Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latihan Pernapasan Bisa Turunkan Tekanan Darah, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kadar oksigen, dan menyehatkan mental dan emosional.

Namun, studi yang dipublikasikan ke Journal of Physiology pada 6 Oktober 2022 lalu mendapati manfaan lain dari aktivitas itu.

Disebutkan bahwa latihan pernapasan secara harian untuk diafragma ternyata bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

Di samping itu, mereka juga menemukan manfaat yang tak kalah menarik dari latihan pernapasan untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Lantas, apa temuan peneliti sehingga mereka dapat mengambil kesimpulan seperti itu? Berikut penjelasannya.

Jalannya studi

Studi yang menemukan manfaat latihan pernapasan untuk menurunkan tekanan darah digelar oleh peneliti asal dua universitas di AS.

Dua universitas yang dimaksud adalah University of Colorado Boulder dan University of Arizona.

Dalam studi, peneliti melihat apa yang terjadi ketika diafragma dan otot pernapasan lainnya dilatih dengan teknik latihan pernapasan resistensi.

Namun, latihan pernasapan tersebut dibarengi dengan bantuan mesin genggam yang disebut PowerBreathe.

Ketika mesin tersebut dugunakan maka paru-paru dan otot-otot pernapasan didorong bekerja keras untuk menarik napas.

Proses tersebut diyakini dapat melatih otot dan membangun kekuatan mereka secara keseluruhan.

"Studi ini mengajukan pertanyaan yang bijaksana tentang masalah penting pernapasan yang berdampak pada banyak orang dewasa."

Hal tersebut dikatakan dokter spesialis paru-paru asal California Selatan, Neha Mehta MD, dikutip dari The Healthy.

Nah, untuk mengetahui manfaat latihan pernapasan demi kesehatan pembuluh darah, peneliti menjaring responden sehat berusia 18-32 tahun.

Peneliti kemudian meminta responden untuk menjalani latihan pernapasan secara harian menggunakan PowerBreathe.

Responden menjalani latihan pernapasan menggunakan PowerBreathe yang melibatkan pengambilan 30 napas per hari selama enam minggu.

Dalam hal ini, peneliti memeriksa tekanan darah responden sebelum dan sesudah penelitian.

Disebutkan bahwa tekanan darah sistolik responden yang berlatih pernapasan turun sebanyak 9 mmHg.

Sementara tekanan darah diastolik responden setelah diukur peneliti turun sebanyak 4 mmHg.

Jumlah penurunan tekanan darah tersebut bisa dikatakan sangat penting untuk kesehatan kardiovaskular.

Pasalnya, penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 10 mmHg atau tekanan darah diastolik sebesar 5 mmHG bisa mengurangi risiko stroke sekitar 35 persen.

Di sisi lain, penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik berguna mengurangi risiko penyakit jantung iskemik sebesar 25 persen pada usia 65 tahun.

Penurunan tekanan darah seperti tergambar dalam studi juga serupa dengan capaian latihan aerobik selama 30 menit setiap hari.

Tetapi, latihan pernapasan memberikan hasil yang lebih efisien apabila dilakukan selama 5-10 menit.

"Studi ini menunjukkan bahwa sebenarnya ada sinyal bahwa latihan kekuatan otot inspirasi dapat meningkatkan tekanan darah," jelas Neha Mehta MD

"Dan karenanya mengurangi penyakit kardiovaskular secara keseluruhan." sambungnya.

Bukan pengganti olahraga

Walau pun latihan pernapasan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, bukan berarti aktivitas ini dapat menggantikan olahraga.

Imbauan tersebut dikatakan ahli fisiologi yang terlibat dalam studi, Daniel Craighead, sebagaimana dikutip dari The Healthy.

Kendati demikian, ia tetap menyarankan latihan pernapasan untuk dipertahankan supaya tekanan darah turun.

Hal itu dikatakan Craighead berguna untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskulas sebesar 30 persen.

"Penurunan awal tekanan darah terjadi dalam dua minggu, yang berarti latihan kekuatan otot inspirasi menurunkan tekanan darah dengan cepat," katanya.

“Selain itu, tekanan darah terus menurun selama intervensi enam minggu. Ini menunjukkan bahwa pelatihan selama lebih dari enam minggu akan menurunkan tekanan darah lebih banyak lagi.”

Dalam hal ini, latihan pernapasan seperti ditelisik oleh peneliti dapat dilakukan oleh siapa pun.

Pasalnya, responden dalam studi adalah orang dengan tekanan darah normal, mengalami sleep apnea, dan mengonsumsi obat tekanan darah.

"Kami melihat berapa banyak tekanan makanan yang turun dengan pelatihan hanya sedikit dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, BMI, dan penggunaan obat antihipertensi," kata Craighead.

"Ini menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot inspirasi adalah intervensi gaya hidup sehat yang efektif untuk kebanyakan orang dewasa," pungkasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/10/123909720/latihan-pernapasan-bisa-turunkan-tekanan-darah-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke