Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Diet Plant-Based Versi "Low Budget"? Begini Caranya

KOMPAS.com - Pola makan berbasis nabati atau diet plant-based mulai digemari banyak orang seiring populernya gaya hidup sehat.

Mereka yang menjalani pola makan tersebut yakin bahwa diet plant-based dapat menyehatkan tubuh, mengurangi risiko terkena diabetes, hingga mampu menurunkan berat badan.

Meski begitu, beberapa orang yang ingin mencoba diet plant-based khawatir jika pola makan barunya menguras isi dompet. Sehingga mereka enggan dan ragu untuk memulainya.

Diet plant-based ternyata lebih ekonomis

Diet plant-based tidak selalu mengonsumsi sayur atau buah berkualitas yang dijual mahal di supermarket atau produk khusus vegetarian.

Diet itu masih bisa disesuaikan dengan kantong kita agar pengeluaran tidak boros dan masih bisa berhemat.

Kalau kamu masih belum percaya, ada temuan yang menyebut pola makan vegan 1/3 lebih terjangkau daripada pola makan standar di negara-negara berpenghasilan tinggi

Fakta tersebut terungkap dalam sebuah penelitian dari Universitas Oxford yang diterbitkan di The Lancet Planetary Health.

Penelitian juga menunjukkan pola makan vegetarian juga lebih ekonomis dengan penghematan biaya mulai dari 17-34 persen.

Dan, diet flexitarian yang condong ke arah sayuran tetapi memungkinkan konsumsi beberapa daging dan produk hewani lainnya dapat menghemat hingga 14 persen.

Hasil itu didapat setelah peneliti menggunakan harga pangan dari program perbandingan internasional Bank Dunia untuk menganalisis tujuh pola makan berkelanjutan.

Peneliti kemudian membandingkan diet tersebut dengan diet standar saat ini di 150 negara.

Diet plant-based yang ramah di kantong

Jangan ragu untuk memulai diet plant-based, sebab pola makan ini jauh lebih ekonomis ketimbang teerus-terusan membeli daging.

Agar kamu bisa memulai diet plant-based versi low budget, simak cara-caranya berikut ini.

1. Beli bahan pangan yang dipanen saat musimnya

Cobalah untuk membeli sayuran dan buah yang dijual di pasar atau toko lokal ketika sedang musimnya untuk dipanen.

Saran itu diberikan oleh ahli keuangan rumah profesional terdaftar yang berspesialisasi dalam nutrisi, Devan Carlsen.

"Anda tidak hanya akan menghemat uang dengan memakan apa yang sedang musim, Anda juga akan mendukung petani lokal," katanya.

2. Membeli makanan beku

Tidak selamanya makanan yang dibekukan tidak menyehatkan ketimbang yang masih segar.

Dalam beberapa kasus, makanan beku sebenarnya bisa lebih bergizi daripada makanan segar yang disimpan selama lima hari.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food and Composition Analysis menunjukkan tidak adanya perbedaan nutrisi antara yang makanan beku dan yang masih segar.

3. Makanan kaleng

Ahli diet Brittany Lubeck menyarankan orang-orang yang ingin menjalani diet plant-based "versi hemat" untuk membeli makanan kaleng.

Kita bisa memilih sayur atau buah-buahan yang sudah dikemas dalam kaleng.

"Jangan menghindari dari makanan kaleng. Membeli kacang kaleng dan sayuran dapat menghemat banyak uang," katanya.

Agar tak salah pilih, ia merekomendasikan kita untuk memilih produk makanan kaleng yang rendah atau bebas sodium.

4. Tidak selalu makanan organik

Cara agar dompet tidak jebol adalah jangan sering-sering membeli makanan organik menurut saran dokter penyakit dalam, Amanda Adkins.

Sebelum berbelanja sayur atau buah sebaiknya cari tahu dulu makanan apa saja yang biasanya mengandung pestisida.

5. Beli dalam jumlah banyak

Kita seringkali berpikir bahwa cara menghemat uang adalah membatasi barang yang akan dibeli saat belanja.

Padahal fakta yang sebaliknya semakin banyak barang yang dibeli maka uang kita secara jangka panjang akan lebih hemat, walau kita harus membayar dalam jumlah besar sekaligus.

Jika ingin lebih hemat berbelanjalah bersama teman agar mendapatkan promo di supermarket atau memanfaatkan voucher belanja di e-commerce atau marketplace.

6. Cari pengganti daging

Daging bukanlah satu-satunya makanan yang harus dipertahankan. Kita bisa menggantinya dengan jamur yang tinggi protein jika ingin diet plant-based versi hemat.

“Per ons jamur adalah sekitar setengah dari harga daging sapi,” kata ahli gizi kuliner, Jackie Newgent.

"Jamur lezat saat dicincang halus, ditumis, dan disajikan dengan cabai, taco, atau saus bolognese sebagai 'daging'," sambungnya.

Di sisi lain, ia juga menyarankan kacang atau bahan lain atau lauk pauk yang mengandung protein ke dalam makanan untuk melengkapi nutrisi.

7. Menanam sendiri

Salah satu cara terbaik untuk menghemat uang ketika menjalani diet plant-based adalah dengan memulai berkebun.

"Ini membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi pada akhirnya dapat membuahkan hasil yang besar," kata praktisi perawat kedokteran fungsional di Peak Integrative Wellness, Sarah Anderson.

"Satu paket benih sangat murah dan bisa menghasilkan banyak makanan."

Dengan cara ini, kita dapat menyimpan benih dari panen untuk menanam lebih banyak tanaman di kemudian hari.

Jika Anda tidak memiliki ruang untuk taman yang luas, Anderson merekomendasikan kita agar menanam kecambah sendiri.

"Tauge adalah makanan super padat nutrisi super dan sangat hemat biaya," jelasnya.

Kita dapat menanam kecambah di dalam ruangan selama musim apa pun dan biasanya siap dipanen dalam waktu kurang dari seminggu.

Cara lainnya bisa dilakukan dengan menanam tanaman herbal yang bisa ditanam di dalam ruangan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/12/140000820/mau-diet-plant-based-versi-low-budget-begini-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke