Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebiasaan Mengonsumsi Kafein yang Bikin Panjang Umur

Kebiasaan mengonsumsi kafein ini juga telah lama dipraktikkan oleh penduduk Zona Biru (Blue Zone), yang dikenal sebagai orang-orang berumur panjang.

Para ahli gizi pun mencoba memaparkan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari kafein dan bagaimana kebiasaan orang-orang di Zona Biru mengonsumsinya agar panjang umur.

Kafein bikin panjang umur

Menurut seorang ahli gizi yang berbasis di Brooklyn, Maddie Pasquariello, MS, RDN, kafein dianggap dapat menurunkan berbagai risiko penyakit kronis.

Misalnya, penyakit neurologis seperti alzheimer, serta kondisi lain seperti asma, penyakit hati, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, kanker hati, endometrium, dan kanker prostat.

Secara khusus, kopi tidak hanya menjadi minuman pokok di tiga Zona Biru, tetapi juga bagi sekitar satu miliar orang di seluruh dunia.

Pasquariello mengatakan bahwa potensi manfaat kafein untuk meningkatkan umur dianggap sangat umum di kalangan orang dewasa yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang setiap hari.

Namun, bagi penduduk di Zona Biru Okinawa, Jepang, mereka banyak mendapatkan asupan kafein melalui teh hijau.

Berdasarkan penelitian besar-besaran terhadap hampir 500.000 partisipan di Inggris (yang tidak termasuk dalam Zona Biru), kedua minuman ini menawarkan kafein dan asam klorogenat.

Semuanya itu memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan tekanan darah, resistensi insulin, serta meningkatkan fungsi endotel.

Lalu --yang paling penting, para peneliti menemukan bahwa minum satu cangkir kopi atau tiga cangkir teh hijau setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian terendah.

Sementara itu, pola makan harian yang mencakup satu atau dua cangkir kopi dan dua hingga empat cangkir teh hijau dikaitkan dengan risiko kematian 22 persen lebih rendah.

Kebiasaan penduduk Zona Biru mengonsumsi kafein

• Semenanjung Nicoya di Kosta Rika: Mengencerkan kopi

Pakar Zona Biru dan pakar umur panjang, Dan Buettner mengungkapkan bahwa penduduk Nicoya di Kosta Rika lebih sering menikmati kopi yang lebih encer sepanjang hari.

Dengan kata lain, mereka tidak hanya mengandalkannya untuk mendapatkan suntikan energi yang cepat.

Lantas, bagaimana cara ini dapat mendorong kesehatan yang baik?

"Dengan mengencerkan kopi, kita bisa memperpanjang waktu yang dibutuhkan kafein untuk masuk ke dalam tubuh," kata Pasquariello.

"Ketika semua kafein masuk ke dalam tubuh sekaligus, efeknya secara alami akan lebih terasa."

"Namun, kecemasan, kegelisahan, jantung berdebar, atau gangguan pencernaan yang kita rasakan akibat kopi akan muncul lebih cepat dan bisa jadi tidak menyenangkan," ujar dia.

Meski begitu, penduduk Nicoya juga menikmati seduhan kopi mereka setelah makan siang untuk melancarkan pencernaan dan kemudian menikmati sedikit kafein dengan camilan sore hari.

• Ikaria di Yunani dan Sardinia di Italia: Mengonsumsi kafein dengan teman

Kopi Ikaria dipanggang sebentar dan digiling halus.

Kopi ini juga direbus, yang mengekstrak senyawa bermanfaat dalam kopi dan menghasilkan jumlah kafein yang lebih rendah, dibandingkan dengan metode seduh dan saring standar.

Sementara itu, orang Sardinia sebagian besar menikmati minuman berbasis espresso.

Meskipun jenis kopi yang mereka sukai berbeda-beda, penduduk di kedua Zona Biru ini memiliki kebiasaan yang sama yaitu minum kopi dengan ditemani orang lain.

"Meskipun ada peningkatan jumlah orang yang menyantap makanan sendirian, makan dan minum pada dasarnya merupakan konsep sosial di banyak bagian dunia, termasuk Zona Biru," terang Pasquariello.

Ternyata, minum kopi dalam lingkungan sosial memiliki potensi untuk meningkatkan manfaat yang kita dapatkan dari kedua pilihan itu sendiri.

"Studi menunjukkan bahwa mereka yang makan atau minum bersama dalam kelompok memiliki tingkat harga diri yang lebih tinggi dan sering kali memiliki sistem dukungan sosial yang lebih kuat," ungkapnya.

"Sistem dukungan sosial ini dapat memastikan bahwa kita memiliki sistem perawatan yang lebih baik seiring bertambahnya usia," jelas dia.

• Okinawa di Jepang: Menyeruput teh hijau sepanjang hari

Menurut Buettner, orang Okinawa meminum teh hijau sepanjang hari sebagai sebuah kebiasaan yang berpengaruh pada hasil kesehatan mereka.

Pasquariello mencatat, konsumsi teh hijau telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, kanker tertentu, dan penyakit lainnya yang lebih rendah.

"Manfaat ini diduga terkait dengan kandungan polifenol, termasuk flavanol dan flavonol," jelasnya.

"Kandungan itu bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh yang membersihkan radikal bebas dan membantu mencegah kerusakan sel," kata dia.

Katekin juga menjadi salah satu flavanol yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan dan mampu meningkatkan pertahanan kekebalan tubuh, serta membantu menyeimbangkan mikrobioma usus.

Pakar pengobatan fungsional, Mark Hyman, MD, juga memilih teh hijau sebagai minuman terbaik untuk umur panjang.

Sebab, katekin di dalamnya mengandung beberapa fitonutrien pelawan penyakit yang paling kuat yang ditemukan dalam kerajaan tanaman.

Pasquariello menambahkan, hal utama yang perlu diperhatikan dengan kafein adalah jika kita belum mengonsumsinya, jika kita tidak menyukai rasanya, atau jika berdampak negatif pada tubuh, maka kita tidak perlu menambahkannya ke dalam rutinitas sehari-hari.

"Ada beberapa risiko mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi, jadi penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak berlebihan," sarannya.

Selain itu, ia mengatakan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja kafein yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan umur panjang.

Terakhir, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu hal ajaib yang akan menjamin kita umur panjang.

"Diet seimbang, aktivitas fisik yang teratur, sistem dukungan sosial, dan faktor-faktor lain juga memainkan peran besar dalam umur panjang," tambah Pasquariello.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/24/080000120/kebiasaan-mengonsumsi-kafein-yang-bikin-panjang-umur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke