Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Lama Waktu untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli Gizi

Apalagi, bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, mulai dari berat badan hingga gaya hidup sehari-hari.

Nah, jika kita memutuskan untuk menurunkan berat badan tapi masih bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan, simak penjelasan ahli gizi berikut ini.

Bagaimana penurunan berat badan terjadi?

Rahasia ajaib untuk menurunkan berat badan tampaknya berubah seiring dengan tren diet apa pun yang sedang populer.

Tetapi, pada kenyataannya, secara fisiologis hanya ada satu cara untuk melakukannya.

"Penurunan berat badan terjadi ketika ada defisit kalori yang berkelanjutan, sehingga tubuh memanfaatkan lemak yang tersimpan sebagai energi," kata ahli gizi terdaftar di Top Nutrition Coaching, Crystal Scott, RD.

"Hal ini biasanya terjadi melalui kombinasi pengurangan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik," ungkapnya.

Dengan kata lain, penurunan berat badan akan terjadi ketika kita makan lebih sedikit kalori daripada yang dibakar dan tubuh beralih menyimpan lemak sebagai bahan bakar.

Semakin sering kita berolahraga, maka semakin banyak pula pembakaran yang terjadi dan semakin besar kemungkinan terjadinya penurunan berat badan.

Faktor-faktor yang berkontribusi dalam penurunan berat badan

Meskipun rumus ilmiah untuk menurunkan berat badan tergolong sederhana, namun sebagai manusia hal tersebut tidaklah sederhana.

Ada banyak faktor yang memainkan peran besar dalam prosesnya, seperti:

• Genetika

Menurut Scott, susunan genetik setiap orang dapat mempengaruhi bagaimana tubuh mereka merespons diet dan olahraga yang berdampak pada penurunan berat badan.

Fenomena ini telah dipelajari secara luas dengan penelitian menunjukkan bahwa genetika dan kerentanan seseorang terhadap kenaikan berat badan saling berkaitan.

• Berat badan awal

Semakin tinggi berat badan awal kita, semakin besar kemungkinan kita menurunkan berat badan lebih cepat.

"Pada dasarnya, semakin berat badan kita, semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi, sehingga pengeluaran energi (pembakaran kalori) akan lebih tinggi untuk memulai."

Demikian penuturan ahli gizi terdaftar di Top Nutrition Coaching, Megan Hilbert, RD.

Namun, Scott menambahkan, seiring dengan penurunan berat badan, laju penurunannya cenderung melambat untuk semua orang.

• Hormon

"Ketidakseimbangan hormon atau kondisi seperti gangguan tiroid dapat mempengaruhi kemajuan penurunan berat badan," kata Scott.

Menurut National Library of Medicine, kondisi kesehatan lainnya, termasuk sindrom ovarium polikistik, penyakit cushing, menopause, dan testosteron rendah dapat menyebabkan fluktuasi berat badan.

• Usia

Penelitian menunjukkan, orang dewasa berusia di atas 70 tahun dapat memiliki tingkat metabolisme istirahat (jumlah kalori yang dibakar tubuh saat istirahat) yang 20- 25 persen lebih rendah, sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan seiring bertambahnya usia.

• Kesehatan dan gaya hidup secara keseluruhan

Scott menjelaskan, kondisi medis dan kemampuan fisik dapat memengaruhi penurunan berat badan seseorang seperti halnya kebersihan tidur dan aktivitas fisik secara umum.

Risiko menurunkan berat badan terlalu cepat

Sementara itu, Hilbert mengatakan bahwa terlalu banyak mengurangi kalori juga dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk kekurangan nutrisi, lekas marah, kelelahan, dan sembelit.

"Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan harian minimum tubuh untuk alasan ini," terangnya.

Ada pun asupan kalori harian yang direkomendasikan secara umum untuk orang dewasa adalah antara 1.600-2.400 kalori, tergantung pada usia dan tingkat aktivitas.

Selain itu, menurut Scott, penurunan berat badan yang cepat juga memiliki efek samping lainnya yang meliputi:

• Kehilangan otot: Penurunan berat badan yang cepat dapat menyebabkan kehilangan otot, yang berdampak negatif pada metabolisme dan komposisi tubuh.

• Batu empedu: Penurunan berat badan yang cepat dapat mencegah kantung empedu mengosongkan diri dengan benar, sehingga meningkatkan risiko terkena batu empedu.

• Ketidakseimbangan elektrolit: Hal ini dapat menyebabkan efek buruk pada tubuh.

• Dampak psikologis: Diet yang sangat ketat dapat menyebabkan perasaan kekurangan, pola makan yang tidak teratur, serta hubungan negatif dengan makanan.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan?

Jika kita mengikuti defisit kalori, Scott mengatakan bahwa kita biasanya akan melihat penurunan berat badan dalam beberapa minggu.

Kemudian, Hilbert menambahkan bahwa beberapa orang mungkin akan melihat perubahan hanya dalam waktu seminggu.

"Menurunkan berat badan dengan kecepatan 0,5-1 kg per minggu umumnya dianggap sebagai tujuan yang aman dan berkelanjutan," kata Scott.

"Penurunan berat badan secara bertahap memungkinkan untuk mempertahankan massa otot yang lebih baik, kepatuhan terhadap kebiasaan sehat, dan kesuksesan jangka panjang," jelas dia.

Namun, penting untuk dicatat bahwa fluktuasi berat badan adalah hal yang normal.

"Kemajuan sering kali tidak sepenuhnya linier, jadi ingatlah bahwa beberapa minggu kita mungkin kehilangan lebih banyak, minggu-minggu lain kita mungkin berada di angka yang tinggi dan ini semua adalah bagian dari proses," kata Hilbert.

"Jadi, penurunan berat badan sebenarnya adalah proses jangka panjang," ujar dia.

Untuk hasil yang ideal dan sehat, di samping program olahraga yang tepat, Scott pun merekomendasikan berkonsultasi dengan ahli diet terdaftar atau dokter guna mengembangkan rencana penurunan berat badan yang sesuai dengan kebutuhan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/02/074158420/berapa-lama-waktu-untuk-turunkan-berat-badan-ini-kata-ahli-gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke