Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Manfaat Kesehatan yang Mengejutkan dari Buah Stroberi

Namun di balik rasa lezatnya, stroberi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan yang mengejutkan, dan mungkin belum banyak diketahui publik. 

"Stroberi adalah sumber antioksidan," kata Jenna Volpe, seorang ahli diet terdaftar (RDN), yang berpraktik di Austin, Texas, Amerika Serikat.

"Menambahkan stroberi ke dalam menu diet seimbang bisa menawarkan beragam manfaat, mulai dari dukungan kardiovaskular dan pengurangan peradangan, hingga perlindungan terhadap kanker, usus yang lebih sehat, dan masih banyak lagi,"  kata dia.

Beberapa antioksidan yang ditemukan dalam stroberi antara lain vitamin C dan karotenoid lutein dan karoten.

Selain itu, stroberi merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik.

Berikut ini adalah tujuh menyantap stroberi secara rutin. 

1.  Mengurangi stres oksidatif

Salah satu alasan paling penting untuk mengonsumsi stroberi adalah untuk mendapatkan manfaat antioksidannya.

Buah beri adalah salah satu sumber antioksidan yang paling kuat, menurut sebuah artikel di Nutrition Journal yang mengambil sampel lebih dari 3.100 makanan.

Para peneliti mengelompokkan stroberi liar dengan buah beri yang kaya antioksidan, yang juga termasuk blueberry liar, blackberry, dan kismis hitam.

Hype seputar antioksidan berkaitan dengan kemampuan senyawa tersebut untuk mengurangi stres oksidatif.

"Sel-sel kita secara konstan melawan stres oksidatif dari lingkungan, yang berkontribusi besar terhadap penuaan sel dan penyakit kronis," kata Volpe.

Antioksidan bekerja antara lain dengan menetralkan radikal bebas, yang merupakan molekul oksigen yang tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit, demikian menurut Cleveland Clinic.

Stres oksidatif dapat merusak kesehatan manusia - stres oksidatif dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker, menurut sebuah tinjauan tahun 2017.

Buah-buahan yang kaya antioksidan dalam makanan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis yang berkaitan dengan stres oksidatif semacam itu.

2. Menjaga sistem kekebalan tubuh

Salah satu antioksidan paling kuat yang ditemukan dalam stroberi adalah vitamin C.

Asupan harian yang direkomendasikan untuk vitamin C adalah 75 miligram (mg) untuk wanita dan 90 mg untuk pria, menurut National Institutes of Health (NIH).

Dengan 98 mg vitamin C dalam 1 cangkir irisan stroberi menyediakan lebih dari 100 persen nilai harian (DV) vitamin C kita. Capaian ini lebih banyak daripada jeruk.

"Jadi vitamin C dalam stroberi terkait dengan manfaat kekebalan tubuh," kata Lauren Manaker, ahli diet dari Charleston, South Carolina, AS.

"Satu cangkir stroberi mengandung semua vitamin C yang dibutuhkan dalam sehari, belum lagi stroberi juga mengandung antioksidan dan nutrisi lain yang bermanfaat."

Ya, vitamin C adalah nutrisi penting untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama untuk kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam menangkis patogen.

Kekebalan tubuh kita menjadi terganggu seiring bertambahnya usia, tetapi vitamin C saja atau dikonsumsi dengan vitamin E dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Hal ini juga berlaku bagi para lansia, seperti yang disarankan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan pada Desember 2020 di Experimental Gerontology.

Temuan ini menjelaskan mengapa suplemen vitamin C dan sumber makanan sering dianjurkan sebagai senjata untuk melawan flu.

Meskipun vitamin C tidak mencegah penyakit, vitamin C dapat mengurangi berapa lama pilek berlangsung, menurut MedlinePlus.

3. Mengurangi risiko kardiometabolik

Stroberi dan antioksidannya dapat memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan jantung.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2021 di Antioxidants, stroberi berbanding terbalik dengan risiko kardiometabolik.

Ini mengacu pada faktor risiko yang meningkatkan risiko kejadian vaskular utama, seperti serangan jantung dan diabetes.

"Hanya dalam empat minggu, konsumsi stroberi pekat dalam bentuk bubuk setiap hari sudah cukup untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dan memangkas tingkat peradangan yang terkait dengan risiko kardiometabolik," kata Volpe tentang hasil penelitian tersebut.

Tentu saja, stroberi dan bubuk stroberi bukanlah hal yang sama, sehingga penelitian serupa dengan stroberi utuh diperlukan untuk mengonfirmasi hasilnya.

Namun, penelitian tentang stroberi, antioksidan, dan kemungkinan hubungannya dengan risiko diabetes yang lebih rendah terus bertambah.

Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2021 di Nutrients menyimpulkan bahwa porsi stroberi secara teratur secara signifikan meningkatkan resistensi insulin pada orang dewasa dengan obesitas dan kolesterol LDL, atau kolesterol "jahat" yang tinggi.

Resistensi insulin adalah ciri khas diabetes tipe 2, menurut American Diabetes Association.

Pola makan yang sehat, termasuk stroberi, adalah alat penting dalam pencegahan diabetes tipe 2.

4. Mengurangi Risiko Demensia

Penurunan kognitif subyektif, yang ditandai dengan kebingungan atau kehilangan ingatan, banyak dialami oleh orang yang sudah berumur.

Meskipun lupa di mana kita meletakkan kunci adalah hal yang wajar, namun lupa bagaimana melakukan tugas rutin seperti mengelola obat bukanlah bagian dari penuaan.

Hal ini dapat sangat memengaruhi kemampuan seseorang untuk hidup mandiri.

Orang dewasa yang mengalami penurunan kognitif juga cenderung memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung, radang sendi, atau diabetes.

Kabar baiknya: Stroberi dapat mendukung kesehatan otak dan membuat kita tetap tajam.

Asupan stroberi yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit Alzheimer, dengan flavonoid dan vitamin C dalam stroberi yang berkontribusi pada penurunan insiden.

Ini merupakan kesimpulan dari sebuah penelitian yang diterbitkan pada Desember 2019 di Nutrients.

"Makan [buah beri] lebih dari dua kali seminggu tampaknya dapat menunda penuaan kognitif hingga 2,5 tahun," kata Manaker, merujuk pada penelitian sebelumnya.

"Stroberi kaya akan vitamin C, antosianidin, dan flavonoid, yang dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan demensia terkait."

Asupan antosianin dan flavonoid dalam jangka panjang dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah pada orang dewasa di AS, menurut penelitian di American Journal of Clinical Nutrition.

5. Memperbaiki kadar kolesterol

Meskipun tubuhmemerlukan kolesterol untuk menjalankan fungsi tertentu, namun terlalu banyak kolesterol dapat berakibat buruk bagi jantung.

Sebab kolesterol tinggi tidak memiliki gejala, sehingga dokter mungkin akan meminta kita melakukan tes darah demi mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko itu.

Kolesterol tinggi, atau pun hipertensi, adalah kondisi yang cukup umum terjadi.

Meskipun berbagai faktor termasuk genetika dapat berperan dalam risiko kolesterol tinggi, namun gaya hidup yang tidak sehat juga sangat berkontribusi.

Buah-buahan segar, seperti stroberi, adalah langkah yang tepat untuk memperbaiki kadar kolesterol.

"Data menunjukkan bahwa makan stroberi mungkin terkait dengan peningkatan penanda kolesterol penyakit jantung pada orang dewasa yang berisiko," kata Manaker terkait hasil riset yang diterbitkan pada Mei 2021 di Nutrients.

Setelah asupan stroberi yang tinggi, kadar kolesterol total dan kolesterol "jahat" secara signifikan lebih rendah.

Peningkatan signifikan dalam kolesterol total juga terlihat dalam meta-analisis yang diterbitkan pada Agustus 2020 di British Journal of Nutrition.

Meskipun tampaknya hanya berupa angka di halaman, karena kolesterol tinggi bukanlah sesuatu yang dapat diihat atau rasakan, menjaga kadar kolesterol yang sehat adalah bagian penting dari pencegahan penyakit jantung dan stroke.

Stroberi dan buah-buahan lainnya dapat membantu menurunkan kolesterol karena buah mengandung serat larut yang tinggi, menurut Harvard Health Publishing.

6. Mengurangi peradangan

Peradangan adalah bagian normal dari respons kekebalan tubuh. Tetapi, peradangan kronis dapat menyertai penyakit jantung, kanker, diabetes, radang sendi, dan penyakit lainnya, menurut Harvard Health Publishing.

Tidak selalu jelas mana yang lebih dulu terjadi - peradangan atau penyakit peradangan.

Terlepas dari itu, faktor gaya hidup yang tepat dapat membantu menjaga tingkat peradangan tetap terkendali.

Tinggi flavonoid dan antioksidan, buah khususnya dapat memiliki efek positif pada penanda peradangan.

Buah ini memiliki sifat pelindung saraf, antikanker, pelindung jantung, dan anti-diabetes untuk mencegah penyakit, menurut penelitian yang diterbitkan pada November 2020 di Molecules.

Pigmen yang memberi warna cerah pada stroberi, antosianin, mungkin memiliki sifat anti-inflamasi.

"Senyawa tanaman antosianin dalam stroberi dapat membantu mengurangi peradangan," kata Manaker.

"Temuan dari uji klinis menunjukkan bahwa mengonsumsi stroberi dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan peradangan, terutama ketika dikonsumsi dalam waktu dua jam setelah makan."

Jadi, pertimbangkanlah untuk mengonsumsi stroberi di antara waktu makan siang dan makan malam.

7. Efek prebiotik untuk kesehatan usus

"Meskipun stroberi paling dikenal karena kandungan vitamin C dan antioksidannya, penelitian yang lebih baru sekarang juga menunjukkan, stroberi memiliki aktivitas prebiotik yang kuat di usus," kata Volpe.

Sebagai contoh, sebuah penelitian pada hewan dalam Journal of Nutritional Biochemistry bulan April 2019 menemukan, suplementasi stroberi meningkatkan bakteri usus yang menguntungkan pada tikus.

"Hal ini menunjukkan polifenol dalam stroberi kemungkinan besar memiliki aktivitas prebiotik, yang berarti membantu meningkatkan pertumbuhan mikroba probiotik yang bermanfaat seperti Bifidobacterium dalam usus," kata Volpe.

Para peneliti juga menemukan hubungan antara antosianin dalam stroberi dan sifat prebiotik, yang menunjukkan hubungan dua arah antara antosianin yang bermanfaat dan mikrobiota usus.

Meskipun penelitian pada manusia lebih sedikit, beberapa penelitian yang ada tergolong menjanjikan.

Misalnya, sebuah uji klinis yang diterbitkan pada Januari 2021 di Nutrition Research menemukan bahwa stroberi California meningkatkan kelimpahan mikroorganisme usus hanya dalam waktu enam minggu.

Efek antiinflamasi stroberi juga dapat dilihat di usus. Antioksidan stroberi secara bersamaan mengurangi peradangan pada usus dan sistem kekebalan tubuh.

Demikian bunyi sebuah ulasan yang diterbitkan pada Januari 2018 di Nutrition Reviews.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/16/110000520/7-manfaat-kesehatan-yang-mengejutkan-dari-buah-stroberi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke