Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kebiasaan Makan Terbaik untuk Atasi Perut Buncit, Mau Tahu?

Namun, alih-alih mengikuti diet tertentu untuk menghilangkan perut buncit, ahli nutrisi, Steve Theunissen, lebih menyarankan untuk mengubah kebiasaan makan menjadi lebih baik.

"Ketika kita ingin mengurangi lemak, maka itu harus dilakukan dari seluruh bagian tubuh dan bukan hanya perut saja," kata Theunissen yang juga adalah pelatih pribadi ini.

"Paha, lengan, pinggang, dan bahkan wajah biasanya akan menunjukkan efek kehilangan lemak," sambung dia.

Untuk mendapatkan hasil yang cepat, Theunissen merekomendasikan untuk melakukan puasa intermiten.

Kebiasaan makan ini diketahui membatasi makan kita ke jendela waktu yang ditentukan.

"Ini sangat dapat mengurangi lemak dari seluruh bagian tubuh, termasuk lemak di perut kita," sebut dia.

Selain puasa intermiten, menurut para ahli kita juga bisa mencoba kebiasaan makan lainnya untuk dapat mengatasi perut buncit. 

1. Makan sarapan yang tepat

Sampai saat ini, banyak ahli nutrisi yang masih menyarankan untuk tidak melewatkan sarapan dan berfokus pada mengonsumsi makanan sehat, serta dapat mendorong penurunan berat badan.

"Ini bukan hanya tentang mendapatkan kalori yang cukup, tetapi juga tentang mendapatkan jenis yang tepat."

Demikian kata spesialis kekuatan dan pengkondisian bersertifikat untuk The Gym Goat, Reda Elmardi.

"Penelitian menunjukkan, orang yang makan sarapan berserat tinggi cenderung memiliki BMI (indeks massa tubuh) yang lebih rendah daripada orang yang melewatkan sarapan," ungkap dia.

Biasakan makan sereal dingin berserat tinggi atau oatmeal panas yang keduanya merupakan sumber serat yang baik.

Makanan lain yang memerangi lemak perut adalah protein.

Sebuah studi tahun 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health membandingkan dua jenis sarapan yang umum yakni telur dan roti panggang versus sereal dengan gula, susu, dan jus jeruk.

Kedua jenis sarapan tersebut dikonsumsi oleh kelompok yang sama, yang terdiri dari 50 orang dengan kelebihan berat badan tetapi sehat pada dua hari yang berbeda.

Para peneliti menemukan bahwa sarapan telur yang kaya protein meningkatkan rasa kenyang setelah makan sehingga peserta mengonsumsi lebih sedikit makanan saat makan siang dan makan malam setelah sarapan telur daripada setelah sarapan sereal bergula.

2. Identifikasi rasa lapar yang sesungguhnya

Salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan perut buncit adalah dengan membiasakan makan untuk memuaskan rasa lapar daripada makan karena cemas atau tertekan.

Atau, makan karena sebenarnya kita tidak lapar tapi haus.

"Sekitar 75 persen orang mengalami kebingungan mekanisme rasa haus dan lapar mereka," kata Bess Berger.

Berger mengkhususkan diri pada wanita yang berjuang dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) di Nutrition by Bess.

"Itu berarti kadang-kadang ketika mereka berpikir mereka lapar, mereka benar-benar hanya haus, tetapi akhirnya makan lebih banyak."

"Jika kita memastikan kita cukup terhidrasi, maka kita bisa makan lebih sedikit ketika kita benar-benar lapar," ungkap dia.

3. Memasak makanan di rumah

Ketika kita memasak makanan sendiri di rumah, kita secara otomatis akan makan lebih sehat hanya karena makanan di restoran biasanya sangat tinggi kalori, karbohidrat, lemak, dan natrium.

Dengan memasak, kita juga secara alami menyiapkan makanan dengan lebih hati-hati.

"Dan dengan cara itu, kita lebih mudah untuk membiasakan diri menghindari lemak tidak sehat seperti minyak olahan, junk food, keripik, kue, dan makanan ringan kemasan lainnya yang sarat dengan pengawet," kata Theunissen.

4. Menghindari alkohol

Ini bukan hanya tentang kebiasaan makan semata. Tetapi, menghindari minum alkohol setiap hari juga dapat membantu kita mengurangi lemak perut secara signifikan.

"Mengonsumsi bir, anggur, atau koktail secara konsisten akan menyebabkan alkohol menyerap dan dengan cepat diubah menjadi lemak yang cenderung menumpuk di perut," sebut ahli gizi di FitnessClone, Juliana Tamayo.

Terlebih lagi, ketika mengonsumsi alkohol, kita tidak hanya mendapatkan kalori dari minuman tersebut, tetapi juga sering mengonsumsi lebih banyak makanan padat energi yang berkalori tinggi.

Sebagai gantinya, biasakan memilih air putih biasa, atau air putih yang mengandung buah dan es teh tanpa pemanis sebagai minuman nol kalori.

5. Makan setelah berolahraga

Pelatih pribadi bersertifikat di StartRowing, David Brendan adalah pendukung lain puasa intermiten untuk mempercepat hilangnya perut buncit. 

Dia merekomendasikan kita untuk puasa 16 jam dan menjadwalkan latihan ketahanan di akhir, kadang antara jam 13-16 puasa sebelum makan.

"Kebiasaan itu akan mempercepat pembakaran lemak. Setelah sesi puasa dan olahraga, tubuh juga lebih siap menggunakan bahan bakar itu," kata dia.

"Kita pun harus tetap terhidrasi dengan air sampai urin kita jernih," lanjut dia.

Hidrasi yang baik sangat penting untuk tubuh yang berfungsi dengan baik, termasuk membakar lemak secara efisien.

6. Mengikuti rencana makan yang realistis

Menurut ahli nutrisi, Johna Burdeos, untuk menurunkan berat badan, maka kita harus menetapkan tujuan atau rencana makan yang lebih realistis.

Sebab, begitu banyak dari kita membutuhkan bantuan untuk tetap berpegang pada rencana sembari bekerja sama dengan ahli gizi yang mungkin merupakan pilihan terbaik.

"Bekerjalah dengan ahli diet terdaftar yang akan berkolaborasi dengan kita dalam rencana diet khusus yang benar-benar dapat kita jalani dalam jangka panjang," sebut dia.

7. Mengonsumsi makanan sehat yang beragam

"Setengah dari piring kita harus diisi dengan buah dan sayuran yang kaya nutrisi," kata Burdeos.

"Makanan yang bernutrisi dan sehat memberi banyak manfaat kesehatan penting terlepas dari apakah kita mencoba menurunkan berat badan atau tidak," ujar dia.

Daniel Boyer dari Farr Institute, sebuah organisasi penelitian yang mendukung kesehatan masyarakat, mengungkapkan bahwa buah-buahan dan sayuran biasanya rendah kalori.

Jadi, makanan ini bisa mengurangi atau mencegah kita mengonsumsi kalori ekstra di antara waktu makan yang biasanya disimpan sebagai timbunan lemak.

"Selain itu, mengonsumsi makanan yang meningkatkan metabolisme seperti makanan kaya mineral, jahe, dan kacang-kacangan juga dapat menyebabkan defisit kalori untuk mengelola berat badan kita dengan lebih tepat," sebut dia.

8. Tambahkan sayuran non-tepung

Jika kita membiasakan menambahkan sayuran non-tepung ke setiap makanan dan setiap camilan, maka kita secara otomatis dapat meningkatkan asupan serat dan kehilangan lemak tubuh.

"Serat adalah karbohidrat kompleks yang tidak dicerna dan tidak diserap, berfungsi sebagai pembersih usus," kata Blanca Garcia, ahli gizi terdaftar di HealthCanal.

"Ini memungkinkan tubuh untuk tidak menyerap semua karbohidrat, protein, dan lemak yang tersedia, yang dapat berkontribusi pada berat perut," sebut dia.

Di samping itu, serat juga berkontribusi pada keragaman bakteri yang sehat di usus, yang mengurangi peradangan dan membantu memerangi obesitas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/11/130000920/8-kebiasaan-makan-terbaik-untuk-atasi-perut-buncit-mau-tahu-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com