Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Curtsy, Gaya Anggun Perempuan Bangsawan Saat Berikan Penghormatan

Gerakan itu adalah curtsy yang merupakan tradisi perempuan bangsawan Inggris saat berjumpa dengan anggota kerajaan atau yang status sosialnya lebih tinggi.

Ini adalah sapaan gender tradisional yang dianggap setara dengan gerakan membungkukkan kepala yang dilakukan laki-laki.

Meski demikian, curtsy bukan hal yang wajib dilakukan oleh siapa pun, setidaknya menurut aturan yang berlaku.

"Untuk warga negara Inggris perempuan, curtsy ketika bertemu bangsawan adalah norma. Itu tidak wajib tetapi dapat dilihat sebagai tidak sopan ketika menolak melakukannya," kata pelatih etiket dan ahli William Hanson.

Grant Harrold, pakar kerajaan dan mantan kepala pelayan Pangeran Charles mengatakan curtsy adalah pilihan pribadi seseorang, bukan hal yang dipaksakan.

Terbukti dalam situs Kerajaan Inggris disebutkan jika tidak ada kode perilaku wajib saat bertemu Ratu Elizabeth atau anggota keluarga kerajaan lainnya.

"Tetapi banyak orang ingin menjalani bentuk-bentuk tradisional," katanya.

Apa itu curtsy?

Curtsy bukan gerakan yang mudah meskipun Kate Middleton maupun Meghan Markle bisa melakukannya dengan amat elegan.

William Hanson menjelaskan jika gerakan penghormatan ini dilakukan dengan membungkukkan badan dengan tidak terlalu rendah dan anggukan kecil.

Jika lutut kita menekuk terlalu dalam dan membungkuk terlalu rendah maka itu akan menghasilkan gerakan yang canggung, tak lagi anggun.

"Jika Anda turun terlalu jauh, Anda mungkin tidak akan pernah bangkit kembali!"

Saat melakukan gerakan feminin ini, tangan juga dijaga agar tidak melebar ke samping atau bergerak liar.

"Tangan harus tetap di samping (kecuali berjabat tangan), punggung tetap lurus, satu kaki berada di belakang yang lain dan kepala juga membungkuk," tambah Hanson.

“Tentu saja pada usia 5 tahun. Satu-satunya orang yang akan mereka hormati atau membungkuk adalah pemimpin monarkinya," ujarnya.

Namun para pemimpin monarki yang berbeda tidak melakukan curtsy pada satu sama lainnya.

Tak hanya dilakukan dalam acara kerajaan yang bersifat publik, gerakan ini juga biasanya diterapkan dalam pertemuan pribadi.

Bisa juga menjadi penghormatan tersendiri pada sosok yang dihormatinya atau disayanginya, misalnya Putri Anna dan Kate Middleton melakukan curtsy di depan peti mati Ratu Elizabeth saat kebaktian kemarin.

Selain posisi tubuh yang tepat, curtsy juga mempertimbangkan status sosial seseorang dalam hierarki monarki.

Contohnya ketika Meghan Markle dan Kate Middleton tetap harus melakukan curtsy pada Putri Beatrice dan Putri Eugenie karena merupakan keturunan bangsawan berdasarkan darah, bukan hanya dari pernikahan.

Meski demikian, keduanya tak perlu melakukan gerakan tersebut ketika Pangeran William atau Pangeran Harry berada di ruangan yang sama, karena 'status' suaminya lebih tinggi.

Kerajaan Inggris bahkan memiliki dokumen tersendiri sebagai panduan para bangsawan perempuan melakukan curtsy, berdasarkan hierarki kerajaan.

Karena aturan ini pula, Ratu Elizabeth tidak pernah harus melakukan curtsy pada siapa pun, sepanjang hidupnya.

Namun istri Pangeran Philip ini pernah melanggar protokol tersebut saat pemakaman Putri Diana pada 1997 lalu.

Meskipun tidak menekuk lututnya, ia terekam kamera sedang membungkukkan kepala di depan peti mati mantan menantunya itu, sebagai bentuk penghormatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/16/070727820/curtsy-gaya-anggun-perempuan-bangsawan-saat-berikan-penghormatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke