Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tips untuk Ubah Hari yang Buruk Jadi Bahagia

Bisa karena terlambat datang ke rapat di kantor, pakaian yang terkena tumpahan teh manis, atau apa pun. Semua itu bisa mengganggu suasana hati bukan?

Jika sudah demikian, adakah "tombol reset" yang bisa kita "tekan" demi memulihkan mood untuk menjalani hari yang ceria penuh semangat?

Jawabannya ya, ada.

Psikolog Sosial Shanna B. Tiayon dalam sebuah artikel untuk Berkeley's Greater Good Magazine, menjabarkan tiga hal sederhana namun efektif yang dapat kita lakukan untuk membalikkan hari yang buruk.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa coba kita praktikkan.

Mungkin saran akan terdengar seperti menggampangkan masalah.

Tapi, coba perhatikan lebih dalam. Bagian dari apa yang membuat hari yang buruk menjadi lebih buruk adalah bagaimana perasaan kita tentang hal itu.

Tentu, saran ini memang bukan untuk menghadapi persoalan besar yang menguncang kehidupan.

Sebab, ketika masalah besar datang, kita pasti akan merasa tidak bahagia, marah, atau sakit hati untuk sementara waktu, dan tidak ada yang bisa menghilangkan perasaan itu.

Tetapi sebagian besar "hari yang buruk" tidak disebabkan oleh peristiwa besar, melainkan  insiden atau kejadian kecil yang bahkan sebenarnya tak bakal diingat hingga enam bulan ke depan.

Nah, saat menghadapi frustrasi yang semacam itulah, usaha untuk melakukan perubahan suasana hati bisa sangat membantu demi memperbaiki keadaan.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk mengubah suasana hati kita?

Salah satu taktik sederhana yang direkomendasikan Tiayon adalah meningkatkan kadar hormon "merasa nyaman".

Hormon tersebut adalah endorfin, serotonin, dan oksitosin, di dalam tubuh. Terutama saat kita merasa stres, yang melepaskan kortisol dan adrenalin ke dalam sistem tubuh.

Lantas bagaimana menumbuhkan hormon perasaan senang itu?

  • Olahraga

Olahraga ringan selama 30 menit adalah penguat suasana hati yang terbukti dalam banyak penelitian.

Jadi coba pertimbangkan untuk berjalan cepat atau bersepeda (bahkan bersepeda statis). Atau tutup pintu kantor, pasang ear bud, dan menarilah di sana.

Semua usaha ini dijamin bisa membuat kita merasa lebih baik.

  • Pelukan

Memberi atau menerima pelukan, terutama dari orang yang dicintai, mampu melepaskan serotonin dan oksitosin serta mengurangi hormon stres.

Itu juga bisa bekerja saat kita berpelukan dengan hewan peliharaan, misalnya.

2. Hilangkan yang tidak penting

Saat kita bergumul dengan stres, sudah menjadi sifat manusia untuk menggali dan bersikeras bahwa kita benar-benar bisa mengatasi semuanya.

Tetapi, jika kita mundur selangkah dan menarik napas dalam-dalam, kita sering dapat melihat bahwa beberapa hal yang mengganggu hari kita sebenarnya dapat menunggu, sampai besok atau bahkan minggu depan.

Misalnya, ketika kita memiliki sederet jadwal tigas atau janji yang dapat ditunda tanpa konsekuensi serius, mulailah dari sana.

Jika deretan beban itu membuat hari kita menjadi buruk, mulailah memilah mana yang bisa disingkirkan.

Lalu, carilah bantuan untuk menyelesaikan atau melunasi sisa dari daftar tersebut.

Mungkin bisa mendelegasikan beberapa pekerjaan kepada seorang rekan kerja, atau meminta bantuan dari anggota keluarga lain, atau pekerjakan seseorang untuk melakukannya.

Sadari bahwa kita benar-benar tidak harus melakukan semuanya sendirian.

3. Siapkan diri untuk hari esok yang lebih baik

Sayangnya, jika kita mengalami hari buruk, maka kita membangunkan amigdala -bagian otak yang memindai adanya ancaman.

Ketika amigdala memetakan masalah baru, kita memiliki peluang besar untuk kembali mengalami hari yang buruk besok.

Saran yang terbaik adalah mengetahui sistem "pengaturan ulang" seperti apa yang paling kita butuhkan.

Apakah kita perlu istirahat fisik? Atau, perlu istirahat emosional?  Bisa juga dengan mencoba pengaturan ulang dalam pergaulan, di mana kita menghabiskan waktu dengan orang yang disukai.

Jadi, pikirkan tentang apa yang akan membuat kita merasa kembali segar, lalu berikan itu untuk diri kita sendiri sebagai hadiah.

Langkah ini mungkin akan membuat kita siap memiliki hari yang lebih baik keesokan harinya.

Minda Zetlin, penulis Career Self-Care: Find Your Happiness, Success, and Fulfillment at Work, dieksplorasi bagaimana memperbaiki suasana hati dan membuat diri sebahagia mungkin akan membuat kita lebih produktif.

Kita pun bisa menjadi lebih efektif dalam pekerjaan, menjadi bos yang lebih baik, dan juga lebih disukai oleh banyak orang.

Apa yang baik untuk kita  juga akan baik untuk perusahaan, karyawan, teman, dan anggota keluarga.

Ingatlah hal itu jika kita pernah merasa egois karena mengurus diri sendiri pada salah satu "hari-hari yang buruk".

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/15/103544520/3-tips-untuk-ubah-hari-yang-buruk-jadi-bahagia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke