Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panduan Santap Lebaran Nikmat Agar Bebas Kolesterol, Asam Urat, Dkk

Tak lengkap rasanya merayakan Idul Fitri bersama keluarga tanpa menikmati berbagai makanan tradisional ini.

Di sisi lain, berbagai menu tersebut sebenarnya tergolong tidak sehat karena tinggi lemak, kalori, kolesterol, garam maupun gula.

Kandungan di atas bisa sangat berbahaya untuk orang yang memiliki sejumlah penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol, hipertensi dan asam urat.

Konsumsi berbagai makanan itu bisa membuat kadar gula, kolesterol maupun tekanan darahnya tidak terkontrol sehingga mengganggu kesehatan.

Namun, apakah itu berarti kita dilarang untuk menyantap berbagai hidangan lezat yang disajikan saat Lebaran?

Dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD membenarkan sulitnya menahan diri untuk makan saat Hari Idul Fitri.

"Rasanya tidak mungkin ya tidak makan banyak tapi kembali lagi, kita konsepnya tahu diri saja," jelasnya, dalam siaran live Instagram Rabu (27/04/2022).

Menurutnya, tidak apa-apa membebaskan diri untuk menyantap semua jenis makanan dalam satu hari bahagia tersebut selama kita tidak memiliki riwayat penyakit tertentu.

"Sehari saja its's okay setelah itu kembali lagi pada pola hidup dan pola makan yang sehat ya," ujarnya.

Alasannya, saat kondisi tubuh kita tergolong sehat maka risiko jatuh sakit karena kalap makan di satu hari Lebaran sangat rendah.

Hanya saja, aturan berbeda diterapkan untuk orang yang sudah memiliki riwayat penyakit metabolik di tubuhnya.

Bukan berarti tidak boleh menikmati makanan lezat itu sama sekali namun harus ada batasan dan jalurnya, tandasnya.

"Pilih satu saja satu menu setiap kali makan, jangan semua dimakan," jelasnya lagi.

Nikmati menu makanan yang benar-benar diinginkan dan konsumsi dalam porsi yang terkontrol serta tidak berlebihan.

Ia juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan riwayat penyakit kita dengan jenis asupan yang dikonsumsi.

Misalnya penderita diabetes dianjurkan benar-benar menjaga jumlah gula atau makanan manis yang masuk ke tubuhnya.

"Pasangan, orang sekitar atau keluarga bisa mengingatkan supaya tidak kalap," tambah Dokter Ning.

Hal yang perlu diperhatikan, orang dengan penyakit metabolik tidak boleh membiarkan dirinya kalap dengan alasan sudah minum obat.

"Jangan berpikir makan apa saja boleh, yang penting minum obat karena obat sifatnya itu untuk mengontrol penyakit," tambah dokter yang berpraktik di Surabaya ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/28/153105820/panduan-santap-lebaran-nikmat-agar-bebas-kolesterol-asam-urat-dkk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke