Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mengatur Keuangan Setelah Menikah agar Rumah Tangga Adem Ayem

Masalah keuangan menjadi faktor yang krusial agar rumah tangga yang kita jalani tetap harmonis dan bahagia.

Jika tidak disepakati sejak awal, urusan keuangan bisa menjadi badai tersendiri yang mengintai kehidupan rumah tangga.

Annisa Steviani, MultiFintamin Jago yang juga seorang perencana keuangan bersertifikasi, menilai banyak pasangan yang baru menikah tidak paham tidak tahu persis berapa total pengeluaran bulanannya.

Hal ini tentu saja menjadi masalah tersendiri yang semakin terasa dampaknya ketika membangun rumah tangga.

"Yang tadinya sebelum menikah hanya ada pengeluaran pribadi, sekarang juga harus mikirin
pengeluaran rumah tangga," jelasnya dalam rilis yang diterima Kompas.com. 

Padahal, pasangan harus mempertimbangkan semua pengeluarannya, termasuk kebutuhan buah hati ketika nantinya memiliki anak.

Masalah lainnya, pihak suami cenderung menyerahkan begitu saja soal pengaturan keuangan kepada istrinya.

Anggapannya, perempuan pasti lebih bisa mengelola keuangan dibandingkan laki-laki.

Padahal, ini bukan jaminan dan bisa mendatangkan masalah jika tidak ditangani dengan tepat.

Berumah tangga, tambah Annisa, melibatkan dua orang sehingga sedianya harus sama-sama bertanggung jawab dalam segala aspeknya.

Termasuk pula soal bagaimana uang harus dikelola atau siapa yang sebenarnya lebih kompeten dalam mengelola keuangan.

Pentingnya keterbukaan saat mengatur keuangan setelah menikah

Annisa mengatakan, setiap pasangan yang baru menikah perlu meluangkan waktu untuk duduk bersama membahas soal perencanaan pernikahannya.

"Ini bisa jadi salah satu cara untuk memulai mengelola keuangan rumah tangga," jelasnya.

Tentukan pula pihak yang mengelola keuangan atau cara yang akan diberlakukan.

Saat melakukannya, keterbukaan menjadi faktor penting termasuk dalam soal jumlah penghasilan satu sama lain.

Setelah itu, utarakan soal total pengeluaran setiap bulan lalu mulailah menyusun anggaran rumah tangga.

Untuk penganggaran, tidak semua hal sebenarnya harus dicatat misalnya pengeluaran kecil seperti biaya parkir.

Hal yang juga sering jadi masalah finansial dalam rumah tangga adalah pasangan atau kita yang mungkin termasuk generasi sandwich.

Artinya, kita terimpit untuk memenuhi kebutuhan banyak orang termasuk orangtua dan saudara.

Annisa menegaskan, kita yang termasuk generasi sandwich mesti dapat bersikap tegas untuk membedakan mana keinginan atau gaya hidup orangtua.

"Karena dengan penghasilan yang terbatas, tidak semua keinginan orangtua, perlu langsung dipenuhi segera kecuali yang memang bersifat darurat," tambahnya.

Contohnya aplikasi Kantong Jago dari Bank Jago, bank digital di ekosistem Indonesia, yang bisa dipakai bersama pasangan.

Penghasilan yang ada dibagi-bagi sesuai kebutuhan dan pengeluaran di bulanan, langsung di Kantong Jago.

“Pakai Kantong Jago ini seru banget karena bisa memisahkan kebutuhan ke dalam Kantong-nya
masing-masing. Jadi bujet enggak akan bercampur," kata Annisa. 

Ketika ingin berkolaborasi bersama pasangan, kita bisa memakai Kantong Nabung dan Kantong Bayar agar lebih transparan.

Fitur ini memungkinkan masing-masing bisa mengetahui riwayat transaksi masing-masing.

Tidak hanya menabung, Kantong ini juga bisa digunakan untuk memantau apakah kita
sudah cukup disiplin pada bujet yang sudah dialokasikan setiap bulannya atau tidak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/16/154038820/tips-mengatur-keuangan-setelah-menikah-agar-rumah-tangga-adem-ayem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke