Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kucing Tak Suka Dielus di Perut, Mengapa?

Saat dielus, kucing biasanya akan mengeluarkan suara unik mirip mendengkur yang merupakan salah satu tanda kucing merasa aman dan nyaman.

Namun, saat kita mulai mengelus di area sekitar perut kucing, reaksi berbeda bakal terlihat.

Kucing biasanya akan langsung menghindar. Bahkan dalam beberapa kasus, kucing bisa menggeram lalu menggigit atau mencakar mereka yang mengelusnya.

Apa sebabnya?

Ternyata, kucing tidak menyukai elusan tersebut karena perut adalah tempat di mana kucing membawa mayoritas organ vitalnya.

Di laman National Geographic, pengamat perilaku hewan di University of Pennsylvania School of Veterinary Medicine Lena Provoost berpendapat, kucing tak menyukai elusan di perut karena areal itu sensitif.

“Folikel rambut di area ekor dan perut kucing sangat sensitif untuk disentuh, sehingga mengelusnya bisa menjadi stimulasi berlebih,” ujar Provoost.

“Kucing lebih suka dielus di kepala, terutama di bawah dagu dan pipi, tempat kelenjar bau kucing berada,” lanjut dia.

Saran untuk tidak menyentuh perut kucing juga dikatakan oleh organisasi charity Cats Protection.

‘Kucing yang berguling lalu memperlihatkan perutnya sebenarnya menunjukkan bahwa kucing cukup nyaman dengan kehadiran seseorang, sehingga dapat menunjukkan area rentan itu."

"Namun, respons terbaik saat kucing melakukan ini adalah menyambutnya secara verbal, bukan mengelus atau menggelitiki perut kucing,” ujar pihak Cats Protection di laman Metro.

Cats Protection juga menambahkan, ada beberapa area selain perut yang tidak disukai kucing jika disentuh.

Areal tersebut adalah seperti telapak kaki (paw), area bawah kaki (ketiak), kaki belakang, punggung bagian bawah, pangkal ekor, dan area genital.

Tapi perlu diketahui, meski kita tidak mengelus kucing di area di atas, cara mengelus pun perlu diperhatikan.

Pasalnya, kucing tidak suka jika bulunya dielus berlawanan dengan arah normal.

Sayangnya, tidak semua ekspresi tidak nyaman kucing saat dielus bisa kita “baca”. Sebab, bahasa tubuh kucing berbeda dengan anjing yang lebih ekspresif.

Untuk itu, Cats Protection menyarankan agar kita meluangkan waktu untuk mengawasi kucing.

“Lihat bagaimana kucing bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya, perhatikan ekspresi wajahnya, postur tubuhnya, dan vokalisasi kucing di situasi berbeda."

"Dengan begitu, kita dapat menggambarkan perasaan kucing,” kata pihak Cats Protection.

Hal senada juga dikatakan oleh pekerja di shelter hewan Battersea Dogs and Cats Home, yang merekomendasikan agar kita menghabiskan waktu dengan kucing untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkannya.

Misalnya, saat mengelusnya, pertimbangkan intensitas, frekuensi, dan durasi. Cobalah melakukannya dengan cara berbeda-beda.

Lalu bagi yang mengadopsi kucing baru, dekati kucing secara perlahan. Misalnya, dengan duduk di sekitar kucing atau melibatkan diri dalam aktiviats kucing dan melihat reaksinya kemudian.

Kita juga dapat memberikan kucing mainan dan mempererat ikatan dengan kucing dengan cara bermain bersama.

Jika sudah merasa mulai nyaman, cobalah melakukan gerakan lebih intim, seperti memeluk kucing.

Namun, perhatikan bahasa tubuh kucing. Jika kucing berusaha mencakar atau menggigit kita, berhenti melakukannya. Sebab. Itu tanda kucing tidak menyukainya.

Lalu meski kebanyakan kucing tidak menyukainya, rupanya kucing bisa saja membiarkan kita mengelus perutnya  jika sangat nyaman.

Jadi, tidak perlu kaget jika kucing kita melakukannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/08/070652420/kucing-tak-suka-dielus-di-perut-mengapa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke