal yang menjadi masalah ketika kadar kolesterol dalam darah naik di atas normal, yang biasanya memicu peningkatan risiko penyakit jantung, ucap Cabrero.

Mengenali kadar kolesterol tinggi

Ada dua jenis lipoprotein yang membawa dan mengedarkan kolesterol ke seluruh tubuh, kata Jasmine Westbrooks, RD, ahli diet terdaftar di North Carolina, AS.

Kolesterol yang dibawa oleh low-density lipoprotein (LDL) adalah jenis yang berbahaya ketika kadar LDL dalam darah tinggi.

Pasalnya, LDL membawa kolesterol ke pembuluh darah dan melapisi pembuluh darah tersebut dengan menimbun lemak. Inilah salah satu dari beberapa faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Idealnya, kadar LDL yang aman bagi kita kurang dari 100 mg/dL, kata Westbrooks.

Pada individu yang menggunakan obat penurun kolesterol, dianjurkan untuk menurunkan kadar LDL dalam darah kurang dari 70 mg/dL.

Selain kadar LDL yang rendah, kita juga perlu memastikan agar kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol "baik" berada dalam kisaran yang direkomendasikan.

"HDL seperti truk sampah. Ini mengambil kolesterol tambahan yang beredar dan membawa kolesterol ke organ hati, lalu hati kita membuang kolesterol tersebut," lanjut Westbrooks.

Kadar HDL perlu ditingkatkan, di mana pria harus memenuhi target HDL di atas 40 mg/dL. Sedangkan untuk wanita, kadar HDL disarankan berada di atas 50 mg/dL.

Pola diet dapat memengaruhi kadar kolesterol

Terlepas dari faktor genetik yang membuat kita lebih berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah, ada baiknya mengubah pola makan untuk menyeimbangkan kadar LDL dan HDL.

Kadar LDL meningkat ketika kita mengonsumsi lemak trans dan lemak jenuh dalam jumlah berlebihan, menurut Westbrooks.

Lemak jenuh ditemukan dalam makanan hewani, sedangkan lemak trans sebagian besar terdapat pada makanan olahan.

American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi asupan kalori makanan dari lemak jenuh sebesar lima sampai enam persen dari total asupan kalori harian.

Jumlah ini setara dengan 13 gram lemak jenuh per hari, jika total asupan kalori harian kita adalah 2.000 kalori.

Kemudian, dengan total asupan kalori harian yang sama, kita juga perlu membatasi asupan lemak trans hingga dua gram atau kurang per hari.

Membatasi diet kolesterol mungkin dianggap sebagai pendekatan terbaik. Namun, para ahli mengatakan, asupan lemak jenuh tinggi lebih berdampak pada kadar LDL kita.

"Saat kita mulai mengurangi lemak hewani dalam diet kita, secara alami kita akan mulai mengurangi jumlah kolesterol makanan yang dikonsumsi, karena kolesterol hanya ada dalam makanan hewani," sebut Cabrero.

Bagi yang memiliki kadar kolesterol tinggi dalam darah, para ahli menyarankan agar kita menghindari makanan ini:

1. Gorengan

Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan sering kali mengalami hidrogenasi. Proses hidrogenasi minyak tak jenuh untuk memadatkan minyak itu pada akhirnya menciptakan lemak trans.

Makanan gorengan juga mengandung lemak jenuh. Sebagai contoh, kandungan lemak jenuh dalam kentang goreng berukuran sedang berada di angka 2,7 gram.

2. Bagian daging yang berlemak

Lemak dan kulit daging dan unggas sarat akan lemak jenuh, kata Westbrooks.

Hindari konsumsi bagian-bagian daging yang berlemak, atau memilih potongan daging yang lebih ramping.

Misalnya, dalam satu porsi sirloin steak 85 gram, terdapat 4,8 gram minyak jenuh.

3. Makanan cepat saji

Banyak restoran yang menggunakan minyak goreng secara berulang, sehingga lemak dalam minyak yang terdapat pada penggorengan berubah menjadi lemak trans, menurut Cabrero.

Juga, lebih sulit untuk memilih potongan daging yang minim lemak di restoran cepat saji.

Satu burger keju mengandung sekitar lima gram lemak jenuh dan 0,7 gram lemak trans.

4. Daging olahan

Daging olahan seperti sosis atau bacon tinggi akan lemak jenuh. Tiga potong bacon mengandung 3,3 gram lemak jenuh. Batasi konsumsi lemak jenuh seminimal mungkin.

5. Makanan beku dan makanan kemasan

Chicken nugget, salah satu makanan beku, serta makanan kemasan seperti popcorn dan biskuit mengandung lemak jenuh atau lemak trans.

Westbrooks menyarankan untuk membaca label pada kemasan guna mengetahui seberapa besar kandungan lemak jenuh atau lemak trans dalam makanan.

6. Makanan manis dan makanan yang dipanggang

Selain mengandung gula dalam jumlah tinggi, es krim, biskuit, dan kue kering juga mengandung lemak jenuh, tutur Westbrooks.

Biskuit choco chip berukuran sedang memiliki sekitar 2,3 gram lemak jenuh. Sementara itu, croissant berukuran kecil mengandung lemak jenuh sebesar 3,3 gram.

7. Mentega

Satu sendok makan mentega menyediakan tujuh gram lemak jenuh. Jika kita sering mengoleskan mentega pada roti tawar untuk sarapan, mungkin ini saat yang tepat untuk mengurangi kebiasaan itu.

8. Keju

"Keju 28 gram dapat memberikan sekitar tujuh gram lemak jenuh, tergantung jenis kejunya," sebut Cabrero.

Penggemar keju rasanya harus melihat fakta ini sebagai peringatan untuk menjadi lebih sadar terkait seberapa banyak keju yang kita makan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/31/172856820/cegah-kolesterol-tinggi-jauhi-makanan-berikut

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com