Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Hewan yang Kebal terhadap Racun Ular Derik

Ular ini justru dikenal sebagai yang paling berisik di antara spesies luar lainnya.

Setiap bergerak, ular derik akan menghasilkan bunyi gemerincing dari ujung ekornya.

Suara tersebut dikeluarkan sebagai pengingat agar musuh tidak mengganggu ular itu.

Dan --sama seperti kebanyakan ular, ular derik atau rattlesnake juga memiliki racun yang mematikan.

Hanya saja, racun ular derik kemungkinan tidak akan mempan pada beberapa hewan.

Banyak hewan di muka bumi yang memiliki resistensi terhadap bisa atau racun dari ular tersebut.

1. Tikus hutan

Tikus hutan atau woodrat dikenal mempunyai kebiasaan mengumpulkan sesuatu di sarang dan liangnya.

Dalam percobaan sains, ditemukan tikus hutan memiliki kekebalan alami terhadap racun ular derik.

Pada 1976, seorang mahasiswa di Texas A&M University diminta untuk memberi makan salah satu ular yang ada di pusat penelitian kampus.

Mahasiswa itu kemudian membawa seekor tikus hutan untuk dimakan ular derik western diamondback rattlesnake.

Menganggap tugasnya selesai, mahasiswa itu akhirnya pergi.

Namun, tikus hutan itu rupanya tidak terpengaruh oleh serangan ular derik bernama ilmiah Crotalus atrox tersebut.

Studi lebih lanjut pun dilakukan, dan mengungkap tikus hutan kebal terhadap racun western diamondback rattlesnake

Studi ini berjudul "Resistance of Woodrats (Neotoma Micropus) To Crotalus Atrox Venom", dan diterbitkan dalam jurnal ScienceDirect.

2. Kingsnake

Ada sebabnya mengapa kingsnake, anggota keluarga genus Lampropeltis mendapat julukan sebagai raja.

Nama ini diberikan berdasarkan kebiasaan ular itu memangsa ular lain sebagai sumber makanan utama.

Beberapa spesies ular berbisa yang menjadi santapan kingsnake di antaranya ular tanah tembaga (copperhead), ular derik (rattlesnake), dan ular mulut kapas (cottonmouth).

Menariknya, ular ini bukan spesies yang berbisa dan memilih untuk membatasi makanannya.

Resistensi kingsnake terhadap racun ular derik berasal dari enzim khusus di bagian tubuh yang berfungsi menghambat dan membuat racun tersebut menjadi tidak efektif.

Walau begitu, kingsnake tidak sepenuhnya kebal terhadap racun ular derik.

3. Ular indigo timur

Ular indigo timur tinggal di habitat yang sama dengan banyak spesies ular derik.

Jadi, jangan heran jika ular indigo timur kebal dari racun ular derik, bahkan menjadikan ular itu sebagai menu makanannya sehari-hari.

Ular ini tidaklah berbisa dan berukuran mirip seperti ular western diamondback rattlesnake.

Sayangnya, populasi ular indigo timur di sisi tenggara Amerika Serikat saat ini sedang terancam.

4. Tupai tanah California

Tidak semua spesies tupai tanah kebal dari racun ular derik. Tupai tanah California termasuk yang memiliki kekebalan terhadap racun ular itu.

Hal ini ada kaitannya dengan keberadaan ular derik di habitat tupai tanah tersebut.

Kemampuan beradaptasi tupai tanah California untuk bertahan hidup melawan ular derik sungguh luar biasa.

Ketika menemukan kulit ular yang terkelupas, tupai itu akan mengunyah dan menyebarkan kulit tadi ke seluruh tubuhnya untuk meniru bau ular derik.

Ular derik berburu dengan mengandalkan penciuman. Nah, tupai tanah California memanfaatkan ini untuk menyamarkan diri menggunakan kulit pemangsanya.

5. Oposum

Habitat asli oposum tersebar di banyak wilayah di AS. Hewan ini mengembangkan kekebalan alami untuk melawan racun ular berbisa, termasuk ular derik.

Oposum dapat memproduksi peptida khusus yang sepenuhnya menetralkan racun.

Saat ini, para peneliti sedang melihat apakah peptida khusus oposum itu bisa digunakan sebagai anti racun potensial atau tidak.

6. Babi

Babi hutan menghabiskan hidup mencari makanan di tempat-tempat yang disukai ular.

Jadi, masuk akal jika babi yang notabene kerabat dekat babi hutan bisa mengembangkan kekebalan alami terhadap racun ular derik.

Diyakini, lemak babi membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh racun ular, walau studi menunjukkan lemak tersebut tidak begitu berpengaruh melawan racun.

Namun, babi kebal terhadap kandungan a-neurotoksin dalam bisa ular karena adanya mutasi genetik pada reseptor sel hewan itu.

Mutasi genetik ini mencegah pengikatan a-neurotoksin, sehingga menghilangkan efek racun ular.

Kemampuan menetralkan racun belum diperoleh babi sampai hewan itu dewasa.

Kemungkinan, inilah yang menyebabkan induk babi menyerang ular yang berada di dekat kandangnya.

Langkah itu merupakan respons pertahanan induk babi untuk melindungi anak-anaknya yang belum kebal racun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/20/040000220/6-hewan-yang-kebal-terhadap-racun-ular-derik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke