Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deodorant dan Antiperspirant, Apa Perbedaannya?

KOMPAS.com - Deodorant dan antiperspirant mungkin merupakan dua barang yang wajib digunakan sebelum pergi ke luar rumah karena dapat mencegah bau tak sedap akibat keringat.

Namun, tahukah kamu kalau dua produk pembasmi bau ini sering dianggap sebagai benda yang sama? Padahal, keduanya berbeda lho.

Salah satu perbedaan paling mencolok dari dua produk untuk ketiak ini bisa dilihat dari namanya.

Ya, deodorant terdiri dari kata “de” yang menunjukkan pengurangan, dan “odor” yang berarti bau. Artinya, deodorant dapat menghilangkan bau.

Sedangkan, antiperspirant bertugas untuk mencegah keringat berlebih.

Mana yang terbaik, tentu akan kembali ke selera masing-masing orang.

Nah sebelum memilihnya, akan lebih baik untuk mengetahui perbedaan deodorant dan antiperspirant dengan lebih rinci.

Apa itu deodorant?

Jika disimpulkan, tak seperti antiperspirant, deodorant tak mampu mencegah keringat berlebih.

Namun, jika kamu hanya ingin mengusir bau tak sedap dan tak keberatan ketiak terasa sedikit lembap akibat deodorant, maka produk ini bisa kamu pilih.

Deodorant sendiri umumnya mengandung bahan-bahan seperti wewangian yang dapat menutupi bau badan, seperti yang dikatakan oleh dokter kult bersertifikat Connecticut Alicia Zalka, MD.

Selain itu, dokter kulit Hadley King, MD menambahkan bahwa deodorant juga memiliki kandungan bahan yang dapat menyerap kelembapan dan memperlambat pertumbuhan bakteri.

Deodorant kerap dijadikan alternatif yang lebih alami dibanding antiperspirant, sehingga lebih populer.

Kendati demikian, deodorant juga memiliki kekurangan, Misalnya, kandungannya yang dapat membuat kulit iritasi,

"Banyak deodorant alami yang bergantung pada baking soda untuk melembapkan dan menetralisir bau. Namun, baking soda berlebih dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang,” ujar Dr. King.

Wewangian pada deodorant juga biasanya beasal dari minyak esensial yang merupakan penyebab umum dari alergi dermatitis kontak.

Lalu, karena tidak ada kandungan deodorang yang benar-benar memblokir saluran ekrin (alias keringat), penyerapan kelembapannya pun akan bervariasi bagi setiap orang.

Jadi, jika memilih deodorant, ingatlah bahwa kamu mungkin harus membiasakan diri terhadap kelembapan di ketiak ya.

Apa itu antiperspirant?

Antiperspirant dapat mencegah keringat. Namun, apa yang menyebabkan hal ini?

Menurut Dr. Zalka, hal ini disebabkan karena semua antiperspirant memiliki beberapa jenis senyawa garam aluminum.

Misalnya, alumunium klorohidrat, aluminium zirkonium, dan aluminium klorida yang bekerja memblokir saluran keringat dengan membentuk sumbat saat bercampur dengan tetesan keringat.

Hasilnya, aliran keringat pun terhambat dan kulit tetap kering,

Sayangnya antiperspirant dikabarkan memiliki reputasi buruk seperti meyebabkan kanker. Namun, apakah itu benar?

"Aluminium dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan kanker payudara, tetapi apakah aluminium dalam antiperspiran berkontribusi terhadap kondisi ini, belum diketahui secara pasti dan tidak ada data penelitian yang menunjukkan hal ini," kata Dr. King.

Baik dirinya maupun Dr. Zalka menggarisbawahi fakta bahwa American Cancer Society pun belum membuktikan hubungan antara penggunaan antiperspiran dan peningkatan risiko kanker payudara.

Bahkan ACS sendiri menyebutkan bahwa belum ada studi epidemiologi yang kuat dalam literatur medis terkait hubungan risiko kanker payudara dan penggunaan antiperspirant.

Bukti ilmiahnya pun sangat sedikit.

Menurut Dr. Zalka, satu-satunya momen di mana kita harus menghindari penggunaan produk yang mengandung aluminium seperti antiperspiran adalah saat menerima mammogram; kristal logam kecil yang dapat menghambat pembacaan dan interpretasi yang optimal dari studi pencitraan payudara.

Mana yang lebih baik?

Tentu saja semuanya kembali ke kecocokan dan kenyamanan masing-masing.

Namun perlu diingat, meski masalah terkait alumunium dalam antiperspirant itu rendah, produk ini biasanya mengandung bahan seperti triclosan, propylene glycol, dan paraben yang memiliki dampak negatif lain.

Lalu, ingatlah bahwa mengeluarkan keringat itu normal.

Kendati demikian, jika kamu merasa sering mengeluarkan keringat berlebih, antiperspirant adalah satu-satunya produk yang akan menjamin agar tubuh tetap kering.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/02/17/070700620/deodorant-dan-antiperspirant-apa-perbedaannya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke