Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menyimpan Susu di Lemari Es agar Tidak Cepat Basi

Bukan hanya itu, suhunya pun sering tidak konsisten dan dapat berubah-ubah, terutama di area terhangat lemari es yakni bagian pintunya.

Ketika membuka pintu lemari es, kita seakan “mengeluarkan” semua yang ada dalam lemari ke ruangan yang mungkin menjadi ruangan terpanas di rumah kita.

Nah, paparan suhu hangat dan flunktuasi inilah yang menyebabkan makanan berisiko basi, terutama susu dan krim.

Bahkan seperti dilansir dari Real Simple, terlepas dari ukuran kemasannya yang sempurna untuk diletakkan di laci lemari es, sebotol susu segar bisa mengental sebelum kita sempat meminumnya.

Bukan hanya itu, bakteri yang berpotensi membahayakan pun bisa tumbuh pada suhu yang lebih hangat.

Semakin lama susu terkena panas dapur, semakin cepat pula bakteri itu berkembang biak.

Untuk itu, sebaiknya simpan susu dan produk olahannya di di bagian belakang lemari es, tepatnya di rak bagian tengah atau bawah agar dapat bertahan lebih lama.

Perlu diketahui, udara panas cenderung naik, sehingga rak di bagian atas mungkin beberapa derajat lebih hangat daripada rak bawah.

Jadi, menyimpan susu di bagian tengah atau bawah lebih baik.

Kompartemen pintu lemari es juga bisa kita gunakan untuk menyimpan makanan yang tidak mudah rusak.

Contohnya, saus tomat, mustard, kecap, saus salad, selai, dan minuman kemasan seperti air soda.

Semua makanan di atas memang akan terasa lebih enak atau dapat bertahan lebih lama dalam konsisi dingin. Namun, makanan tersebut tidak mudah rusak dan basi.

Lalu, untuk memperpanjang umur susu dan produk olahannya, ada beberapa tips yang bisa kita coba.

Berikut daftarnya.

Jadikan susu barang terakhir yang kita beli

Setelah membeli semua yang dibutuhkan, pergilah ke area susu untuk mengambil produk yang diinginkan sebelum pergi ke kasir.

Dengan cara ini, waktu susu terpapar udara hangat pun berkurang, memperkecil kemungkinan tumbuhnya bakteri berbahaya.

Semakin dekat suhunya ke 4,4 C, semakin besar kemungkinan bakteri berbahaya tumbuh dan berkembang biak.

Simpan susu di bagian bawah dan belakang

Area bawah dan belakang merupakan tempat dengan suhu terdingin di lemari es, yang sangat cocok untuk menyimpan susu.

Kembalikan susu ke dalam lemari es secepat mungkin

Jangan biarkan susu diletakkan di meja dapur setelah kita meminumnya atau menggunakannya untuk membuat makan.

Setelah menuangkan susu ke dalam semua gelas anggota keluarga atau mengambil yang dibutuhkan untuk resep, langsung masukkan kembali ke kulkas.

Tutup pintu lemari es dengan rapat

Berdiri di depan lemari es yang tebuka saat mencari camilan atau bahan makan malam sangat tidak baik untuk makanan dalam lemari es.

Hanya buka pintu lemari es untuk mengambil atau menyimpan apa yang kita butuhkan dan tutup kembali dengan rapat.

Ini akan membantu menjaga suhu tetap stabil dan aman.

Menyimpan produk olahan susu, ASI dan susu nabati

Aturan yang sama juga perlu diaplikasikan saat menyimpan krim, whipping cream, dan half and half.

Bahkan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ASI pun harus disimpan dengan cara yang sama.

"Jangan menyimpan ASI di pintu lemari es atau freezer. Ini untuk membantu melindungi ASI dari perubahan suhu akibat dibuka dan ditutupnya pintu lemari es,” tulis CDC dalam situs resminya.

Susu nabati, termasuk yang belum dibuka kemasannya, perlu disimpan di lemari es dengan suhu di bawah 4,4 Celcius untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.

Susu nabati yang belum dibuka juga bisa disimpan di rak pintu lemari es agar tetap dingin sampai kita membuka segelnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/27/124228220/tips-menyimpan-susu-di-lemari-es-agar-tidak-cepat-basi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke